Keren! Omset Bisnis Online Siswa SMA Ini Hampir 1 Miliar Sebulan

Muhammad Suraz Harfansyah, supplier fashion muslim , Baby and Kids Shop, Liiy Corp
Muhammad Suraz Harfansyah

Berbekal digital marketing dan penggunaan platform yang tepat siswa SMA ini sukses mengembangkan bisnis online shop hingga beromset hampir 1 miliar rupiah sebulan

Marketing.co.id – Berita UMKM | Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, rupanya ungkapan itu tepat diberikan kepada pelajar kelas 1 SMA Depok bernama Muhammad Suraz Harfansyah. Lahir dari orang tua yang hanya berdagang di pasar, Suraz berhasil mengembangkan bisnis online shopnya sendiri.

Suraz mendirikan usaha supplier fashion muslim , Baby and Kids Shop serta kosmetik dan obat obatan di bawah nama Liiy Corp. Tak banyak yang menyangka pemilik akun Instagram @muhammadsuraz_official ini bisa survive berbisnis hanya berbekal digital marketing dan penggunaan platform yang tepat.

Baca Juga: Kiat Menjadi Pengusaha Yang Tangguh

“Saya mulai jadi distributor sarung Wadimor langsung dari pabriknya. Kemudian yang lainnya seperti baju koko, peci dan lainnya. Lalu, saya juga menambah bidang penjualan baru yaitu baby & kids shop serta kosmetik dan obat obatan. Omset penjualan saya sebulannya hampir 1 miliar rupiah dengan penghasilan bersih dikisaran 250 juta,” ungkapnya.

Pemuda 16 tahun itu bercerita usaha yang dibangunnya tidak mengandalkan bantuan orang tua sebab keluarganya bukan dari kalangan berada. Apalagi, pada saat pandemi toko orang tuanya dipaksa tutup sehingga tidak punya penghasilan sama sekali.

Baca Juga: Trik Memulai Usaha Tanpa Keahlian Berbisnis, Auto Jadi Pengusaha!

Untunglah, sejak usia 13 tahun dirinya mulai iseng menjual produk-produk dagangan orang tuanya di eCommerce. Suraz bilang saat ini dirinya menjual produknya di Shopee, Lazada dan Tokopedia awalnya sebagai dropshiper tanpa modal hingga sekarang menjadi distributor dan memiliki toko online Liiystore.

Usahanya tidak hanya bisa menyambung hidup keluarganya selagi pandemi, tetapi juga memberikan uang lebih baginya untuk ditabung. Usaha yang dibangunnya kini kian besar sehingga dirinya saat ini mempekerjakan 8 orang untuk membantu usahanya tersebut.

“Alhamdullilah bisnis kami terus berkembang selama pandemi ini karena tidak terpengaruh PPKM sama sekali dan justru malah ini tindakan yang positif karena mengurangi kontak langsung antara penjual dan pembeli,” lanjutnya.

Saat ini Suraz tidak hanya menyasar psar domestic tetapi juga pasar global. Menurutnya, marjin keuntungan yang diterimanya dari pelanggan luar negeri cukup bagus, kendati proses ekspornya juga tidak mudah.

“Saya juga sudah melakukan ekspor ke beberapa negara-negara di Asia Tenggara lewat program ekspor di Shopee. Saya memulai usaha dua tahun lalu saat berumur 13 tahun dan memulai ekspor tahun 2020 ke beberapa negara di Asia Tenggara,” terang Suraz.

Baca Juga: Cara Memulai dan Sukses sebagai Pengusaha Tunggal

Di tengah kesibukannya sebagai pelajar, Suraz tetap aktif mengawasi semua order dan purchase via gawai. Pasalnya, Suraz mengaku sempat kecurian uang sebesar Rp20 juta yang membuatnya kelimpungan mencari pinjaman modal untuk menutup kerugian tersebut.

Namun, kejadian tersebut tidak membuatnya patah semangat. Suraz kemudian menawarkan jasa distribusi ke pabrik-pabrik dan mendapat respon positif. Bahkan, ada yang menawarkan dengan sistem konsinyasi dengan nilai puluhan juta. Dari situ usahanya terus berkembang. Padahal Suraz menyebut modal yang dikeluarkan tidak lah banyak.

Baca Juga: 6 Pertanyaan Dasar Sebelum Anda memulai Bisnis

“Saya mendirikan usaha dengan modal printer seken seharga Rp400 ribu dan laptop rusak, jadi saya beli keyboard eksternal seharga Rp 20 ribu. Selebihnya, hanya kemampuan melobi dan dibantu digital marketing lewat platform eCommerce,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.