JEC Paparkan Pentingnya Merawat Mata Saat Ramadan  

Marketing.co.id Berita Lifestyle I Saat ini, masyarakat dapat kembali merayakan semarak Hari Raya bersama keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Terkait itu, dapat dipastikan antusiasme masyarakat pun sangat besar untuk menyambut momen tersebut. Meski demikian, kesehatan mata menjelang lebaran pun menjadi sesuatu yang harus diprioritaskan agar momen berkumpul bersama keluarga dan perayaan Hari Raya dapat optimal tanpa gangguan pandangan.

JEC

Dr. Anna Nur  Utami, SpM,  Dokter Subspesialis Infeksi Imunologi JEC Eye Hospitals & Clinics mengatakan, mata yang sehat diperlukan oleh seluruh manusia agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik. Menyambut lebaran kali ini, sebaiknya luangkan waktu sejenak untuk memastikan keadaan mata dalam keadaan optimal sehingga momen berkumpul keluarga dapat dilaksanakan tanpa adanya gangguan pandangan.

“Terdapat beberapa masalah yang cukup sering ditemukan di poli mata, seperti masalah penyakit mata kering (dry eyes) dan katarak. Kedua penyakit ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan,” ungkap Dr. Anna.

Pada bulan Ramadan, dia melanjutkan  terdapat risiko kesehatan mata yang berpotensi terjadi yaitu mata kering (dry eyes). Terdapat beberapa faktor yang mendorong timbulnya mata kering, salah satunya adalah dehidrasi. Hidrasi yang baik dan kesehatan mata saling berhubungan.

“Lebih dari 50% tubuh terdiri dari air, jadi tidak mengherankan jika dehidrasi dapat mempengaruhi penglihatan. Sangat disarankan masyarakat untuk menjaga jumlah asupan minum air putih walaupun dalam keadaan berpuasa. Kekurangan cairan berpotensi terjadinya dehidrasi dan timbulnya mata kering. Mata kering dapat menyebabkan mata merah, mata gatal dan terganggunya pandangan,” imbuh dia.

Selain mata kering (dry eyes), katarak juga merupakan penyakit mata yang umum dijumpai oleh masyarakat dan harus segera ditangani. Pada bulan Ramadan, para pasien penderita katarak cenderung mengurungkan niatnya untuk memeriksa matanya ke rumah sakit atau klinik mata. Hal ini disebabkan karena adanya keraguan akan tindakan operasi yang dapat menyebabkan batalnya puasa.

Di satu sisi katarak tidak disarankan untuk menunda pemeriksaan dan penanganannya karena dapat mengakibatkan kebutaan, seperti yang disebut oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) bahwa pada 2017 terdapat sekitar 1,3 juta kebutaan diakibatkan oleh katarak.

“Pada bulan Ramadan banyak pasien yang mengurungkan niat untuk memeriksakan matanya baik karena faktor tenaga dan juga adanya keraguan tindakan operasi mata akan membatalkan puasa. Akan tetapi perlu diingat, apabila pemeriksaan mata ditunda, penderita mata kering maupun katarak, besar kemungkinan mereka akan mengalami gangguan penglihatan dikala lebaran, berkunjung dan bertemu dengan sanak keluarga,” tambah Dr Anna.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.