Banyak orang mungkin lebih familier dengan film Mission Impossible yang sudah mulai tenar sejak tahun 1966. Di film tentang sekumpulan pasukan elite dan agen rahasia yang bernaung di bawah organisasi yang bernama IMF ini, memang banyak ditampilkan gadget atau teknologi canggih dalam menjalankan segala misinya. Kini pada film MI: Ghost Protocol, smartphone Apple yang bernama iPhone itu terlihat banyak digunakan pada misi IMF.
Dalam Ghost Protocol, organisasi IMF dihentikan operasinya karena dianggap terlibat dengan peristiwa pengeboman Kremlin di Rusia. Presiden lalu memberlakukan operasi Ghost Protocol; semua agen IMF, termasuk Ethan Hunt (diperankan Tom Cruise) beserta timnya disangkal keberadaannya dan dianggap sebagai buronan negara. Ethan beserta timnya mempunyai satu kali kesempatan untuk membuktikan ketidakbersalahan mereka, membersihkan nama IMF, dan menghentikan pelaku pengeboman Kremlin yang sebenarnya.
Seperti biasa dalam setiap misi IMF, semua anggota tim dilengkapi dengan peralatan dan teknologi gadget terkini dalam menjalankan misi. Tapi kali ini, semua support telah dihentikan dan semua fasilitas sudah dicabut. Tim IMF harus beroperasi dengan peralatan seadanya, memanfaatkan teknologi yang umum ada di pasaran.
Untuk keperluan komunikasi, kebut-kebutan, dan adegan pengejaran yang mengandalkan teknologi GPS, Ethan beserta timnya sering terlihat menenteng dan mengoperasikan iPhone. Di sini iPhone digunakan mulai dari menjalankan software pengenal wajah, pengiriman data, sampai aplikasi GPS.
Selain Ghost Protocol, film The Girl with the Dragon Tattoo (TGWTDT) juga banyak menampilkan produk Apple. Dalam film TGWTDT malah lebih terang-terangan lagi diumbar produk MacBook besutan Apple dalam banyak adegan. Beberapa pengamat film mengatakan TGWTDT rasanya bukan film yang harusnya mengandalkan teknologi gadget. Film ini lebih bergenre drama kriminal yang diperuntukkan bagi usia remaja hingga dewasa. Film ini mempunyai alur cerita yang cukup berat serta mengandung beberapa adegan kekerasan dan seksual.
Di film ini dikisahkan seorang jurnalis, Mikael Blomkvist (diperankan Daniel Craig), yang sedang mengalami masalah pada kariernya. Ia lalu diminta oleh seorang kaya untuk menyelidiki keponakannya yang menghilang sejak 40 tahun yang lalu. Hadiah yang ditawarkan orang tersebut rupanya bisa membantu Mikael untuk mengatasi masalah dalam kariernya sehingga Mikael bersedia membantu memecahkan kasus tersebut.
Selain Mikael, film ini juga mengisahkan alur cerita seorang wanita muda bernama Lisbeth Salander (diperankan Rooney Mara) yang mempunyai kisah hidup keras. Ia harus mencari berbagai cara supaya tetap bisa mendapatkan uang untuk membeli makan dan membayar sewa tempat tinggal. Sementara ia justru mendapat kekerasan seksual dari seorang yang harusnya bisa membantu. Lisbeth adalah hacker berkemampuan tinggi dan sudah pernah bekerja untuk memecahkan kasus pada suatu perusahaan. Ia lalu mengandalkan keahliannya tersebut untuk mengatasi berbagai masalah dalam hidupnya.
Pada suatu saat, alur cerita dua orang tersebut (Mikael dan Lisbeth) bertemu pada suatu titik ketika keduanya harus saling membantu untuk memecahkan misteri keponakan yang menghilang tersebut. Entah disengaja atau tidak, dalam setiap adegan yang menampilkan Mikael atau pun Lisbeth, sering kali terlihat adegan yang mengekspos produk MacBook dari Apple. Mungkin pertama-tama penonton tidak menyadarinya. Tapi, lama-kelamaan banyak juga penonton yang merasa film ini seperti iklan terselubung MacBook Apple.
Jika Anda mengamati film ini lewat situs www.imdb.com, pada bagian message boards (diskusi sesama penggemar film) tentang film ini, Anda bisa menemukan beberapa posting yang mengomentari fenomena product placement. Posting atau komentar orang-orang semisal, “Ini seperti iklan Apple berdurasi dua jam lebih.” Ada pula komentar, “Semakin lama menonton, semakin banyak kita melihat MacBook,” dan lain-lain. Bahkan ada juga beberapa orang yang mengomentari bahwa hacker ahli biasanya tidak pernah menggunakan MacBook. Mereka akan menggunakan laptop dengan tipe dan sistem operasi yang lain selain iOS dan MacBook.
Entah disengaja atau tidak, film-film seperti MI:Ghost Protocol dan TGWTDT telah membuat banyak orang berpikir bahwa sepertinya kini kita tidak bisa lari dari iklan di mana pun kita berada. Tapi, terlepas dari ada atau tidaknya strategi product placement pada kedua film di atas, keduanya adalah film yang bagus dan berkualitas baik dari segi cerita maupun acting pemerannya. Bagaimana menurut Anda? (Ivan Mulyadi)