Jenfi Siap Bantu Pembiayaan untuk Optimalkan Pertumbuhan UMKM

Marketing.co.id – Berita UMKM | Jenfi merupakan perusahaan teknologi keuangan yang menyediakan pembiayaan dan analitik berbasis pendapatan alternatif untuk bisnis dan startup digital-native di Asia Tenggara.

Didirikan oleh Jeffrey Liu dan Justin Louie, Jenfi beroperasi sebagai Growth Capital as a Service (GCaaS). Beroperasi sebagai Growth Capital as a Service (GCaaS), kelas aset menawarkan modal non-dilutif hingga US$500.000 yang dapat digunakan untuk meningkatkan skala bisnis melalui pemasaran, inventaris, dan kampanye pertumbuhan.

Alternatif pendanaan Jenfi dapat menjadi solusi bagi UKM untuk mendongkrak pendapatan seiring dengan berkembangnya sektor e-commerce di Indonesia. Menawarkan konsep pendanaan berbasis pendapatan yang fleksibel, Jenfi dapat dengan mudah diakses baik untuk UKM yang ingin mengoptimalkan pinjaman kredit dari pemerintah maupun mereka yang tidak memiliki akses pinjaman.

Selain itu, ketika brand awareness UKM meningkat, maka peluang bisnis akan membuka pintu bagi lebih banyak UKM di Indonesia dan pada akhirnya akan meningkatkan daya saing mereka di pasar nasional dan dunia.

Meningkatkan Pendapatan di Era Pasca Pandemi

Pandemi Covid-19 menjadi pukulan yang berat bagi para pemilik usaha kecil. UMKM di Indonesia menghadapi guncangan permintaan dan penawaran, antara lain disebabkan oleh penurunan pembelian dan pesanan, tantangan distribusi, dan ketersediaan bahan baku yang kurang. Namun, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang beralih ke digital berkembang pesat. Selama pandemi, transaksi di pasar online meningkat 26% dengan 3,1 juta transaksi per hari, diikuti oleh peningkatan distribusi 35%.

2022 Jenfi

Peningkatan transaksi tersebut dipengaruhi oleh perubahan perilaku konsumen untuk berbelanja online yang didorong oleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Perilaku belanja online masih prospektif seiring dengan pertumbuhan pengguna smartphone dan internet di Indonesia. Tahun ini mungkin waktu yang tepat untuk meningkatkan pendapatan dan pendapatan usaha kecil Anda.

Dari perspektif makro, ada peluang dan optimisme yang sangat besar. Perekonomian Indonesia diprediksi akan lebih kuat mulai tahun ini hingga 2023. Asian Development Outlook (ADO) 2022 melaporkan bahwa tahun ini tumbuh menjadi 5,0% dan akan sedikit meningkat menjadi 5,2% tahun depan.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh aktivitas ekonomi yang kembali normal, setelah dua tahun pandemi Covid-19. Daya beli konsumen dan aktivitas manufaktur juga diperkirakan tumbuh, sejalan dengan peningkatan pendapatan, pekerjaan, dan kepercayaan.

Peluang terbesar datang dari pertumbuhan e-commerce Indonesia sebesar 23,8% tahun ini yang dapat memicu UKM untuk mengembangkan usahanya dan menjadi penopang perekonomian nasional yang kuat.

Lalu, bagaimana pemasaran digital dapat meningkatkan pendapatan UMKM?

Terbukti bahwa pemasaran digital telah membuat UKM beradaptasi selama Covid-19, mendorong efektivitas biaya, dan menonjol di antara para pesaing dan meningkatkan keterlibatan konsumen. Berdasarkan data dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$146 miliar atau Rp2.100 triliun pada tahun 2025. Di lain sisi, Bank Indonesia juga menyiapkan perubahan dalam pembayaran digital berupa QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), sebagai pintu masuk bagi UKM ke ekosistem dan keuangan digital.

Dengan masa depan yang cerah dan dukungan yang kuat kepada UKM, kini UKM membutuhkan dukungan khusus dalam optimalisasi pemasaran digital. Sebagian besar UKM di Indonesia belum mengetahui adanya dana khusus untuk mengoptimalkan awareness di media sosial dan marketplace.

Layanan pembiayaan Jenfi secara khusus terbatas pada layanan pertumbuhan seperti Facebook, Instagram, LinkedIn, atau layanan periklanan Google. Hal ini memastikan bahwa pendanaan hanya bisa digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan dilacak dengan mengintegrasikan akun pendapatan bisnis pada layanan seperti Shopify, Stripe, Braintree, Lazada, Shopee, dan Tokopedia. Model bisnis ini memastikan bahwa Jenfi hanya diuntungkan ketika perusahaan menghasilkan pendapatan dari modal pertumbuhan yang diberikan.

Sebelum memberikan pendanaan, Jenfi juga memberikan penilaian risiko otomatis yang melayani perusahaan dalam ekonomi digital. Ini membantu mengurangi risiko bagi perusahaan, sementara juga dapat menilai stabilitas keuangan bisnis secara akurat dibandingkan dengan sebagian besar layanan penilaian tradisional.

Jenfi telah membantu ratusan perusahaan digital-native di Asia Tenggara, termasuk layanan bisnis B2B, B2C, dan SaaS.

Bahkan saat ini, banyak UKM tahap awal tidak memiliki rencana pertumbuhan strategis dan ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan cetak biru guna membantu lebih banyak usaha kecil berkembang dengan sukses di era pasca pandemi. Di sinilah beragam solusi pembiayaan, seperti Jenfi, dapat melangkah dan membantu mengisi kesenjangan tersebut. Indonesia merupakan salah satu pasar yang berkembang pesat di Asia Tenggara dan memiliki potensi untuk memperkuat posisinya lebih jauh. Untuk itu, upaya membantu usaha kecil dan menengah bertahan di saat ekonomi bergejolak dan pada akhirnya meningkatkan skala pertumbuhan sangatlah penting.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.