Jurus AwanTunai Bidik Sektor Unbanked & Underbanked

Berdasarkan data World Bank, sekitar 60% masyarakat Indonesia usia dewasa tidak memiliki akses keuangan formal atau dikategorikan unbanked (orang yang tidak mengakses institusi keuangan formal) dan underbanked (orang yang memiliki sejumlah keterbatasan untuk mengakses institusi keuangan formal). Hanya 12% masyarakat dengan akses keuangan yang memiliki pinjaman formal. Padahal mereka membutuhkan fasilitas keuangan untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup hingga meningkatkan taraf hidup, sehingga banyak yang pada akhirnya meminjam pada jasa keuangan informal dengan bunga yang kurang bersahabat. Namun, berkebalikan dari inklusi keuangan yang belum maksimal, penetrasi internet bertumbuh lebih dari 50% dalam waktu dua tahun. Hingga tahun 2016, sekitar 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet, dimana setengah dari penggunaan internet diakses melalui device.

awantunai

“Memahami kondisi yang ada, AwanTunai hadir untuk membantu mendukung kemandirian finansial bagi masyarakat Indonesia baik unbanked dan underbanked. AwanTunai menawarkan fasilitas pinjaman digital yang dapat diakses oleh semua orang dengan mudah, cepat dan tentunya aman. Mudah karena hanya membutuhkan KTP saja dan cepat karena AwanTunai memiliki credit engine sendiri sehingga calon debitur bisa mengetahui persetujuan limit kredit dalam waktu lima belas menit. Kehadiran AwanTunai kami harapkan dapat mendukung institusi keuangan bank maupun non-bank untuk dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat” pungkas Dino Setiawan, Founder sekaligus Chief Executive Officer AwanTunai.

Sebagai perusahaan fintech yang beroperasi sejak Mei 2017, AwanTunai telah terverifikasi dan diawasi oleh OJK. Dalam segi investasi AwanTunai telah mendapatkan komitmen pendanaan dari Kredit Plus (PT Finansia Multi Finance) sebesar $30 juta untuk membiayai pinjaman (lending capital) dan mendukung pertumbuhan bisnis AwanTunai. Kredit Plus merupakan perusahaan pembiayaan di Indonesia yang memiliki lisensi pembiayaan modal kerja, pembiayaan multi guna dan berbagai aktivitas lainnya.

Saat ini, AwanTunai telah bekerjasama dengan Blue Bird Group dengan menyediakan program cicilan smartphone untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan para pengemudi. Sebanyak ~ 5.000 driver dalam 2 bulan telah mengajukan program ini dengan approval rate 45%. Agar lebih dekat dengan target market, AwanTunai juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa toko offline yang menjual smartphone dengan tujuan menjadi point of sales financing yang aman, cepat dan mudah. Ke depan, AwanTunai akan bekerjasama dengan berbagai mitra untuk memberikan layanan kepada seluruh masyarakat, mulai dari pedagang kecil hingga perusahaan besar.

Berdasarkan studi Bank Dunia, dengan peningkatan inklusi keuangan sebesar 1% dapat memfasilitasi pertumbuhan PDB tahunan per kapita ~ 0,03%. Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan menguat beriringan dengan inklusi keuangan yang dapat mendorong pertumbuhan eksponensial dalam PDB untuk beberapa tahun ke depan dan kemudian tingkat pertumbuhan PDB sebesar 5% pada tahun 2020. “Oleh karenanya, kehadiran AwanTunai tidak hanya dapat membantu kemandirian finansial bagi masyarakat Indonesia, namun juga dapat membantu pemerintah Indonesia mencapai target inklusi keuangan,” ujar Dino.

Fisamawati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.