Inilah Pemenang Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga Kota Tangerang

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga Kota Tangerang Selatan resmi berakhir. Pengumuman pemenang sayembara disaksikan langsung oleh para dewan juri, pihak penyelenggara Pemerintah Kota Tangerang Selatan, IAI Provinsi Banten, PT Propan Raya, dan komunitas arsitek BDD, serta para tamu undangan, yang hadir di Ruang Blandongan, Balai Kota Tangerang Selatan.

Propan

Direktur Propan Raya, Yuwono Imanto, mengungkapkan, “Kami dari Propan Raya merasa bangga menjadi bagian dari Kota Tangerang Selatan terutama dalam pengadaan sayembara ini. Bagi kami, sayembara ini walaupun scope-nya bukan kementerian, tetapi punya nilai yang istimewa. Karena sayembaranya ini adalah sayembara kawasan.”

Adapun penetapan pemenang Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga dilakukan setelah melalui beberapa proses penjurian. Pertama, seleksi administrasi pada 19-21 September 2022. Kedua, Penjurian Tahap 1 yang dilakukan secara tertutup pada 22-24 September 2022 dimana para dewan juri menetapkan 5 finalis terbaik. Ketiga, Penjurian Tahap 2 dimana 5 finalis terbaik berhak mempresentasikan karya secara terbuka di hadapan dewan juri dan dewan juri kehormatan pada 30 September 2022.

Proses Penjurian Tahap 2 ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Drs. H. Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, H. Pilar Saga Ichsan S.T., M. Arch, yang juga didaulat sebagai juri kehormatan. Sementara, 5 dewan juri sayembara inti yang juga turut hadir di sesi Penjurian Tahap 2 ini, yakni Yori Antar (Arsitek Profesional), Budi Pradono (Arsitek Profesional), Dr. Bachtiar Fauzy, Ir. MT (Unsur Akademisi), Ar. Viernanda Yoga Pribadi, IAI (IAI Banten), dan Ridwan Saidi (Budayawan).

Kelima finalis diberi kesempatan yang sama, yakni presentasi pemaparan karya dalam bentuk presentasi PPT dan video. Ada 3 finalis yang melakukan presentasi secara offline di Ruang Blandongan Balai Kota Pemerintah Kota Tangerang Selatan, sementara 2 finalis lainnya melakukan sesi presentasi melalui platform zoom. Kedua finalis yang menggunakan platform zoom berasal dari Semarang dan Medan. Setelah dilakukan presentasi finalis, ketujuh dewan juri diberi kesempatan untuk bertanya, memberi masukan, kritikan, ataupun arahan.

Drs. H. Benyamin Davnie berharap, bahwa hasil dari sayembara ini dapat membuat perubahan yang lebih baik lagi bagi Kota Tangerang Selatan. Apalagi, Kawasan Bundaran Maruga merupakan salah satu elemen penting menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Karena itu, keberadaannya harus dapat merepresentasikan pusat pemerintahan dalam cakupan wilayah koridor Jalan Ciater Raya hingga Jalan Benda Raya, serta dapat memberikan wajah baru bagi Kota Tangerang Selatan.

“Kawasan Bundaran Maruga akan dijadikan landmark baru Kota Tangerang Selatan dimana akan difungsikan sebagai tempat nongkrong anak-anak muda, pusat aktivitas warga, dan lain sebagainya. Tak hanya Bunderan Maruga saja yang rencananya akan kami ubah, tetapi beberapa area lainnya di Tangsel juga akan kami tata. Sehingga, diharapkan dengan adanya perubahan ini membuat Tangsel menjadi sebuah kota baru yang memiliki identitas yang kuat,” ucap Benyamin Davnie.

Hal serupa juga dipaparkan oleh H. Pilar Saga Ichsan, ST, M. Ars, selaku Wakil Wali Kota Tangerang Selatan. Sayembara ini merupakan implementasi yang dilakukan untuk mewujudkan Kota Tangsel yang lebih cantik, berestetik, dan memiliki nilai arsitektur yang kuat. Apalagi, latar belakang sang Wakil Walikota adalah lulusan S1 dan S2 teknik arsitektur Universitas Parahyangan Bandung.

“Seluruh peserta yang mengikuti sayembara ini telah menuangkan segala ide, konsep, dan gagasan desain pada Kawasan Bundaran Maruga ini untuk menjadi salah satu etalase kota yang dapat mencitrakan Tangsel sebagai kota yang cerdas, modern, dan religius,” ujar Pilar Saga Ichsan.

Sayembara Kawasan Bundaran Maruga ini merupakan sayembara ke-9 (Sembilan) yang didukung oleh PT Propan Raya. Sayembara sebelumnya, PT Propan Raya pernah berkolaborasi dengan Green Building Council Indonesia (GBCI), Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, dan Badan Ekonomi Kreatif. Walau skalanya kota, bukan berarti para peserta Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga hanya berasal dari Kota Tangerang Selatan dan sekitarnya.

Berdasarkan data peserta yang mendaftar, dari 108 peserta ada yang mendaftar dari Aceh, Medan, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Manado, Balikpapan, hingga Ternate. Dari 108 peserta yang mendaftar, ada 29 karya yang masuk ke meja panitia. Setelah dilakukan proses seleksi administrasi dan penjurian tertutup, terpilihlah 5 finalis yang masuk seleksi akhir.

Yori Antar, Ketua Dewan Juri mengumumkan pemenang Sayembara Desain Bundaran Maruga. “Bukan hal mudah bagi kami para dewan juri memutuskan siapa pemenangnya. Semua finalis termasuk yang mengirimkan karya, luar biasa. Tapi di setiap pertandingan, harus ada pemenangnya. Juara 1 diraih oleh SDBM-0064 dengan judul karya Blandongan Kota, Juara ke-2 diraih oleh SDBM-0097 dengan judul karya Selendang Mayang, dan Juara ke-3 diraih oleh SDBM-0078 dengan judul Serambi Anggrek. Sedangkan untuk Harapan 1, peserta SDBM 0059 dengan judul karya Jentera Jumantara dan Harapan ke-2 diraih oleh SDBM-0008 dengan judul karya Tarian Kebersamaan,” ujar Yori.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.