Jelang MEA, Sektor Pendidikan Harus Jadi Prioritas

Jelang MEA, Sektor Pendidikan Harus Jadi PrioritasEkonomi global telah semakin menyatu dengan derasnya aliran barang, jasa, uang, sumber daya manusia dan data lintas batas negara.

Asia Tenggara dapat memanfaatkan fenomena ini dengan implemetasi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang bertujuan untuk membentuk pasar tunggal yang terdiri dari 600 juta konsumen.

Untuk mencapai tujuan tersebut, negara Asean harus meningkatkan produktivitas lintas sektor, termasuk sektor pendidikan.

Pasalnya, menurut laporan Mckinsey Global Institute pada bulan November 2014, Asia Tenggara menghadapi tantangan dalam menghadapi hal-hal terkait dengan pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Inggris.

Berjudul “Southeast Asia at the crossroads: Three paths to prosperity”, laporan tersebut menyatakan bahwa sistem pendidikan sebaiknya menitikberatkan pada keterampilan yang diperlukan di era perekonomian digital, dengan fokus pada kemampuan digital  dan kefasihan berbahasa Inggris, selain mengasah kemampuan analisa secara mendalam guna meningkatkan produktivitas.

Menjawab tantangan tersebut, dengan metode Blended Learning, Wall Street English (WSE) berkomitmen fokus pada kemampuan murid dalam berbahasa inggris.

Metode diklaim telah terbukti dan telah digunakan WSE selama lebih dari 40 tahun.  Metode ini membantu murid untuk belajar bahasa inggris di lingkungan yang lebih menyenangkan dan efektif, melalui kegiatan yang interaktif, seperti klub sosial “Business for Today”.

Kegiatan ini membantu para murid belajar dan menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan yang ramah dan bersahabat, serta belajar tentang berbagai topik. Metode ini merupakan alat pendidikan digital yang menggunakan konten Financial Times, penyedia berita bisnis global, pelaporan, dan analisis terkemuka di dunia.

William Karmawan S, Brand Communication and PR Manager Wall Street English Indonesia mengatakan bahwa selama kegiatan klub sosial ‘Business for Today’ berlangsung, murid berdiskusi tentang artikel yang terkait dengan dunia bisnis yang dipilih oleh para pengajar dari website Financial Times.

Business English mempunyai arti berbeda bagi setiap orang. Bagi beberapa orang, mereka menitikberatkan pada topik dan kosakata yang digunakan dalam dunia perdagangan, keuangan dan hubungan internasional. Bagi yang lain, mungkin merujuk pada keterampilan komunikasi yang digunakan di tempat kerja, untuk mendukung komunikasi bisnis, seperti negosiasi, penulisan laporan atau hanya bersosialisasi.”

“Kami berharap klub sosial Business for Today” mampu memberikan murid kami pandangan holistik tentang bagaimana berkomunikasi yang lebih baik dalam bahasa Inggris dan dalam menghadapi tantangan MEA,” tutup William Karmawan S.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.