Kanal EBD Avrist Assurance Bayar Klaim 424 Miliar Rupiah

Marketing.co.id – Berita Financial Services | PT Avrist Assurance membayar klaim sebesar 424 miliar rupiah melalui kanal distribusi asuransi kumpulan atau Employee Benefit Division (EBD). Klaim sejumlah 424 miliar tersebut didominasi oleh klaim atas Group Medical Service, yakni perlindungan kesehatan untuk nasabah korporat sebesar 397 miliar, kemudian disusul dengan klaim atas Group Life Service senilai 27 miliar rupiah.

Kanal distribusi asuransi kumpulan atau EBD merupakan salah satu kanal distribusi yang dimiliki Avrist Assurance yang khusus melayani nasabah korporat. Dengan pembelian asuransi kumpulan, perusahaan dapat memberikan fasilitas berupa asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, hingga asuransi jiwa kepada karyawannya secara kolektif.

Yasuo Sato Direktur PT Avrist Assurance menyampaikan, pembayaran klaim ini merupakan salah satu wujud komitmen untuk memenuhi tanggung jawab atas perlindungan kesehatan dan jiwa nasabah.

“Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak korporat yang sangat terbantu dengan adanya fasilitas perlindungan kesehatan, karena kami turut membayarkan biaya pengobatan pasien Covid-19,” katanya.

Baca juga: Rata – rata Biaya Pengobatan Covid-19 Rp 184 juta

Selain perlindungan kesehatan, kanal distribusi asuransi kumpulan dari Avrist Assurance juga memberikan perlindungan jiwa. Melalui produk Group Term Life, yaitu dimana nasabah korporat dapat menambahkan manfaat asuransi jiwa bagi karyawannya.

AvristAssurance
Dokumentasi AvristAssurance

Salah satu nasabah produk Group Term Life Avrist Assurance adalah PT Sriwijaya Air dan PT Nam Air (Sriwijaya Air Group) yang merupakan penyedia layanan penerbangan untuk masyarakat umum.

“Musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu pada bulan lalu meninggalkan duka mendalam bagi kita semua. Pada kesempatan ini Avrist Assurance mengucapkan turut berbela sungkawa bagi seluruh keluarga korban. Selain itu, sebagai bentuk dukungan serta komitmen Avrist Assurance terhadap nasabah kami, Avrist Assurance telah membayarkan klaim atas perlindungan jiwa bagi seluruh awak pesawat yang bertugas pada penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 tersebut, senilai lebih dari 10 miliar rupiah” ungkap Yasuo.

Bisnis EBD mengalami tantangan yang cukup besar selama pandemi Covid-19. Tersendatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia memberikan dampak cukup besar bagi berbagai industri, sehingga banyak perusahaan harus mengurangi beban pengeluaran seperti biaya perlindungan kesehatan dan jiwa untuk karyawan.

Menjawab tantangan tersebut, kanal distribusi EBD menerapkan beberapa strategi yang dinilai efektif dalam meningkatkan jumlah premi, diantaranya dengan mempertahankan existing nasabah korporat serta membidik usaha kategori menengah untuk terus mempertahankan profit.

Di tahun 2020, kanal distribusi asuransi kumpulan mencatatkan pendapatan premi dari bisnis renewal sebesar 541 miliar rupiah, meningkat 43% dari perolehan tahun sebelumnya yakni sebesar 379 miliar rupiah. Peningkatan premi ini bersumber dari pendapatan premi existing nasabah korporat, yang sebelumnya telah memercayakan Avrist Assurance sebagai penyedia jasa perlindungan karyawan.

“Pendapatan premi untuk kanal distribusi EBD didominasi dari bisnis renewal, artinya premi ini berasal dari permintaan perpanjangan masa perlindungan dari existing nasabah korporat. Ini merupakan strategi sekaligus bukti pelayanan prima dari kami, sehingga nasabah korporat tetap setia bermitra dengan Avrist Assurance,” lanjut Yasuo.

Kanal distribusi EBD menawarkan berbagai perlindungan untuk nasabah korporat, mulai dari perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan, perlindungan kecelakaan, perlindungan cacat tetap total, hingga perlindungan penyakit kritis. Manfaat perlindungan tersebut dapat dilakukan di lebih dari 850 rumah sakit rekanan Avrist Assurance, serta lebih dari 2.700 rumah sakit rekanan AdMedika.

Baca juga: Prudential Indonesia Hadirkan Asuransi Kesehatan Murni

Di tahun 2021 ini, kanal distribusi EBD akan membidik usaha kategori menengah serta menerapkan sistem prudent underwriting, artinya mempertimbangkan risiko secara menyeluruh, tidak hanya berdasarkan data rasio klaim.

“Strategi yang berfokus pada pelayanan untuk existing nasabah korporat tidak berhenti pada pelayanan asuransi kumpulan saja. Kami bersinergi dengan unit DPLK atau pengelolaan dana pensiun karyawan agar existing nasabah korporat dari kanal distribusi EBD juga dapat memperoleh pelayanan DPLK dari Avrist Assurance. Sehingga pelayanan dari kami lebih komprehensif, mulai dari perlindungan kesehatan karyawan, perlindungan jiwa, hingga dana pensiun karyawan”, ungkap Yasuo Sato.

Secara korporasi, Avrist Assurance telah mencatatkan rasio solvabilitas (RBC) sebesar 429% pada bulan Desember 2020, melebihi standar yang ditetapkan OJK sebesar 120%. Perusahaan juga dipercaya untuk mengelola aset dengan nilai lebih dari 11 triliun rupiah. Kemudian, Avrist Assurance juga menjalin kemitraan dengan Meiji Yasuda Life, yaitu pemimpin perusahaan asuransi jiwa di Jepang dengan pengalaman lebih dari 130 tahun.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.