Kolaborasi Insto dan Nia Dinata Dalam “Buka Mata, Buka Cerita”

Insto, brand tetes mata nomor satu di Indonesia yang dipercaya oleh masyarakat dari Combiphar, bersama Nia Dinata mempersembahkan Film Mini Dokumenter pertama di Indonesia menggunakan Snapchat Spectacles bertajuk “Buka Mata, Buka Cerita”. Film ini hasil kolaborasi Nia Dinata dengan 9 anak muda Indonesia sebagai Co-director yang terpilih dari hampir 1000 peserta. Film mini dokumenter ini menampilkan berbagai cerita kehidupan sehari-hari mereka dan keindahan Indonesia dari sudut pandang mata mereka masing-masing.

Proses seleksi peserta “Buka Mata, Buka Cerita” dimulai sejak bulan Oktober 2017 hingga Februari 2018. Hampir 1000 cerita dan foto telah dikirimkan peserta. Insto dan Nia Dinata telah memilih 20 semifinalis dimana mereka mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop selama satu hari bersama Nia Dinata tentang teknik dasar pembuatan film mini dokumenter menggunakan Snapchat Spectacles. Dihari yang sama, Insto dan Nia Dinata kemudian memilih 9 finalis sebagai co-director untuk berkolaborasi dengan Nia Dinata

Film Mini Dokumenter “Buka Mata, Buka Cerita” ditayangkan perdana di XXI Lounge Plaza Senayan pada hari ini dan dihadiri oleh Weitarsa Hendarto, VP Consumer Healthcare & Wellness and International Operations PT Combiphar; Nia Dinata, Sutradara Film Indonesia Senior; Dion Wiyoko, Public Figure, Aktor Film dan orang yang senang bertualang; serta 9 co-directors terpilih.

Pada kesempatan tersebut, Weitarsa Hendarto, menyampaikan, “Insto sudah hadir selama lebih dari 30 tahun di Indonesia dan telah menjadi brand terpercaya untuk solusi iritasi mata ringan. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam mendukung industri kreatif, kegiatan “Buka Mata, Buka Cerita” merupakan inisiatif Insto kepada anak muda, untuk secara jernih melihat, merekam dan “membuka mata” terhadap berbagai peristiwa di kehidupan mereka sehari-hari melalui teknik dasar pembuatan film mini dokumenter yang baik bersama Nia Dinata sebagai salah satu Sutradara Film terbaik Indonesia.”

Sembilan co-directors terpilih berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Solo, Pontianak, Yogyakarta, Subang, Bandung, Jakarta, Tangerang, Bekasi dan sebagainya, mengangkat 9 cerita dengan tema dan latar belakang yang beragam. Keseluruhan cerita tersebut kemudian diangkat menjadi film “Buka Mata, Buka Cerita”.

Menyambut kolaborasi project film mini dokumenter ini, Nia Dinata, mengungkapkan, “Saya sangat antusias atas kesempatan kerjasama yang diberikan Insto untuk terlibat dalam project ini. Konsep dari project pembuatan film mini dokumenter ini adalah mengajak anakanak muda untuk secara jujur dan kritis menyampaikan apa yang terjadi disekitar mereka dan apa yang mereka alami dari sudut pandang mata mereka masing-masing.”

“Dari hampir 1000 cerita yang dikirim peserta, hanya ada 9 cerita yang dipilih karena keberhasilan para co-directors dalam mengangkat dokumenter yang syarat dengan keunikan, sensitivitas dan realita yang ada,” ujar Nia Dinata.
Film “Yang Berdiri Sejak Lama” oleh Ghafara Difa Harashta; “Dibawah Fly Over” oleh Yudhistira Tegar Hermawan dan “Pohaci” oleh Sri Sulistiyani telah terpilih sebagai film serta 3 co-directors dengan cerita terbaik yang mendapatkan piagam serta hadiah berupa uang tunai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.