Jawara Teh Thailand Ichitan Ramaikan Pasar Teh Kemasan

 

 

Mr. Ichitan, CEO dan Founder Ichitan Group

Mr. Ichitan, CEO dan Founder Ichitan Group

 

Pasar teh kemasan di Indonesia ibarat cendawan di musim penghujan. Menurut catatan Euromonitor, volume kategori teh dalam kemasan tumbuh 10% tahun lalu, atau setara 1,2 miliar liter. Nilai pasar ini ini mencapai Rp 27,8 triliun atau dua kali lebih besar ketimbang pasar minuman berkarbonasi.  Ya, teh bagi sebagian besar masyarakan Indonesia memang merupakan minuman yang jamak dinikmati selain air putih.

Bukan hanya pemain lokal sekelas Sosro, Teh Gelas (Orang Tua Group), Nu Green Tea (ABC Indonesia), Frestea (Coca Cola Company) ataupun Teh Pucuk Harum (Mayora), beberapa brand asing pun ikut kepincut mendulang profit di pasar ini. Sebut saja beberapa nama teh kemasan hasil join venture coorporate lokal dan asing seperti Mirai Ocha (PT Suntory Garuda Beverage) dan Ichi Ocha (Indofood Asahi Sukses Beverage). Semuanya sama-sama menggaet market tanah air yang dinilai sangat potensial.

Namun keruhnya pasar teh kemasan tidak menghalangi brand teh kemasan asal Thailand Ichitan untuk ambil bagian. Teh yang diklam nomor satu di negerinya ini memasuki pasar Indonesia per Oktober 2015. DI temui di sela jumpa pers, Founder dan CEO Ichitan Group, Tan Passakornnatec mengungkapkan dengan populasi lebih dari 250 juta orang di Indonesia, permintaan akan minuman teh dalam kemasan juga diperkirakan akan terus bertambah.

“Indonesia adalah negara yang sangat potensial. Melihat dinamika perekonomian saat ini, kami yakin akan daya beli konsumen di Indonesia. Kami percaya bahwa dengan menghadirkan minuman segar yang dihasilkan dari riset yang dilakukan akan mampu menjaga momentum pasar industri minuman Indonesia hingga tahun-tahun mendatang,” jelasnya.ichitan 3

Pria yang akrab disapa Mr. Tan ini menerangkan Ichitan hadir dengan varian Green Tea Honey Lemon dan Green Tea Lychee. Harga ritel yang dibandrol adalah Rp 4.900 untuk botol ukuran 420ml. Target market dari Ichitan sebenarnya menurutnya luas. Namun khusus untuk komunikasi, Tan menspesifikan ke Pria-Wanita usia 15-35 tahun yang melek akan dunia dgigita. Pasalnya porsi terbesar strategi campaign dari Ichitan adalah melalui digital.

Untuk mendongkrak awareness di awal kemunculannya, Tan menggaet dua ikon anak muda, yakni Al Ghazali dan Pevita Pearce sebagai brand ambassador. Harapannya kedua ikon ini mampu memnggerakan fan basenya untuk membeli prouduknya. Sementara strategi distribusi dilakukan melalui kerjasama dengan Alfa Group sebagai official ritel partner.

Secara gamblang Tan bertutur akan menargetkan penjualan sebesar 10 miliar Baht (setara Rp 3,8 triliun) selama lima tahun keberadaannya di dalam negeri. Pihaknya juga bakal merealisasikan pabrik di Indonesia apabila target penjualan telah mencapai Rp 380 miliar.

 

Angelina Merlyana Ladjar

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.