Indonesia Digital Payment 2016

Indonesia Digital Payment 2016 Belum Saatnya Pelaku Digital Payment BersaingDi era digital seperti sekarang ini orang lebih risih jika ketinggalan smartphone ketimbang ketinggalan dompet.

Ketinggalan smartphone membuat orang “mati gaya”. Kemungkinan lainnya hilangnya kemampuan untuk melakukan pembayaran atau transaksi.

Ya, industri dunia digital kian berkembang, termasuk dimanfaatkan untuk transaksi digital. Kemajuan teknologi digital dan mobile, tidak hanya membuat proses pembayaran menjadi semakin mudah, tapi juga mampu menciptakan experience tersendiri bagi konsumen.

Rasa-rasanya sudah tidak perlu dikonfirmasi lagi bahwa kita saat ini hidup di era ekonomi digital. Connectivity menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Koneksitas antarmanusia ini kini sudah memasuki era baru dimana transaksi mulai dimediasi oleh digital payment.

Pertanyaannya, apa yang menjadi isu yang perlu marketer pahami tentang digital payment ini?

Untuk membongkar isu-isu tentang digital payment tersebut, Hari ini Majalah Marketing bersama dengan Frontier Consulting Group menggelar “ Indonesia Digital Payment 2016” di hotel Ritz Carlton, Kuningan Jakarta (11/5).

Indonesia Digital Payment 2016 menghadirkan beberapa pembicara, antara lain CEO Frontier Handi  Irawan D, Kepala Group Kebijakan dan Perizinan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Farida Peranginangin, Azhar Hasyim Direktur e-Business Ditjen Aplikasi dan Telematika Kementerian Kominfo, Joedi Wisoedi, Managing Director TrueMoney Witami dan masih banyak lagi.

Indonesia Digital Payment 2016 terselenggara berkat dukungan dari True Money, Bank Indonesia, Paybill, BNI, Mandiri, Faspay, dan Bukalapak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.