Industri Halal Farus Fokus pada Edukasi dan Digitalisasi

Marketing.co.id – Berita Marketing | Pertumbuhan gaya hidup halal terjadi secara fenomenal di Indonesia. Jika sebelumnya ekonomi syariah seringkali dipandang sebagai fasilitas untuk membantu masyarakat kurang mampu, Afdhal Aliasar dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyatakan, kini hampir semua industri telah menghadirkan pilihan halal bagi masyarakat, mulai dari bisnis makanan dan minuman, kosmetik, travelling, hingga entertainment.

Lebih dari itu, inovasi juga terus dilakukan, salah satunya oleh Lembaga Amil Zakat Nasional, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS). Gaya hidup halal menjadi salah satu yang dibahas dalam konferensi virtual The BRIDGE. Konferensi ini diselenggarakan oleh The Meeting of Minds Forum,  pada 7 – 8 November 2020.

Baca juga: Tiga Faktor Pendorong Pertumbuhan Perbankan Syariah

Sayangnya kecepatan pertumbuhan industri halal ini belum menular di  perbankan syariah. Tantrie Soetjipto, Komisaris Panin Dubai Syariah menyatakan, walaupun dimulai sejak 28 tahun lalu, data Juli 2020 masih menunjukkan market share perbankan syariah Indonesia hanya mencapai 6% dari 87% penduduk Muslim. Oleh karena itu, saat ini industri halal harus berfokus pada edukasi dan digitalisasi secara konsisten.

Menyinggung potensi produk halal di pasar mancanagera, menurut Tantrie sangatlah besar. Dia menyebut jumlah Muslim di Eropa yang mencapai sekitar 40 juta. Namun perlu bantuan dari pihak lain untuk membuka pasar. Di Belanda produk Siomai dikuasai oleh China yang tidak halal, sebenarnya ini peluang bagi produk Indonesia karena di Belanda ada sekitar 1 juta Muslim,” tutur Tantrie.

konferensi virtual The BRIDGE
Tangkapan layar konferensi virtual The BRIDGE

Indonesia ditargetkan menjadi salah satu dari tujuh negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. The BRIDGE  dihadirkan juga untuk membuka akses dan menjembatani kesenjangan antar generasi, industri, dan bahkan antar negara untuk saling mengobarkan potensi guna mencapai Indonesia macan ekonomi Asia.

Baca juga: Generasi Baru Pengusaha Muda Indonesia Tak Lagi Andalkan Model Bisnis Keluarga

Melalui pengalaman serta pengetahuan dari 40+ pioneer terbaik dalam berbagai bidang industri yang mencakup ekonomi, kesehatan, sosial, dan gaya hidup, generasi muda Indonesia diharapkan mampu melahirkan versi terbaik dari dirinya sehingga kemajuan Indonesia dapat dilakukan secara masif dan kolaboratif.

“The BRIDGE 2020 hadir untuk memperluas ekosistem kolaboratif antara The People, The Private, and The Public Sectors (PPP) yang menghubungkan individu dengan berbagai latar belakang dengan para ahli terbaik dunia dari berbagai industri guna mendukung ide-ide brilian dari para pemimpin generasi muda kita di abad 21 dalam menyusun arahan subsidi silang demi mencapai Sustainable Wealth Bridge.” Ujar Salina Nordin Co-Chair of The Meeting of Minds Forum & Founder of Heritage Amanah Group.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.