Inilah Tiga Poin Inisiatif Berkelanjutan Mowilex

Marketing – Setelah pekan lalu, PT Mowilex Indonesia (Mowilex) mengumumkan telah menjadi perusahaan manufaktur pertama di Indonesia, dan satu-satunya produsen cat di negara ini yang memiliki sertifikasi karbon netral dari SCS Global Services – sebuah badan sertifikasi yang diakui secara internasional. Selanjutnya, PT Mowilex kembali mengumumkan inisiatif keberlanjutan utamanya yang dilakukan dengan bantuan perusahaan induknya yang berbasis di Singapura, Asia Coatings Enterprises, Pte. Ltd. (ACE).

Niko Safavi, CEO Mowilex mengatakan, inisiatif keberlanjutan Mowilex berfokus pada tiga hal utama, yakni pengurangan emisi karbon, pengurangan plastik, dan konservasi laut. Menjadi pemimpin industri, bukan berarti hanya sekadar memproduksi cat dan pelapis berkualitas tinggi kepada konsumen, tetapi juga bertanggung jawab atas emisi karbon yang dihasilkan dari operasi.

“Kami menjadikan program keberlanjutan ini sebagai nilai inti perusahaan dan berharap dapat menginspirasi perusahaan lain yang belum berkomitmen terhadap sumber daya yang signifikan untuk mengatasi tujuan perubahan iklim, yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia,” jelas dia.

Mowilex mengimbangi jejak karbonnya berdasarkan Carbon Neutral Protocol yang dikembangkan oleh Natural Capital Partners, pemimpin global yang mempelopori proses sertifikasi dan mulai mengembangkan protokol ini pada tahun 2002. Mowilex juga telah berkomitmen untuk mengurangi bahan kemasan plastik baru sebesar 80% dalam kurun waktu 8 tahun.

Untuk mencapai hal ini, perusahaan akan berupaya untuk kembali ke kemasan kaleng timah yang dapat didaur ulang, material plastik dengan konten daur ulang, dan bekerja sama dengan pemasok dan perusahaan pengelolaan limbah untuk mengeksplorasi alternatif pengemasan dan pengumpulan limbah sampah.

Sellain itu, mewakili Mowilex, ACE telah mendanai program Konservasi Internasional yang akan terus melindungi Teluk Saleh, yang memiliki luas 1.500 kilometer persegi di Sumbawa, Indonesia selama 5 tahun ke depan. Program ini akan memelihara dan melindungi habitat penting bagi hiu paus yang terancam punah serta mendukung masyarakat setempat untuk mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan.

“Indonesia merupakan wilayah tangkapan karbon terbesar di dunia dengan hutan dan lahan gambutnya, segala upaya perubahan iklim secara global perlu dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada di Indonesia,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.