Kolaborasi Pelaku e-Commerce Mampu Buka Peluang bagi UMKM

Marketing.co.id – Berita Digital | Berdasarkan laporan DSInnovate (DailySocial), baru-baru ini merangkum dinamika e-commerce di Tanah Air – termasuk mengenai strategi para pemain e-commerce dan kontribusinya bagi UMKM. Para pelaku e-commerce memiliki serangkaian strategi untuk memikat para konsumennya.

Perkembangan bisnis e-commerce dan serangkaian strateginya memberikan kontribusi penting bagi UMKM. Misalnya, Tokopedia. Dengan menghadirkan kampanye sesuai kebiasaan atau tradisi lokal, seperti promo akhir bulan setiap tanggal gajian lewat program “Waktu Indonesia Belanja”. Sementara Shopee dan Lazada menyajikan singles date sale seperti 2.2 dan 3.3, yang awalnya diperkenalkan oleh 11.11 Alibaba.

Umkm

Sementara itu, Bukalapak pada tahun lalu menghadirkan promo cashback melalui program 11.11 untuk penjualan komputer, konsol game dan mainan.

Salah satu dalam laporan DSInnovate, juga mengulik dampak sosial-ekonomi bagi pelaku usaha lewat jangkauan pasar yang lebih luas. Selain itu, McKinsey memperkirakan pada 2022, perdagangan online secara langsung atau tidak langsung akan mendukung sekitar 26 juta pekerjaan.

Adapun berdasarkan survei internal DSInnovate, Tokopedia menduduki peringkat teratas sebesar 49% sebagai e-commerce yang paling sering digunakan sebagai media berjualan online. Shopee dan Lazada menyusul dengan 45% dan 3%.

Sementara itu, alasan penjual memilih platform e-commerce tertentu pun beragam, termasuk karena ada promo gratis ongkir, fitur pemasaran seperti diskon, cashback,, metode pembayaran yang beragam dan program loyalitas, serta UI/UX yang nyaman dan mudah dioperasikan.

Baca juga: Digitalisasi Selamatkan UMKM di Tengah Pandemi 

Penggunaan e-commerce pun menguntungkan bagi UMKM, terutama yang baru memulai bisnis, dari sisi biaya operasional. E-commerce membantu mengurangi biaya operasional, termasuk sewa toko, etalase produk, strategi pemasaran dan logistik, serta rantai pasokan.

Mengutip laporan DSInnovate, bahwa penjual tidak lagi membutuhkan biaya pemasaran yang cenderung mahal dan rawan kegagalan. Mereka hanya perlu aktif berpromosi di media sosial dan memaksimalkan penjualan lewat platform e-commerce. Bahkan pada Maret lalu, saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, di Istana Negara, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perdagangan digital harus diarahkan untuk dapat memberdayakan dan mengembangkan UMKM.

Kolaborasi dengan pelaku e-commerce mampu membuka peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk memperluas pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan peran pelaku usaha dalam era digital yang berujung pada peningkatan perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, berdasarkan data Similarweb kuartal I (Q1) 2021, Tokopedia menjadi marketplace yang paling banyak diakses di internet dengan jumlah kunjungan bulanan mencapai 126,4 juta. Shopee berada di peringkat ke-dua dengan mengantongi 117 juta kunjungan bulanan.

Sementara peringkat lima besar lain secara berurutan ditempati oleh Bukalapak, Lazada dan Blibli dengan kunjungan bulanan masing-masing 31,27 juta, 28,20 juta dan 18,52 juta.

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.