Humas Jangan Hindari Wartawan

shutterstock_77643835-1Sejatinya sebagai sesama pemberi dan penerima informasi sudah selayaknya hubungan masyarakat (humas) dan wartawan punya hubungan yang mesra, namun dalam banyak kasus keduanya selalu diposisikan berhadap-hadapan.

Humas yang berfungsi sebagai juru bicara perusahaan dipersepsikan hanya ingin menampilkan berita-berita positif saja, sebaliknya wartawan dikonotasikan hanya mencari-cari kelemahan perusahaan.

Supaya hubungan kemitraan ini dapat berjalan dengan baik dan optimal dalam melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat, maka humas harus pandai berkomunikasi dan menguasai persoalan yang hendak dikomunikasikan supaya informasi yang diberikan jelas dan benar, serta jangan menghindari wartawan agar tidak muncul dugaan macam-macam yang bisa berkembang ke mana-mana.

Humas harus memiliki strategi yang baik dalam menghadapi wartawan. Berikut 5 kiat penting yang dapat dilakukan humas dalam membina hubungan dengan wartawan untuk bersama membangun informasi yang cerdas benar dan bertanggung jawab karena kewajiban publik untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat dan benar.

Pertama, hubungan humas dengan wartawan bersifat profesional. Humas wajib melayani wartawan secara profesional dengan batas-batasan yang ada. Humas jangan berhubungan terlalu mesra dengan wartawan, tetapi hubungan keduanya harus sehat, terhormat, dan bermartabat.

Kedua, humas harus mengetahui seluk-beluk dunia wartawan, termasuk irama kerja wartawan di tiap jenis media massa serta fungsi media massa.

Ketiga, humas juga perlu memiliki kemampuan praktik jurnalistik dan memperkaya pengetahuan dan praktik melalui bacaan dan pelatihan jurnalistik.

Keempat, humas harus mampu mengenal wartawan dan medianya secara personal. Ini sangat penting, agar humas mampu berkomunikasi dengan efektif dengan mitranya. Humas harus tahu tingkat atau jenis komunikasi yang lazim digunakan wartawan yang sedang berbicara dengannya.

Kelima, humas jangan bersikap diskriminatif terhadap wartawan atau media massa. Semua wartawan profesional dan media massa, baik besar atau kecil, lokal atau nasional, harus diperlakukan dengan adil tanpa dibeda-bedakan.

Yang terpenting humas maupun wartawan harus siap terima kritik, sebab kritik adalah jalan menuju perbaikan dan kebaikan. Humas tak perlu takut dengan berita kritik dan wartawan tak perlu segan mengeritik sepanjang masih dalam koridor etika yang sudah diatur oleh kode etik jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.