Ingin Mulai Berinvestasi? Kenali Dulu Jenis-Jenis Investasi Yang Ada

What-Are-Investments-2Investasi saat ini mulai banyak dilirik oleh orang sebagai media untuk menyimpan uang, terutama yang paling banyak dibeli adalah investasi emas dan properti. Keuntungan yang diperoleh dari berinvestasi memang lebih meyakinkan daripada tabungan biasa. Namun, ternyata investasi tak hanya berupa emas dan properti, masih ada jenis-jenis investasi lainnya. Karena itu, sebelum memulai berinvestasi, kenali dahulu bentuk investasi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan Anda.

1. Properti

Properti merupakan jenis investasi yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Sayangnya, tidak semua orang bisa berinvestasi properti, sebab untuk dapat berinvestasi properti dibutuhkan modal yang cukup besar. Akan tetapi, keuntungan yang diperoleh juga cukup besar, bisa dua hingga tiga kali lipat dari nilai jual awal. Investasi properti bisa berupa tanah, rumah, apartemen, hingga kontrakan. Untuk jenis investasi berupa kontrakan atau kost, Anda bisa memperoleh keuntungan lain berupa hasil dari menyewakan properti tersebut. Kekurangan dari investasi properti adalah tidak likuid, artinya tidak mudah untuk dijual. Anda membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menjual properti tersebut.

2. Logam Mulia

Jenis investasi kedua yang juga cukup populer adalah logam mulia, terutama emas. Logam mulia sangat likuid sehingga dapat dengan mudah dijual apabila Anda membutuhkan uang mendesak. Investasi emas sangat cocok bagi Anda yang ingin memiliki simpanan di masa depan. Investasi logam mulia juga sangat menguntungkan karena nilainya yang tak akan menyusut, serta kemudahan untuk membeli maupun menjualnya kembali. Namun, tak seperti anggapan banyak orang yang menyatakan bahwa harga emas selalu naik, kenyataannya harga emas sesekali pasti akan pernah turun. Karena itu, Anda harus memerhatikan harga emas terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjualnya.

3. Saham

Jenis investasi lain yang memberikan keuntungan sangat tinggi adalah saham. Namun, ternyata belum banyak yang mengetahui mengenai investasi saham ini. Investasi saham cocok bagi Anda yang memiliki nyali besar dan menyukai tantangan. Anda harus pintar-pintar memantau pergerakan harga saham apabila ingin mereguk keuntungan yang besar. Sebab, jika tidak teliti, keuntungan yang diharapkan akan berubah menjadi kerugian yang sangat besar. Investasi saham membutuhkan kejelian dan ketekunan, karena itu investasi saham tak terlalu cocok bagi orang awam atau pemula. Jika tak siap, bisa dipastikan hanya mendapat kerugian.

4. Deposito

Deposito dikenal juga dengan sebutan tabungan berjangka, sebab pada dasarnya Anda harus menentukan ingin menanamkan modalnya dalam jangka waktu 1, 2, 3, 6, hingga 12 bulan. Deposito tidaklah serumit investasi saham. Anda tinggal datang ke bank, memilih jangka waktu deposito, menyetorkan uang, dan tinggal menerima keuntungan yang diberikan setelah jangka waktu tersebut usai. Bunga yang diberikan oleh deposito lebih besar daripada tabungan biasa. Investasi deposito sangat cocok bagi pemula dan bagi yang tidak mau mengambil risiko kerugian.

5. Reksadana

Pada prinsipnya, reksadana hampir mirip dengan deposito. Yang membedakan adalah besaran keuntungan yang diberikan serta jenis investasi yang dilakukan oleh uang Anda. Keuntungan reksadana beragam, dari yang kecil, menengah, hingga tinggi. Semua itu tergantung dari jenis reksadana yang Anda ambil. Umumnya pilihan reksadana ada empat, yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. Masing-masing memiliki tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda-beda. Anda pun tak perlu repot-repot mengelola reksadana Anda, sebab sudah ada Manajer Investasi (MI) yang akan mengelola uang Anda sehingga memberikan keuntungan seperti yang diharapkan.

6. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna pembiayaan perusahaan. Obligasi juga bisa dikeluarkan oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya. Investasi obligasi juga sangat minim risiko, tapi sayangnya obligasi ini masih awam di telinga masyarakat.

7. Mata Uang Asing

Investasi terakhir yang bisa Anda pilih adalah mata uang asing. Mata uang asing memang bisa dijadikan sebuah investasi, yakni dengan cara membeli ketika harga sedang rendah dan menjualnya ketika harga sedang tinggi. Namun, sayangnya pergerakan mata uang asing sangat sulit diprediksi. Bisa saja nilai mata uang asing tersebut terus meningkat, tapi bisa saja justru harga mata uang asing anjlok. Sebab, selain dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu negara, nilai mata uang asing juga dipengaruhi oleh keadaan politik di negara yang menggunakan mata uang tersebut. Karena itu, Anda harus pandai-pandai memilih mata uang asing yang akan dibeli. Tips mudahnya adalah Anda membeli mata uang asing yang banyak digunakan oleh beberapa negara, seperti Euro atau Dollar.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.