Kiat Alamanda Shantika Memasyarakatkan Pendidikan Teknologi

Pengalaman Alamanda Shantika, seorang penggiat pendidikan teknologi yang telah hadir melalui program pelatihan Binar Academy, merupakan sebuah bukti nyata tentang betapa pentingnya peranan teknologi dalam pendidikan. “Saya tertarik pada teknologi, khususnya komputer pada umur 14 tahun, saya mengalami kesulitan mempelajarinya karena keterbatasan pengetahuan di sekitar saya. Koneksi internet masih sangat terbatas, tidak seperti sekarang. Tidak ada guru yang bisa mengajari saya seluk-beluk komputer secara detail. Semua harus saya pelajari sendiri secara perlahan, ada technology gap di antara generasi saya dan di atas saya yang tidak memungkinkan saya belajar dengan cepat.”

Samsung Smart Learning Class (SSLC)
Alamanda Shantika, pendiri Binar Academy mengunjungi Samsung Smart Learning Class (SSLC) di SMA Pangudi Luhur Jakarta.

Alamanda akhirnya belajar dengan cara otodidak yang memerlukan usaha yang lebih keras dan waktu yang lebih lama. Jika dibandingkan dengan fasilitas yang bisa dinikmati generasi muda saat ini, “Pasti saya akan lebih bisa dengan cepat dan memperluas banyak kemampuan saya.”

Namun Alamanda juga paham bahwa tantangan generasi sekarang juga sudah lebih luas lagi dari sekedar mempelajari teknologi. “Untuk bisa menjadi creator yang sukses, maka kunci sukses yang harus dimiliki generasi muda saat ini sebenarnya adalah critical thinking,” jelas Alamanda. Menurut dia, berpikir kritis akan lebih baik jika dilatih dan diterapkan dalam proses belajar di sekolah, misal melalui tugas sekolah.

“Para guru yang harus menjadi driver-nya. Saat murid mengumpulkan atau mempresentasikan tugas, biasakan memancing murid bertanya “mengapa”, bukan sekadar bertanya “apa” ke murid. Bimbinglah murid untuk memiliki mimpi, atau tujuan penting dalam hidup. Ajaklah murid melihat di sekitarnya, untuk mencari permasalahan dan kemudian berusaha mencari pemecahannya.”

Untuk para murid, Alamanda menyarankan untuk mulai dari masalah yang ada di sekitar kita dalam menentukan topik tugas yang akan dipresentasikan. Dengan kehadiran Samsung Smart Learning Class (SSLC), Alamanda yakin bahwa baik guru maupun murid akan terbantu dalam menciptakan proses critical thinking yang baik. “Guru dapat memberikan tugas yang menginspirasi murid lebih aktif mencari tahu tentang suatu subyek. Disinilah peran akses terhadap teknologi memberikan para murid kemudahan menggali lebih dalam,” tukasnya.

Tentunya berbeda dengan dulu ketika masih harus mencari buku, membaca setiap halaman satu persatu jika ingin mengerjakan tugas. Dengan bantuan teknologi otomatis mempersingkat waktu dan tenaga untuk riset, sehingga mengerjakan tugas lebih menyenangkan dan murid dapat memfokuskan energinya dalam mencari solusi. Guru juga dapat menjadi lebih kreatif dalam menciptakan materi dan proses belajar yang seru, fun dan efektif. Fasilitas teknologi Samsung sudah mumpuni, kok, tinggal bagaimana kita menggunakannya secara relevan dan efektif.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.