Ini yang Bikin StartUp Tidak Dapat Investor

Ini yang Bikin StartUp Tidak Memperoleh Investor
Foto by: bbj.hu

Perkembangan bisnis startup memang kian ramai belakangan ini, terbukti dengan julukan Indonesia yang disebut-sebut sebagai “bangsa” Facebook terbesar keempat di dunia, dan pasar Twitter terbesar kelima di dunia.

Hal itu kemudian membuat para investor tertarik untuk mempercayakan uangnya di tangan pengusaha muda Indonesia, khususnya bisnis startup.

Jika diamati, pada tahun 2014 saja, terhitung ada sekitar 36 startup asal Indonesia yang sukses dapat investor. Yang paling ramai adalah Tokopedia, dengan total suntikan Rp 1,2 triliun.

Meski begitu, ternyata tidak sedikit juga pelaku bisnis startup yang tidak bisa dapat investor. Padahal dana investasi sangat penting untuk mengembangkan bisnis yang baru dijalani. Terutama bagi mereka yang masih minim modal.

Seperti yang dijelaskan oleh Adrian Suherman, Co-CEO aCommerce Indonesia. Meski perkembangan startup di Indonesia sedang seksi-seksinya, namun ada saja entrepreneur yang tidak berhasil dapat investor.

“Ada beberapa sifat startup yang membuat investor malas untuk berinvestasi, dan itu kebanyakan terjadi pada mereka yang masih baru masuk ke bisnis startup,” ucap Adrian.

Ia pun melanjutkan, yang paling sering terjadi adalah, mereka terlalu idealis dengan idenya, sehingga membuat investor jenuh dan malas berinvestasi.

Menurut Adrian, investor tentu tidak melemparkan uang dengan sembarang. Mereka ingin agar suatu waktu investasinya membuahkan hasil. Nah, pebisnis yang terlalu idealis kerap mengacuhkan sisi yang jadi pertimbangan investor tersebut.

“Mereka yang terlalu idealis biasanya tidak memikirkan financial benefit, yang penting bisnisnya keren. Padahal investor punya harapan agar uangnya bisa kembali,” terang Adrian.

Ada tiga hal yang menurut Adrian bisa menjadi pertimbangan pelaku bisnis startup agar mereka bisa mendapat suntikan dana dari investor. Pertama fokus pada model bisnis, pastikan bisnis yang digeluti memiliki pasar yang besar (konsumennya/peminatnya banyak), kemudian yang terakhir, mereka dapat membuktikan bahwa bisnis yang digelutinya itu telah menghasilkan uang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.