Marketing – Model bisnis sharing economy kini banyak digunakan perusahaan rintisan (startup) teknologi karena dirasa lebih efisien, namun dapat memberikan imbal balik yang maksimal bagi investornya.
Dalam industri pariwisata, model bisnis kolaboratif ini pun semakin banyak diimplemtasikan. Salah satunya, dolano.id. Platform baru pariwisata tersebut, mampu menghubungkan pengguna dengan berbagai kebutuhan berwisata di seluruh Indonesia.
Co-founder dolano.id, Eryofilta Firamdhani, mengatakan, Dolano merupakan platform yang memudahkan penggunanya mencari dan menemukan sendiri tujuan wisata yang diinginkan, memesan dan menentukan sendiri jadwal kegiatan wisata.
“Dengan aplikasi ini pengguna dapat merencanakan agenda perjalanan serta bujet sendiri sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Berdasarkan pengamatan Eryo, aplikasi jasa online travel agent (OTA) yang ada selama ini hanya memberikan akses untuk tiket perjalanan jarak jauh dan penginapan di kota tujuan.
Sementara untuk paket perjalanan yang lengkap, pengguna akan dilayani oleh offline travel agent dengan tarif yang sangat mahal.
Ini berbeda dengan Dolano yang merupakan satu-satunya aplikasi pariwisata yang bisa menuju langsung ke destinasi wisata. Alhasil, sejak pengguna merencanakan keberangkatannya, mereka bisa mendapatkan informasi rute yang harus ditempuh dari daerah asal hingga ke lokasi tujuan.
Eryo menyebutkan Dolano memberikan solusi terintegrasi mulai dari pilihan transportasi yang digunakan, akomodasi yang tersedia, situs wisata yang bisa dikunjungi, termasuk agenda kegiatan pariwisata yang digelar di suatu kota.
“Aplikasi ini memudahkan pengguna untuk mencari informasi wisata dan memesan tiket perjalanannya secara online dan realtime,” jelasnya.
Eryo menambahkan Dolano mampu menghubungkan wisatawan baik lokal maupun asing dengan pemilik daerah wisata, seperti pemandu perjalanan (tour guide), pedagang suvenir, warung makan, dan lainnya.
Wisatawan dapat memanfaatkan jasa pemandu perjalanan secara online melalui platform digital ini sesuai dengan layanan yang diinginkan dan dibutuhkan.
Dengan demikian pengguna bisa tahu berapa biaya perjalanan yang diperlukan, sehingga mereka bisa memaksimalkan waktu dan menghilangkan biaya – biaya yang tidak diperlukan untuk menghemat biaya perjalanan.
“Dolano tidak menawarkan base on price tapi base on service untuk menjamin kepuasan pelanggan. Kami tidak menjamin harga, tapi menjamin kepastian kepada pelanggan,” sebut dia.
Yang menarik, selain menyediakan pemandu perjalanan dengan mobil, Dolano juga menggandeng mitra pemandu personal (jalan kaki), dan pemilik transportasi tradisional, seperti becak, dan andong.
“Sharing economy yang kami tawarkan akan sangat menguntungkan dengan imbal hasil 80%-85% bagi mitra. Kami hanya menerima sekitar 7% setelah dipotong pajak,” ungkap Eryo.
Sayangnya platfom yang dikembangkan sejak tahun 2017 ini saat ini masih dalam versi beta. Meski pihak Dolano telah menyiapkan versi 1.0 dan telah mempunyai rancangan hingga versi 6.0
“Aplikasi Dolano akan segera hadir dalam bentuk website dan android apps. Rencananya akan resmi kami luncurkan satu bulan dari sekarang, “ pungkas Eryo.