Ketika Brand Diterpa Sorotan Negatif, Bagaimana Menghadapinya?

cara brand menghadapi berita negatifMarketing.co.id – Artikel Marketing | Berita negatif dapat menimbulkan dampak buruk bagi sebuah brand, terutama jika berita tersebut terkait langsung dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand tersebut. Beberapa contoh berita negatif yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi sebuah brand antara lain:

  • Skandal yang terkait dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand tersebut.
  • Penipuan yang dilakukan oleh perusahaan atau individu yang terkait dengan brand tersebut.
  • Penanganan kasus pelanggaran hak cipta atau hak kekayaan intelektual oleh brand tersebut.
  • Penurunan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand tersebut.
  • Ketidakpuasan pelanggan atas produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand tersebut, dan masih banyak lagi.

Berita negatif semacam ini dapat menurunkan citra dan reputasi sebuah brand, sehingga dapat mengurangi minat dan kepercayaan pelanggan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand tersebut.

Apa yang harus dilakukan sebuah brand jika mendapat sorotan negatif? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani situasi tersebut, di antaranya:

  1. Tanggap cepat: Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi dan mengakurasi sumber sorotan negatif tersebut. Segera tanggapi komentar dan pertanyaan yang masuk dan jelaskan secara jujur dan terbuka mengenai masalah yang terjadi. Ini akan menunjukkan bahwa brand tersebut peduli dengan pandangan publik dan berkomitmen untuk memperbaiki masalah yang ada.
  2. Minta maaf: Jika terbukti bahwa brand bersalah, segera minta maaf secara terbuka kepada konsumen dan jelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk memperbaiki masalah tersebut. Brand harus menunjukkan empati dan mengakui kesalahan jika terjadi, serta menunjukkan komitmen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk atau layanannya.
  3. Perbaiki masalah: Pastikan untuk segera mengatasi masalah yang terjadi agar tidak terulang kembali dan menjamin kepuasan pelanggan. Bekerja keraslah untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan sorotan negatif tersebut, ini dapat berupa mengubah praktik bisnis, meningkatkan kualitas produk atau layanan, atau melakukan apa pun yang diperlukan untuk memperbaiki reputasi mereka di mata publik.
  4. Bagikan informasi terbaru: Jangan menutup-nutupi masalah yang terjadi, sebaliknya bagikan informasi terbaru mengenai perbaikan yang telah dilakukan kepada konsumen dan publik. Teruslah berkomunikasi dengan audiens yang terdampak oleh masalah tersebut, dan ini akan menunjukkan bahwa brand cukup bertanggung jawab atas kejadian itu. Dengan melakukan hal-hal ini, brand dapat memulihkan kepercayaan publik dan menangani sorotan negatif yang mereka terima.
  5. Jaga reputasi: Segera lakukan langkah-langkah untuk memperbaiki reputasi brand yang tercoreng, seperti melakukan komunikasi dan relasi yang baik dengan media, menjalankan program loyalitas pelanggan, dan lain sebagainya.

Penggunaan media sosial untuk menangani sorotan negatif

Perlukah brand menggunakan media sosial pula untuk menangani berita negatif? Menggunakan media sosial untuk melawan berita negatif yang menyerang brand bisa menjadi strategi yang bijaksana jika dilakukan dengan cara yang tepat. Hal ini dapat membantu Anda menjelaskan sudut pandang Anda dan mengklarifikasi fakta-fakta penting kepada audiens Anda. Namun, sebaiknya hindari bertindak emosional atau menyerang balik karena dapat memperburuk situasi dan merusak citra merek Anda. Lebih baik fokus pada menyampaikan pesan yang jelas dan membantu audiens Anda memahami konteks yang sebenarnya.

Untuk menggunakan media sosial secara efektif dan efisien dalam menangani berita negatif, brand harus terlebih dahulu memahami platform media sosial yang mereka gunakan. Ini termasuk mengetahui audiens yang mereka tuju, cara kerja platform tersebut, dan cara terbaik untuk berkomunikasi dengan audiens melalui platform tersebut. Setelah itu, brand dapat menggunakan beberapa strategi berikut untuk menangani berita negatif di media sosial:

  1. Tanggapi komentar dan pertanyaan audiens secara cepat dan jujur. Ini akan menunjukkan bahwa brand tersebut peduli dengan pandangan publik dan berkomitmen untuk memperbaiki masalah yang ada.
  2. Gunakan pesan yang jujur, empatik, dan bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan situasi terkini kepada audiens. Jangan mencoba untuk menutupi atau menyembunyikan masalah, tetapi jelaskan secara jelas apa yang sedang terjadi dan bagaimana brand sedang menanganinya.
  3. Tawarkan solusi bagi audiens yang terdampak oleh masalah tersebut. Jika ada cara untuk memperbaiki kesalahan atau memperbaiki dampak negatif, jelaskan secara jelas bagaimana audiens dapat mengambil tindakan untuk memperoleh bantuan.
  4. Terus berkomunikasi dengan audiens selama masalah tersebut terjadi. Jangan menghilang dari media sosial setelah menanggapi pertama kali, tetapi terus menjaga komunikasi dengan audiens dan memberikan update tentang tindakan yang sedang dilakukan untuk menanganinya.

Dengan menggunakan strategi ini, brand dapat menangani berita negatif di media sosial secara efektif dan efisien, sambil memulihkan kepercayaan publik dan memperbaiki reputasi mereka.

Perlukah menyewa influencer?

Menyewa influencer media sosial mungkin bisa menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh brand untuk menangani berita negatif. Influencer dapat membantu menyebarkan pesan yang diinginkan brand ke audiens mereka, sehingga brand dapat mengkomunikasikan situasi terkini dan tindakan yang sedang dilakukan untuk menanganinya kepada lebih banyak orang.

Namun, menyewa influencer juga tidak selalu merupakan solusi yang tepat untuk setiap situasi. Brand harus mempertimbangkan dengan hati-hati apakah menggunakan influencer akan membantu mereka menangani berita negatif dan apakah influencer yang dipilih memiliki audiens yang sesuai dengan tujuan mereka. Jika tidak, mungkin lebih baik untuk mencari cara lain untuk mengkomunikasikan pesan kepada audiens.

Jadi, influencer media sosial dapat membantu brand dalam menangani berita negatif, tetapi tidak selalu diperlukan. Tergantung pada situasi dan skala masalah yang dihadapi, ada kalanya brand dapat menangani berita negatif sendiri melalui strategi yang tepat di media sosial. Namun, jika masalah tersebut sangat besar dan menyebar luas di media sosial, maka menyewa seorang influencer yang memiliki basis pengikut yang luas dan dihormati dapat membantu brand dalam menjangkau audiens yang lebih luas dan menyampaikan pesan yang tepat.

Influencer yang tepat juga dapat membantu brand dalam mengembalikan kepercayaan publik dengan memberikan pandangan yang obyektif dan memberikan saran yang bermanfaat. Namun, penting untuk memilih influencer dengan hati-hati dan memastikan bahwa mereka cocok dengan brand dan audiens yang ingin dicapai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.