Indonesia Butuh 9 Juta SDM Digital di 2030, Huawei Terus Aktif Berikan Pelatihan TIK

sdm digital indonesiaMarketing.co.id – Berita Digital | Transformasi digital telah dijadikan fondasi terbangunnya Indonesia masa depan sebagai negara maju berbasis inovasi dan kekuatan utama ekonomi digital dunia. Salah satu komponen kunci yang menentukan keberhasilan transformasi digital adalah ketersediaan SDM digital yang kompeten, termasuk SDM lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ataupun lembaga pendidikan vokasi lainnya, dan mampu memenuhi kualifikasi industri.

Guna mendukung keberhasilan tersebut Pemerintah Indonesia telah mengumumkan adanya kebutuhan sedikitnya 9 juta SDM digital di semua tingkatan pada 2030. Pemerintah juga telah menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan menjadikan kebutuhan akan ketersediaan SDM Digital mumpuni sebagai misi bersama.

Memahami kebutuhan tersebut, Huawei kembali menegaskan komitmen berkelanjutannya yang telah dijalankan sejak hadir di Indonesia lebih dari 21 tahun lalu, dalam turut menyiapkan SDM di bidang TIK berkompeten, khususnya siswa-siswa sekolah vokasi melalui lokakarya dua hari di bidang TIK. Program ini bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara hasil pendidikan dan kebutuhan industri, menghasilkan SDM yang siap kerja di masa depan yang dilengkapi dengan keterampilan digital yang disyaratkan oleh industri.

Serangkaian pelatihan TIK selama dua hari mencakup teknologi masa depan, termasuk 5G, AI, Big Data, dan Cloud, dengan bantuan pelatih lokal yang telah menyamai standar global Huawei untuk mengatasi kendala bahasa. Untuk lebih memperkaya perspektif pekerja masa depan di dunia yang semakin tanpa batas dan saling terkait yang difasilitasi oleh internet, peserta juga akan dilengkapi dengan kurikulum yang secara khusus berfokus pada literasi keamanan siber.

Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.  mengatakan bahwa pendidikan vokasi memainkan peran yang sangat strategis khususnya dalam memenuhi kebutuhan akan SDM sesuai kualifikasi industri. Untuk membantu pendidikan vokasi memahami dan memenuhi kebutuhan tersebut, perlu adanya sinergi dengan industri agar terjadi link and match antar kedua belah pihak. Industri diharapkan ikut terlibat langsung dalam pengembangan kompetensi para calon tenaga kerja terampil melalui program-program alih pengetahuan dan teknologi seperti yang terwujud pada kegiatan pelatihan dan lokakarya pendidikan vokasi bersama Huawei Indonesia kali ini.

“Harapannya, pelatihan di bidang TIK ini akan terus menjalar ke seluruh SMK-SMK lainnya di Indonesia. Untuk diketahui, kami mengelola 14 ribu SMK, 2 ribu kampus vokasi, 2 ribu politeknik dan universitas, serta institut vokasi di seluruh Indonesia. Kami berharap komitmen dan kontribusi Huawei Indonesia menjadi inspirasi bagi industri dan pengembang teknologi lainnya untuk turut serta terlibat dalam mewujudkan link and match antara dunia pendidikan dan industri,” ujar Wikan.

Rangkaian program pelatihan TIK Huawei Indonesia merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk turut menyumbang 100 ribu SDM digital lokal pada tahun 2025, melalui gerakan korporasi Huawei 100K Digital Talents. Untuk mencapai target tersebut, Huawei telah bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas.

“Program berbagi pengetahuan Huawei Indonesia yang ditujukan untuk sekolah kejuruan adalah bukti dukungan kami dalam mewujudkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk mengatasi kesenjangan kebutuhan akan SDM cakap digital sesuai dengan kebutuhan industri. Salah satunya adalah kebijakan Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset & Teknologi,” kata Yenty Joman, Director Government Affairs Huawei Indonesia.

Yenty menambahkan bahwa sekolah vokasi atau kejuruan memiliki peran dan misi kritikal sebagai pelahir SDM yang diharapkan siap kerja. Untuk membantu menyelaraskan dengan kebutuhan nyata dunia kerja, sekolah kejuruan dan lembaga pendidikan vokasi perlu mendapatkan dukungan dari industri dan pengembang teknologi dalam membekali siswa-siswanya agar menjadi lulusan yang terampil dan cakap digital, dan memenuhi persyaratan kompetensi yang disyaratkan industri.

“Lewat kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sejak tahun 2019 yang telah menghadirkan manfaat bagi lebih dari 1,200 siswa pengemban pendidikan vokasional, kami bercita-cita mempersiapkan lebih dari 100 ribu SDM digital pada tahun 2025 dalam rangka mendukung transformasi digital akbar negara ini. Ini merupakan kontribusi Huawei bagi Indonesia, tempat kami telah berakar dan bertumbuh selama lebih dari 21 tahun,” pungkas Yenty.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.