Sepak bola boleh saja mati suri menyusul sanksi FIFA yang diterima PSSI. Namun ini tidak terjadi di cabang olah raga futsal, yang merupakan adik kandung dari cabang sepak bola.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) untuk ketiga kalinya menggelar turnamen futsal antar SMU: “Hydro Coco National Futsal Tournament”. Tahun ini, turnamen yang akan berlangsung Juni – Oktober melibatkan sekitar 480 tim futsal dari 23 kota di Indonesia dan melibatkan 57 ribu pemain.
Turnamen ini dibagi dalam dua kualifikasi, Silver dan Gold. Kualifikasi Silver diselenggarakan di Malang, Bogor, Purwokerto, Tasikmalaya, Balikpapan, Jember, Tangerang, Cirebon, Samarinda, Solo, Lampung, Denpasar, Palembang, Pekanbaru, dan Bekasi.
Sedangkan kualifikasi Gold akan diselenggarakan di Makassar, Yogyakarta, Banjarmasin, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Jakarta.
Sistem pertandingannya, masing-masing kota terdiri dari 32 tim dan menganut sistem play off. Juara masing-masing kualifikasi Silver akan tampil di kualifikasi Gold sesuai dengan regionnya. Dan juara masing-masing kualifikasi Gold akan tampil di Grand Final di Yogyakarta.
Arwin N Hutasoit, Group Brand Manager RDT Kable mengatakan, Kalbe memberlakukan persyaratan terhadap peserta. Tiap pemain harus melampirkan foto kopi kartu pelajar. Tahun kelahiran peserta maksimal 1 Januaru 1997, nilai rapor minimal 6, dan tidak boleh ada nilai rapor yang merah. Nilai akademis cukup penting karena pemain yang berprestasi dalam turnamen ini akan mendapatkan beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi.
Dalam turnamen ini Kalbe antara lain menggandeng BNN (Badan Narkotika Nasional). Ajang ini dimanfaatkan BNN untuk melakukan edukasi bahaya narkoba melalui Bilik Konsultasi yang hadir di tiap-tiap kota yang menggelar pertandingan. Kalbe sendiri sebagaimana dijelaskan Ronald Unadi, Head of Marketing & Sales RTD Kalbe, menggelar turnamen ini bukan semata sarana campaign produk Hydro Coco, tapi mendukung kampanye hidup sehat, termasuk sehat dari narkoba.
Tahun ini grand final tidak akan digelar di Jakarta, tapi di Yogyakarta. “Sengaja kami selenggarakan grand final di Yogyakarta sebagai bentuk apresiasi terhadap animo dari Yogya yang tinggi sekaligus pemerataan tempat, karena grand final selalu diselenggarakan di Jakarta,” jelas Ronald.
Turnamen ini menyediakan hadiah total senilai Rp200 juta dari BNI. Selain itu, tim pemenang akan diikutsertakan dalam turnamen futsal tingkat SMU di Bangkok, Thailand. Dan yang tidak kalah menariknya hadiah beasiswa bagi Top Scorrer dan Best Player. Top Scorrer berhak kuliah di Kalbis dan Best Player kuliah di Universitas Trisakti.
Tony Burhanudin
