Kolaborasi Sebagai Strategi Berkompetisi

Kolaborasi

Pernah nonton The Three Musketeer? Meski banyak versi, inti film yang diadopsi dari novel Alexandre Dumas ini adalah menceritakan tentang kekompakan tiga kesatria – Athos, Porthos, dan Aramis. Mereka bahu-membahu melindungi kerajaan Perancis dari Kardinal Richelieu yang jahat.

Nah, dalam konteks berbeda, kekompakan ala The Three Muketeer tadi terjalin pula di dunia periklanan Indonesia. (Baca: Tiga Merek dalam Satu Iklan).

Tiga merek dari perusahaan berbeda beriklan bareng. Mereka adalah Tolak Angin (PT Sido Muncul), The Botol Sosro (PT Sinar Sosro) dan Kacang Garuda (PT Dua Kelinci).

Selain itu, banyak pula perusahaan global seperti P&G, IBM, dan Boeing yang menggunakan strategi kolaborasi setelah kesulitan masuk pasar Cina. (Baca: Kolaborasi Dengan Naga!).

Kolaborasi bisnis dapat menjadi alat yang sangat penting bagi pertumbuhan bisnis, terutama bisnis kecil.

Jarryd Daymond, manajer proyek di Fakultas Bisnis dan Ekonomi di  Macquarie Uniersity mengatakan, kolaborasi sering kali menjadi ide yang baik oleh banyak bisnis.

Menurutnya, agar kolaborasi yang dilakukan efektif, bisnis perlu berhubungan dengan perusahaan yang tepat untuk membantu mewujudkan upaya mereka. Berbagi informasi dan keterampilan dengan cara yang ditargetkan, serta bertanggung jawab dari tugas yang diberikan mitra.

Tantangannya adalah, bisnis tidak menutup diri dari hubungan yang berpotensi menguntungkan, karena Anda yang paling tahu kolaborasi mana yang paling menguntungkan.

Jika tidak kuat berkompetisi, maka pilihan cerdas lainnya adalah berkolaborasi. Bagaimana menurut Anda?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.