McEasy meluncurkan transportation management system versi mobile untuk menjangkau UKM logistik dan transportasi.
Marketing.co.id – Berita UMKM | Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,4 juta, dimana lebih dari 800.000 usaha berada di tingkat kecil dan menengah (UKM). Namun, tingginya jumlah pelaku usaha di Indonesia tidak terlepas dari tantangan yang ada.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan, salah satu tantangan bagi pelaku UKM adalah terbatasnya akses teknologi. Umumnya, para pelaku UKM belum mengetahui cara memaksimalkan berbagai macam inovasi teknologi untuk menjangkau skala pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan dengan metode konvensional.
Contohnya, ada pelaku UKM di bidang logistik yang masih menganggap jika penggunaan manajemen transportasi digital itu mahal, rumit, dan hanya cocok untuk perusahaan besar. Akibatnya, mereka masih mengandalkan spreadsheet Excel yang belum terintegrasi.
Oleh karena itu, McEasy, penyedia solusi digital berbasis internet dan GPS hadir untuk menjawab operasional logistic dan pelacakan lokasi kendaraan. Trasportation Management System (TMS) milik McEasy yang tadinya hanya dapat dibuka di PC dan laptop kini hadir dalam versi mobile untuk membantuk UKM naik kelas.
Co-founder McEasy Raymond Sutjiono menjelaskan bahwa sejak pertama kali diluncurkan pada 2017, TMS McEasy telah terbukti mampu menghemat waktu yang digunakan untuk mengurus kegiatan administrasi operasional para mitra hingga 60%.
Berdasarkan data ini, McEasy akhirnya meluncurkan aplikasi TMS mobile agar solusi teknologi ini tidak hanya dapat diakses lewat laptop dan computer (desktop) tapi juga lewat perangkat bergerak seperti ponsel dan tablet.
“Karakter utama penggiat UKM logistik dan transportasi Indonesia adalah mereka sangat dinamis dan anti ribet. Karenanya, penggunaan perangkat komputer, seperti laptop dan desktop, kadang membatasi produktivitas mereka. Dengan aplikasi TMS mobile, proses perencanaan, pemantauan, alokasi, pengiriman dan monitoring order hingga pengecekan uang jalan sopir dan status bahan bakar kendaraan dapat dilakukan lewat ponsel,” lanjut Raymond.
Dengan biaya berlangganan mulai dari Rp 80.000/kendaraan/bulan, McEasy menawarkan bundle aplikasi TMS mobile, TMS dan Smart Driver App yang dikembangkan sesuai dengan dinamika ekosistem transportasi dan logistik di Indonesia.
Co-founder,McEasy Hendrik Ekowaluyo menambahkan, masih ada anggapan bahwa TMS itu rumit dan hanya cocok untuk perusahaan besar dengan ratusan armada. Guna mendukung UKM Indonesia naik kelas, McEasy menghadirkan aplikasi TMS Mobile yang praktis dan anti ribet.
“Aplikasi ini hadir untuk membantu UKM di bidang logistik dan transportasi memantau informasi aliran barang dalam satu genggaman dan realtime,” jelasnya.
Selain menawarkan TMS, McEasy juga memiliki produk unggulan lainnya, yaitu Vehicle Smart Management System (VSMS). Baru-baru ini, McEasy dan SMESCO mengadakan program digitalisasi armada operasional UKM dengan membagikan 100 unit perangkat VSMS. Dengan penggunaan perangkat ini, pelaku UKM nantinya bisa memantau, melacak, dan memperoleh data dari armada operasionalnya secara real-time selama 24 jam.
“McEasy mempertegas komitmen kami untuk menghadirkan solusi digital terintegrasi dari hulu ke hilir bagi stakeholder di bidang logistik dan transportasi, khususnya para penggiat usaha kecil dan menengah. Bagi McEasy, perusahaan kecil memiliki kesempatan untuk maju seperti layaknya perusahaan besar. Kecil bukan berarti tidak bisa maju. Kecil bukan berarti tidak butuh optimalisasi. Kedepannya, kami akan terus mengembangkan solusi terintegrasi kelas dunia yang memudahkan mitra kami mengoptimasi semua proses logistik dan dengan biaya yang kompetitif,” pungkas Hendrik.