Ke Mana Volume Dikejar?

www.marketing.co.id – Bagi kebanyakan orang, target memang sering membuat hati menjadi ciut, apalagi jika dikaitkan dengan komisi atau insentif langsung. Tetapi bagi sebagian kecil lainnya, target sangat merangsang, menyemangati, serta membuat usaha mereka lebih bergairah dan terarah. Tidak banyak orang yang dapat bekerja di bawah tekanan target, apalagi target volume penjualan dengan pertumbuhan yang cukup tinggi.

Target sebagai arahan kerja akan membantu membuat langkah-langkah startegis dan taktis. Mulailah dengan mengevaluasi tingkat penetrasi ke pasar. Memahami strategi segmentasi yang dipergunakan saat ini akan membantu untuk melihat apakah penetrasi sudah optimum. Jika memang penetrasi sudah optimum, maka cara pandang pasar dengan pendekatan lama akan membuat kita sulit mencari volume.

Ubahlah strategi segmentasi dengan melihat pasar dari sudut variabel yang berbeda. Contohnya, jika semula kita melihat pasar hanya dari sisi demografi dan tampaknya sudah mentok, ubahlah segmentasi ke sisi yang lebih dekat dengan perilaku pembelian dan atau penggunaan produk. Kita akan heran ternyata jika pasar didekati dengan variabel pembeda yang berbeda, maka ditemukan volume-volume yang belum disentuh. Cara lain melihat pasar ini akan memperlebar kesempatan untuk mengarahkan ke mana volume dan pertumbuhan dikejar.

Pemasar berbeda dengan penjual. Pemasar selalu menemukan peluang, sedangkan penjual selalu mencari peluang. Bagi pemasar, target volume bukanlah penghalang karena target yang tinggi justru pemicu untuk keluar dari pakem-pakem yang existing.  Di sinilah pemasar memimpin dan mengarahkan tim. Ibaratnya memimpin sebuah kapal penangkap ikan, di samping memelihara kemampuan kapal untuk dapat dipergunakan di masa datang, pemimpin juga mengarahkan tim berlayar menerjang badai menuju tempat yang dalam yang banyak ikannya. Keselamatan kapal dan mendapatkan ikan yang banyak itulah tujuannya.

Demikian pula pemasar, memelihara kekuatan merek agar tetap sehat di masa datang, selain mendapatkan volume saat ini, merupakan dua tujuan yang saling mengisi. Paradigma terhadap volume saja dapat memberikan keberhasilan sesaat. Kesehatan merek akan dikorbankan. (Yuliana Agung, MBA.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.