iPhonesia: Jawara Instagram Dunia

www.marketing.co.id – iPhonesia tumbuh menjadi komunitas yang cukup disegani di dunia fotografi iDevice. Pasalnya, hasil karya para anggotanya mampu mendominasi Instagram, bahkan mampu menarik sebagian Instagramer di penjuru dunia untuk melebur menjadi satu. Seperti apa komunitas ini dikembangkan?

Bermula dari minat yang sama pula, penghobi fotografi di iDevice terdorong membentuk komunitas iPhonesia untuk berkumpul, menyatu, dan melakukan banyak hal bersama dalam satu ikatan sosial. “Berdirinya komunitas iPhonesia diawali oleh kesamaan hobi fotografi di iDevice. Kemudian, dedengkot iPhonesia, Aries Lukman, membentuk grup di Flicker, lalu mengembangkannya menjadi yahoogroups mailing list,” tutur Yopie Suryadi, Juru Bicara iPhonesia.

iPhonesia sebenarnya adalah komunitas penggemar dunia fotografi dan olah digital yang secara keseluruhan menggunakan iDevice keluaran Apple, baik berupa iPod, iPhone, maupun iPad, dan produk-produk yang menggunakan iOS sebagai platformnya. Jadi, apa pun perangkat Apple yang dipakai untuk menghasilkan foto, si pengguna dapat bergabung dalam komunitas ini—akan tetapi secara spesifik menggunakan iPhone. “Ada beberapa anggota komunitas yang menggunakan iPod dan iPad. Sebisa mungkin iDevice dalam genggaman kita menjadi sesuatu yang bermanfaat,” terang Yopie.

Bukan tanpa alasan para penghobi fotografi digital tersebut memilih iPhone. Yopie menilai secara kualitas kamera, iPhone—khususnya iPhone 4, lebih bagus dibandingkan gadget lain. Misalkan, kamera iPhone 4 dapat dimaksimalkan ketika memotret di lokasi yang pencahayaannya kurang dengan bantuan fasilitas flash light. Yang paling penting, gadget besutan Apple ini dapat mengoperasikan beragam aplikasi fotografi, seperti WordPhoto, LegoPhoto, dan KaleidaCam.

Namun tak bisa dipungkiri, aplikasi-aplikasi yang ditanamkan pada iPhone ataupun iPod terbilang jelimet sehingga menyulitkan para penggunanya. Nah, iPhonesia hadir untuk mengetahui siapa saja penghobi fotografi iPhone di Indonesia, dan merangkulnya dalam satu komunitas untuk saling membantu dan berbagi sejumput informasi seputar aplikasi, teknik foto, serta hasil olah digital fotografi di iDevice.

Ditekankan Yopie, iPhonesia berbeda dengan komunitas lainnya yang acap kali dimanfaatkan sebagai lahan bisnis tersendiri atau ajang jual-beli. Komunitas ini murni menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, teknik foto, dan aplikasi pendukung, serta pengembangan kreativitas foto guna meningkatkan kemampuan dan keahlian para anggotanya, sehingga menghasilkan karya-karya berkualitas dan bernilai tinggi.

Di sini para anggota tidak dibebani uang iuran, malah komunitas iPhonesia mencari sumber pemasukan sendiri untuk dana pengorganisasiannya. “iPhonesia tumbuh menjadi komunitas yang secara swadaya mendanai kegiatannya sendiri. Sekarang ini foto sudah menjadi konten dan bagian dari strategi bisnis. Peluang inilah yang bisa dimanfaatkan anggota komunitas untuk mencari sumber dana,” jelasnya.

Yopie menceritakan, banyak anggota iPhonesia yang memulai kegiatan memotretnya dari nol. Awalnya tidak bisa memotret dan mengelola foto, lantas mereka berkembang menjadi lebih mahir dan menghasilkan karya yang bagus. Sebab, secara berkala para anggota komunitas melakukan foto walk, kemudian hasil foto-foto tersebut dikirim ke milis “Tim My Foto” dan anggota lainnya diminta untuk mengolah foto-foto tersebut. Cara inilah yang diusung komunitas untuk mengasah kemampuan para anggota dalam memotret dan mengolah foto melalui iDevice produk Apple.

Selanjutnya, para anggota iPhonesia saling berbagi hasil karya dan kreativitasnya di Instagram, sebuah aplikasi jejaring sosial berbasis foto yang sangat digandrungi penghobi fotografi iDevice yang hingga saat ini penggunanya telah mencapai 4,25 juta orang (Instagramers) di seluruh dunia. Selain itu, aplikasi ini secara eksklusif diperuntukkan bagi para pengguna Apple, kendati bisa dilihat dari berbagai platform dan website. Namun, urusan upload hanya dikhususkan bagi pengguna iPhone dan iPod.

Berbicara Instagram, ada sisi istimewa dari iPhonesia. Pasalnya, komunitas ini merupakan hashtag dengan predikat foto “most popular” Instagram. Prestasi tersebut tak lepas dari usaha dan kerja keras para anggotanya yang aktif mempromosikan dan memasukkan hasil foto mereka pada Instagram, sehingga menjadikan iPhonesia sebagai jawara Instagram di dunia. “Sepuluh besar pemegang popular page Instagram berasal dari iPhonesia. Hampir setiap foto yang di-upload anggota iPhonesia selalu masuk popular page Instagram,” kata Yopie.

Menelisik saat pertama dirilis 16 Januari 2011 lalu, jumlah anggota milis iPhonesia baru sekitar 30 orang. Saat ini jumlahnya meningkat mencapai sekitar 600 orang, dengan latar belakang profesi yang berbeda, meliputi rentang usia 18–50 tahun, yang tersebar bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Sebagai komunitas fotografi digital, tentu cara iPhonesia menjaring anggota pun dilakukan melalui media digital online, yakni Instagram, milis, Facebook, dan Twitter, dengan memberi name tag “iPhonesia” pada foto-foto yang di-upload pada platform tersebut. Singkatnya, ketika audiens tertarik, moderator akan mengarahkannya ke milis. Pada tahap ini terjadi perkenalan, dan strategi viral-nya dapat berjalan. “Setelah saling mengenal, kita melakukan kopi darat dan membuat foto walk. Belum lama ini iPhonesia berkolaborasi dengan Instagramer Singapura dan Australia,” tandas Yopie. (Moh. Agus Mahribi)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.