Indonesia Terdepan dalam Merengkuh Digitalisasi

Marketing.co.id – Berita Digital & Techno |Konsumen Indonesia menjadi yang terdepan terkait dengan tingkat penerimaan konsumen dalam merengkuh digital experiences atau pengalaman digital. Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan oleh VMware bertajuk ‘Digital Frontiers 3.0 Study.’

Digital Frontiers 3.0 Study merupakan studi global yang dilakukan dari November – Desember 2020, untuk mengungkap perilaku, preferensi dan sikap terhadap layanan dan pengalaman digital pada tahun 2020 dari 1.000 konsumen di  di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina , Amerika Serikat, Inggris Raya, Jerman, dan Prancis.

Menurut studi ini, sejak tahun lalu, 8 (delapan) dari 10 (sepuluh) konsumen Indonesia (84 persen) sudah mulai beralih ke digital untuk terhubung dengan merek. Fakta ini menjadikan Indonesia berada di jajaran terdepan di antara negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara yang menjadi target studi dengan angka rerata sebesar 78 persen, bahkan mengungguli sejumlah negara maju lainnya dalam survei tersebut, yakni Amerika Serikat (40 persen), Perancis (41 persen), Jerman (44 persen), Inggris (34 persen).

Dari semua negara yang disurvei, konsumen Indonesia juga merasa paling nyaman memberikan kepercayaan ke perusahaan-perusahaan dalam mengakses data personal agar mereka sebagai pelanggan dapat menikmati pengalaman digital yang lebih baik. Sebanyak 59 persen menyatakan bahwa mereka merasa nyaman dan tertarik untuk mempersilakan bank mengakses kegiatan mereka, seperti perilaku belanja, nutrisi dan program diet, serta kegiatan melancong dan pergerakan sehari-hari konsumen, sehingga mereka dapat memberikan masukan dan pengelolaan finansial yang lebih baik kepada nasabah. Di sektor ritel, sebanyak 61 persen konsumen di Indonesia merasa nyaman dan tertarik untuk mempersilakan peritel memiliki akses data, agar mereka dapat menghadirkan pengalaman yang makin relevan bagi konsumen.

Baca juga: Merancang Ulang Industri Ritel dengan Intelligent Retail

Sebanyak 80 persen responden mengategorikan diri mereka sendiri sebagai “digitally curious” atau “digital explorer.” Oleh karenanya, penting bagi organisasi-organisasi di Indonesia yang berorientasikan pada pertumbuhan untuk terus berinvestasi di sisi teknologi dengan makin banyaknya konsumen yang beralih ke produk-produk maupun layanan-layanan digital.

Sementara itu, sebanyak 64 persen konsumen di Indonesia mengaku bahwa meskipun kejadian-kejadian global di tahun 2020 memaksa mereka untuk beralih ke layanan digital dan merasakan pengalaman-pengalaman digital sebagai konsumen, kenyataannya mereka sendiri juga menikmati pengalaman-pengalaman digital tersebut.

Angka itu memang sedikit di bawah rerata di Asia Tenggara (69 persen), namun jauh melebihi negara-negara lain yang ada dalam survei, seperti Amerika Serikat (40 persen), Perancis (40 persen), Jerman (33 persen) dan Inggris (33 persen). Bahkan disebutkan bahwa lebih dari separuh (56 persen) konsumen menyatakan akan beralih ke produk maupun layanan kompetitor jika pengalaman digital yang mereka rasakan jauh dari harapan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk segera mengakselerasi tumbuhnya inovasi dan lebih gesit dalam menghadirkan pengalaman digital yang terbaik bagi seluruh konsumen mereka.

“Seruput Coffee”, mesin penjual kopi otomatis dan praktis dengan harga terjangkau. Sebuah alternatif pilihan jika ingin merasakan kopi kekinian. Foto:marketing.co.id/Lialily.

“Indonesia memperlihatkan komitmennya yang sigap dalam mendukung terwujudnya digital-first di masa depan. Ini ditandai dengan makin tingginya kebutuhan konsumen untuk menikmati layanan dan pengalaman secara digital. Ini menjadi landasan bagi perusahaan untuk lebih gencar dalam mewujudkan transformasi guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi dari pelanggan mereka,” tutur Cin Cin Go, Country Manager, VMware Indonesia.

Cin Cin melanjutkan, seiring berlangsungnya transisi perekonomian Indonesia dari tahap merespons dan beradaptasi terhadap hadirnya paradigma digital di masa kini, menjadi momentum yang tepat bagi perusahaan untuk ikut serta bertransformasi dan memperkuat kapabilitas mereka dalam mengembangkan dan menghadirkan pengalaman digital terbaik yang tidak saja aman, namun juga bisa diakses melalui segala aplikasi, di segala jenis cloud, maupun dari segala jenis perangkat.

“Ke depan, digital experiences menjadi faktor krusial yang menentukan sejauh mana daya saing sebuah perusahaan dalam mendorong akselerasi pertumbuhan di tengah lingkungan bisnis yang kian dinamis dan tersebar lokasinya.”

Baca juga: Alasan IKM Indonesia Harus Segera Melakukan Digitalisasi

Dalam studi ini disebutkan pula, bahwa sejumlah sektor industri di Indonesia menjadi yang terdepan dalam memenuhi ekspektasi pelanggan di sepanjang 2020 yang lalu. Responden menyampaikan bahwa organisasi-organisasi di sektor layanan finansial (57 persen), ritel (54 persen) dan edukasi (36%) berhasil menghadirkan pengalaman digital yang kian meningkat kepada konsumen mereka dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 terjadi.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor layanan finansial (58 persen) dan ritel (38 persen) juga paling dipercaya di antara sektor lainnya. Ini mengindikasikan bahwa sektor-sektor tersebut dianggap telah mampu menghadirkan jaminan keamanan atas data personal dari konsumen mereka.

Konsumen Indonesia saat ini memiliki ekspektasi yang lebih tinggi untuk dapat merasakan pengalaman digital terbaik yang ditawarkan oleh organisasi-organisasi. Mereka menyatakan paling antusias untuk terhubung dengan organisasi-organisasi di sejumlah sektor industri, seperti layanan finansial (58 persen), ritel (57 persen), dan edukasi (35 persen), lantaran layanan digital yang mereka hadirkan bagi konsumen.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.