Karawang New Industry City Siap Sambut Pelaku Industri 

Karawang New Industry City Siap Sambut Pelaku Industri Marketing.co.id – Berita Properti | Kawasan industri merupakan penggerak utama  perekonomian Indonesia, dengan kontribusi dari industri manufaktur adalah sebesar  7,07% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan II/2021. Dalam lima tahun  terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan kawasan industri yang pesat, dengan total  131 kawasan industri tersebar di seluruh Tanah Air dengan total luas area melebihi  57.000 ha.

Pertumbuhan tersebut sejalan dengan agenda Kementerian Perindustrian  yang tertuang dalam rencana strategis periode 2020-2024, yang berfokus pada  pengembangan kawasan industri baru. Di antara kawasan industri lainnya, sebagian besar pelaku industri menganggap koridor  utara Jawa, Bekasi dan Karawang, sebagai Detroit-nya Indonesia atau pusat industri otomotif karena lokasinya yang strategis.

Kementerian Perindustrian mencatat 22 pelaku  kawasan industri di wilayah tersebut, dengan total luas melebihi 16,512 hektar pada  tahun 2021. Pemerintah juga berencana menyambut lebih banyak calon investor  berskala global ke wilayah tersebut. Karawang New Industry City (KNIC) adalah salah  satunya.

Karawang merupakan salah satu kawasan industri yang kompetitif dengan luas lahan  sebesar 13.718 hektar yang disiapkan pemerintah untuk menjadi kawasan industri  dan Karawang sendiri telah memiliki 12 kawasan industri. Karawang berada di lokasi  strategis, yaitu di jantung koridor ekonomi Jakarta-Bandung dan dikelilingi berbagai  akses transportasi untuk memudahkan operasional bisnis, seperti stasiun kereta  Karawang yang akan tersambung dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, exit tol  Karawang Barat untuk tol Jakarta Cikampek 2, Bandara Kertajati, serta jalan raya dan  pelabuhan Patimban yang diharapkan dapat menjadi pintu gerbang kegiatan  perdagangan.

Hadir di Indonesia sejak 2017, KNIC yang memiliki lahan seluas 205 hektar siap  menyambut para pelaku industri dengan layanan dan fasilitas pendukung industri yang menyeluruh. KNIC turut bermitra dengan PLN dan PGN untuk memastikan 100% utilitas  waktu operasi untuk listrik (hingga 150 MW) dan pasokan gas alam sebagai sumber  energi yang dibutuhkan untuk pabrik farmasi hingga kendaraan listrik.

Selain itu, KNIC  juga memberikan nilai tambah bagi investor dengan menawarkan produk kawasan  industri yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap pabrik untuk mencapai efisiensi  operasional. Melihat semakin berkembangnya isu keberlanjutan (sustainability) dan demi  membantu mewujudkan agenda Industri Hijau pemerintah, 40% area di KNIC  didedikasikan untuk fasilitas pengelolaan limbah dan air bersih, dengan total kapasitas  21.500 m3/hari untuk limbah dan 12.000 m3/hari untuk pengolahan air bersih, kolam  retensi, serta sistem drainase untuk menampung curah hujan yang tinggi.

Sejalan dengan agenda pemerintah dalam memasuki era “Making Indonesia 4.0”, KNIC  juga mendukung transformasi digital melalui pembangunan infrastruktur dan fasilitas  digital meliputi ketersediaan jaringan fiber optic di sebagian besar wilayah dan mendukung pembangunan smart factory bagi investor dengan menerapkan konsep 4.0.  KNIC juga menargetkan pengembangan 200 hektar lahan tambahan untuk kawasan  komersial dan industri di Karawang.

“Kawasan industri kami memiliki lokasi yang strategis dan dirancang secara cermat untuk  memenuhi kebutuhan para penyewa. KNIC siap menyambut para pelaku industri dan  kami telah menyiapkan ekosistem industri yang komprehensif, lengkap dengan infrastruktur berstandar internasional dan fasilitas premium untuk membantu perusahaan  mencapai efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis pada tingkat optimal, mulai dari  industri farmasi hingga kendaraan listrik.” ujar perwakilan KNIC.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.