Kinerja Kinclong Generali Tahun 2019 Karena Inovasi Produk dan Layanan

Marketing.co.id –Sepanjang tahun 2019, Generali Indonesia mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp182 miliar atau tumbuh 25% (yoy) dari tahun sebelumnya. Kesehatan finansial Generali juga dilaporkan dalam kondisi prima dengan rasio solvabilitas (RBC) mencapai 423% atau 3,5 kali lipat diatas ketentuan minimum dari Pemerintah yakni 120%.

Pertumbuhan bisnis ini didukung oleh akselerasi bisnis Generali yang didukung optimalisasi teknologi, inovasi produk, serta layanan yang dilakukan secara berkesinambungan dan berorientasi pada nasabah. Didukung oleh lebih dari 9.000 tenaga pemasar profesional serta 10 mitra distribusi perbankan, Generali saat ini melayani lebih dari 400.000 nasabah di seluruh Indonesia.

Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia mengungkapkan, pencapaian tahun lalu menunjukkan ambisi Generali untuk terus memperkuat posisinya di Indonesia. Daya inovasi Generali terlihat dari hadirnya DNA Journal dan RoboARMS di tahun 2019, yang menjadi solusi bagi kesehatan nasabah dan otomatisasi pada produk unit link.

“Di tengah kompetisi yang terus terus bergerak di industri asuransi jiwa saat ini, Generali terus melahirkan berbagai solusi inovatif yang belum pernah ada di industri dan memberikan nilai tambah (added value) bagi nasabah sesuai dengan dinamika kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi,” tutur Edy.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2019 Generali telah melindungi lebih dari 400 keluarga dari risiko finansial akibat hilangnya pendapatan keluarga karena musibah tutup usia, serta lebih dari 245 ribu individu dari risiko finansial akibat jatuh sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dengan total perolehan premi lebih dari Rp2,4 trilliun pada tahun 2019, Generali menutup tahun dengan pertumbuhan premi lanjutan sebesar 18%. Hal ini merefleksikan kepercayaan, kepuasan serta loyalitas nasabah kepada Generali. Selain itu, Generali juga telah membukukan total aset lebih dari Rp7 triliun atau tumbuh 1% (yoy).

Tahun lalu unit link masih mendominasi dengan presentasi sebesar 71% dan 29% untuk produk tradisional. Jalur distribusi keagenan masih menjadi saluran distribusi yang memberikan kontribusi perolehan premi terbesar yakni sebesar 67%, yang disusul oleh bancassurance 18% dan corporate solution sebesar 15%.

Tahun 2020  fokus ke layanan digital

Pandemi Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020 menjadi tantangan tersendiri bagi industri asuransi. Namun selama hampir 200 tahun menggeluti  industri asuransi secara global, Generali telah berpengalaman menghadapi berbagai krisis, termasuk pada situasi pandemi saat ini.

Terbukti sepanjang kuartal pertama tahun 2020, Generali terus tumbuh secara positif. Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit, Generali berhasil membukukan premi lebih dari Rp762 miliar atau tumbuh 10% (yoy), aset sebesar Rp7,75 triliun atau tumbuh 9% (yoy), laba setelah pajak sebesar lebih dari Rp39,8 miliar atau tumbuh 9% (yoy), serta mempertahankan solvabilitasnya dengan RBC sebesar 319%.

Generali Indonesia
(Kiri – kanan) R Arry B. Wibowo – Direktur, Chief Legal & Compliance Officer, Edy Tuhirman – CEO, Jutany Japit – Direktur, Chief Operating Officer, dan Edy Purwanto – Direktur, Chief Finance Officer

Terkait tuntutan digitalisasi layanan di masa pandemi, Generali sudah melakukannya sebelum pandemi. Hadirnya aplikasi Gen iClick merupakan bentuk inovasi Generali dalam memberikan layanan selama 24 jam bagi nasabah. Melalui aplikasi ini nasabah dapat mengakses informasi polis, melakukan pembayaran premi secara online, layanan keluar rumah sakit lebih cepat (discharge button), pengajuan klaim online, melihat kinerja investasi, cek rumah sakit rekanan terdekat hingga layanan telemedicine Dokter Leo. Melalui  Dokter Leo nasabah bisa melakukan konsultasi medis secara virtual dengan jaringan dokter profesional dan berlisensi tanpa biaya.

Di sisi lain, Generali terus mendampingi nasabah yang terdampak baik dalam keleluasaan pembayaran premi hingga klaim terkait Covid-19. Tercatat hingga tanggal 30 Juni 2020, Generali telah membayarkan 66 klaim untuk nasabah yang terinfeksi Covid-19 dengan nilai total Rp5 miliar.

“Memasuki kondisi New Normal, banyak orang sudah terbiasa melakukan berbagai aktivitas dan berinteraksi secara online, dan ini menjadi peluang bagi kami untuk memperkuat tim pemasaran dalam memasarkan produk, melakukan rekruitmen dan memperkuat posisi brand Generali secara digital,” imbuh Edy.

Perihal produk seperti  apa yang akan tren di masa dan pasca pandemi, menurut Edy semuanya terpulang kepada kebutuhan proteksi nasabah masing-masing. Menurut dia yang menjadi tantangan pasca pandemic permintaan akan proteksi asuransi meningkat, namun daya beli konsumen tidak sekuat sebelum pandemi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.