Indopos.co.id & Indoposco Selenggarakan FGD dalam Menghadapi Resesi Ekonomi 

Marketing.co.id – Berita Financial | Di tengah banyaknya tantangan yang harus dihadapi perbankan, banyak kalangan justru optimistis sistem keuangan indonesia tidak akan banyak terdampak. Indikator terkait dengan permodalan, likuiditas hingga profitabilitas, menunjukkan sistem keuangan indonesia sampai saat ini dianggap masih stabil dan sehat. Menjawab tantangan tersebut, indopos.co.id dan INDOPOSCO menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan ini disponsori PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk; PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk; dan didukung oleh Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center, Jakarta.

Indoposco Indopos

Juni Armanto, Pemimpin Redaksi indopos.co.id dan indoposco.id mengatakan, dari FGD ini harus memberi output bagi perbankan khususnya di bidang pembiayaan dan pendanaan. Dimana, perekonomian Indonesia terus menerus menghadapi tantangan, mulai pandemi Covid-19 hingga konflik Rusia-Ukraina. Tentu tantangan resesi global 2023 menjadi masalah besar bagi perekonomian Indonesia.

Anggota DPR RI Komisi XI Kamrussamad dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menambahkan, dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada bidang kesehatan, namun juga bidang ekonomi. Sebab, wajib pajak tak sedikit bisa membayar pajak. Saat ini, masuk tahun terakhir dengan defisit di bawah 3%. Jadi, tahun ini sudah normal, defisit anggaran di 2021-2022 bisa di atas 3%.

“Dari pandemi Covid-19, Indonesia bisa belajar mencari sumber pendanaan, salah satunya untuk kebijakan fiskal. Selain itu, dari pandemi ada hikmah positif, sistem keuangan bertransformasi ke digital. Semua dipaksa oleh keadaan. Dari konsumerisme hingga produksi secara digital,” ucap Kamrussamad.

Lebih jauh dia mengungkapkan, sistem pengawasan investasi terus didorong parlemen. Sebab, pinjaman online (pinjol) masih banyak menjerat masyarakat. Untuk itu, pihaknya terus mendorong OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk terus melakukan pengawasan khususnya di bidang investasi perbankan dan lainnya. Berintegritas dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia).

Chief Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede, Josua Pardede mengatakan, resesi ekonomi sangat berdampak pada semua negara. Bahkan, inflasi di Amerika mencapai angka tertinggi saat ini sehingga berdampak pada suku bunga perbankan. Sampai akhir Januari 2023 inflasi di Amerika mencapai 4,75%.

Josua menuturkan, proyeksi 2023 ekonomis global akan turun. Hal ini dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi negara maju. Kendati, menurut dia, data IMF pertumbuhan ekonomi Indonesia positif. Tak heran, jika harus mencermati pertumbuhan ekonomi global seperti di India, Amerika dan China karena berpengaruh pada kebijakan ekonomi dalam negeri, misal ekspor.

Direktur Sistem Manajemen Investasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Syafriadi yang diwakili Taufik Damhuri memaparkan, pangsa pasar di 2023 terus tumbuh. Target pemerintah, di 2024 adalah 30% pelaku usaha sudah bisa mendapatkan bantuan kredit perbankan. Sementara, data saat ini dari 57 juta pelaku usaha, baru 12 juta mendapatkan akses perbankan.

“UMKM Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga, seperti Jepang. Sebab usaha UMKM masih sangat kecil, berbeda dengan mereka yang sudah menengah. Untuk itu, pemerintah terus mendorong kredit investasi untuk produksi. Pemerintah ingin meningkatkan penerima manfaat bantuan sosial menjadi mandiri,” ujar dia.

Anggota Komisi DPR RI Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Satarduga menambahkan, “Ternyata, dengan situasi sebelumnya terjadi proses digitalisasi lebih cepat. Smartphone menjadi alat untuk menggerakkan ekonomi menjadi sesuatu hal baru. Terlebih, percepatan digitalisasi tak pernah dibayangkan semua pihak. Tentu, program UMKM turut dimudahkan dalam memasarkan produknya.

“Dibutuhkan perubahan drastis, yang tidak bisa dibuat kalau tidak ada yang memaksa. Contoh, program percepatan UMKM tidak bisa jika hanya dari mulut ke mulut, tapi dengan cara digitalisasi. Selain bentuk pemasaran yang sudah dilakukan digitalisasi, pembayaran digital melalui fasilitasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan telah diberlakukan,” papar dia.

Dia menambahkan, di awal tahun 2020 ada sekitar 600 ribu penggunaa. Tapi, di akhir tahun 2022 sudah ada 30 juta pengguna. Dimana, 20 setengah juta adalah UMKM. UMKM sebanyak 64 juta, berarti 30% atau hampir sepertiga sudah dihubungkan dengan QRIS. Tak heran, jika di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menjadi penyelamat dan solusi dalam menghadapi masalah ekonomi.

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tahun 2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. UMKM tersebut didominasi pelaku usaha mikro berjumlah 98,68 persen dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89 persen. Sementara itu sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8 persen.

Sementara, Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos, Syarif Hidayatullah mengingatkan, agar potensi resesi global harus dihadapi dengan semangat optimistis. Selain itu, agar para elit partai tidak saling sikut dan gontok-gontokan yang dapat berdampak pada suhu politik di Indonesian. Kondisi politik tak menentu, dapat berdampak besar pada perekonomian Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.