Inovasi, Kuncinya Kreatif dan Fokus

Kalau mau melakukan inovasi, harus punya sikap yang tepat. Kreatif dan fokus. Bagaimana mengembangkan dua sikap tersebut?

Mulai bisnis, contoh produk taskanvasunik.com
Contoh Produk Tas Kanvas

Apa hal mendasar yang harus dimiliki para produsen? Jawabannya, inovasi produk. Ya, tanpa inovasi, kita hanya mengikuti pasar yang telah ada. Tanpa inovasi, pasar akan bosan dengan produk yang itu-itu saja. Dan tanpa inovasi, kita juga tidak akan bisa mengembangkan sebuah bisnis.

Semua itu diutarakan oleh Zulkifli, pemilik bisnis UKM tas kanvas dengan model custom.

Sesuai dengan temanya, custom, maka Zulkifli memproduksi tas bahu berbahan kanvas putih yang kemudian bisa dikreasikan sendiri desain gambarnya. Dalam hal ini, pembeli bisa memilih cetakan gambar yang sudah disediakan, menggunakan gambar sendiri, atau bahkan langsung menggambarnya secara manual (tidak dicetak). Cukup inovatif, bukan?

Dasar Inovasi Tas Kanvas

Zuklifli, pemilik bisnis Tas Kanvas
Zuklifli, pemilik bisnis Tas Kanvas

Menurut Zulkifli, ada dua hal penting yang mendasari seseorang untuk bisa berinovasi pada usahanya. Pertama, Kreatif. Zulkifli menyebutkan, tidak sedikit pebisnis yang kurang kreatif dalam memaksimalkan apa yang dimiliki.

“Ada beberapa teman yang menggunakan mesin cetak seperti saya. Dalam dua tahun usahanya nggak balik modal. Sementara saya, dalam enam bulan sudah balik modal. Alasannya, karena mereka berpikir mesin cetak itu hanya untuk mencetak gambar di kaus,” papar Zulkifli ketika ditemui di kediamannya di Tangerang, Banten.

“Padahal mesin cetak itu bisa digunakan untuk kain, entah itu kaus, sarung bantal, tas, pokoknya kain,” tambahnya. Pola pikir seperti inilah yang kemudian membuat usaha Zul kian meledak. Karena yang lain kebanyakan hanya main di kaus.

Hal penting kedua adalah fokus. Setelah kreatif, pebisnis juga harus fokus, terutama untuk mereka yang melakoni bisnis UKM. Karena bisnis ini berbeda dengan perusahaan besar yang tidak mempersoalkan masalah biaya.

“Kadang kita akan merasa sangat tergoda melihat penjualan pasar lain yang menggiurkan,” ucap Zulkifli.

Nah, jika tidak bisa fokus, Anda akan langsung memutar kemudi dan berpindah haluan. Inilah yang bahaya. Pasalnya, Anda akan melupakan peluang besar yang justru ada pada bisnis Anda sendiri. Ingat, rumput tetangga selalu tampak lebih hijau.

“Saya pernah melihat pasar lain dan hampir melupakan bisnis saya sendiri,” tambahnya.

Taskanvasunik.com

Tentu saja tidak hanya sekadar asal bicara, karena Zulkifli juga menerapkan dua teori tersebut pada bisnisnya. Bermodalkan uang sekitar Rp 15 jutaan, ia bercerita, awalnya ia hanya membeli satu mesin cetak printing dan ingin menggeluti bisnis cetak kaus.

Namun karena banyaknya pemain percetakan kaus, ia lalu melakukan berbagai riset untuk menemukan, bisnis apa yang sesuai dengan alat cetak miliknya. Akhirnya, cetak tas kanvas dan blacu pun ia pilih.

“Pikiran awal saya adalah antara sarung bantal atau tas. Karena tingkat kebutuhan tas lebih banyak, maka saya lari ke sana. Untuk sarung bantal, saya masih penjajakan ke sana,” jelas pria yang memulai bisnisnya sejak Mei 2012.

Tidak hanya menemukan produk lain yang bisa digarap selain kaus. Pada perkembangan bisnisnya, Zulkifli juga melakukan peremajaan pada segmen pasar serta desain tas buatannya.

“Awalnya saya menyasar pangsa anak muda yang selalu ingin tampil beda,” ucapnya. “Tapi ternyata pasar semakin berkembang. Mulailah masuk ibu-ibu yang membeli tas sebagai souvenir bertema ulang tahun anaknya. Akhirnya dari individu, kelompok, hingga corporate ikut pesan. Sebagai produsen, kita harus bisa mengimbangi permintaan yang terus berkembang,” terangnya lagi.

Mengatasi masalah segmentasi pasar

Hal yang lantas ditakuti Zulkifli dalam mengikuti perkembangan pelanggannya adalah, di kemudian hari produknya menjadi tidak tersegmentasi. Jelas saja, ia kini menerima berbagai order, baik secara individu, permintaan souvenir ulang tahun, hingga untuk event perusahaan. Wajar jika pasar bingung.

Untuk itu, ia pun membuat tiga website yang berbeda guna memisahkan segmentasi pasarnya. “Pertama saya membuat Taskanvasunik.com untuk individu, kemudian ada Tasultah.com untuk kelompok ibu-ibu. Dan terakhir, akan ada Taskanvas.biz.id untuk kebutuhan corporate. Semua itu saya kerjakan guna mensegmentasi produk saya,” pungkas Zul.

Tidak hanya dalam sisi desain serta pasarnya saja yang mengalami perkembangan. Untuk berikutnya, Zul juga ingin mengusung mereknya sendiri pada tas kanvas besutannya. Tentu saja tas kanvas bermerek ini akan dijual dengan desain yang lebih rumit dan menyisir pasar menengah ke atas.

“Di 2014, saya ingin ada produk unggulan dengan brand saya. Karena selama ini produk yang saya lempar semuanya tanpa brand. Intinya saya ingin orang tahu, bahwa saya punya brand yang memfasilitasi diri saya,” tegasnya.

Inovasi dilakukan untuk memperkuat eksistensi bisnis yang Anda geluti, baik itu industri besar, menengah, bahkan kecil. Tidak adanya inovasi berarti mematikan bisnis Anda sendiri. Untuk itu, bukalah mata, hati, dan pikiran Anda guna melihat peluang bisnis yang bisa Anda gali, namun tetap tidak keluar dari jalur bisnis yang Anda geluti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.