Kontribusi Inovator Teknologi Kiwi Aliwarga untuk Kemajuan Indonesia

Solusi nyata dari UMG Idealab terhadap persoalan perubahan iklim, ketidakmerataan, dan kemajuan UKM

Marketing – UMG Idealab, perusahaan Venture Capital (VC) sekaligus Venture Builder (VB) besutan inovator teknologi Kiwi Aliwarga hingga saat ini sukses mendanai sekitar 60 startup

Setengah dari angka tersebut merupakan pendanaan di startup Tanah Air, sisanya tersebar di Myanmar, Thailand, dan China. 

Visi Kiwi Aliwarga mendirikan UMG Idealab adalah untuk memberikan kontribusi pada solusi teknologi berkelanjutan khususnya di Indonesia. 

Melalui berbagai riset dan penelitian yang tengah dilakukan, UMG Idealab berharap dapat memberikan kontribusi lebih kepada kemajuan teknologi Tanah Air. 

Riset yang dimaksud di antaranya adalah pengembangan passenger drone melalui startup Frogs, biotechnology melalui Biotech, pengembangan energi terbarukan antara lain berupa baterai melalui Lectro, pengembangan teknologi smart speaker dan teknologi Neuro-Linguistic Programming (NLP) dalam Bahasa Indonesia, pendirian Pusat Riset dan Pendidikan Artificial Intelligence (AI) dengan Universitas Indonesia, dan deep tech untuk mendukung industri 4.0, seperti robotic, big data, dan voice recognition technology

Di tahun 2020, UMG Idealab akan semakin fokus pada tiga hal krusial, yaitu perubahan iklim, ketidakmerataan, dan perkembangan UKM di Indonesia. 

Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan iklim global yang ikut berdampak pada kinerja ekonomi negara. Peningkatan suhu sekitar 0,8 derajat Celcius diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030 dan mengubah pola curah hujan sepanjang tahun. Penggunaan alat transportasi dan produksi listrik turut menyumbang tingginya peninggalan jejak karbon. 

“Sekitar 13% emisi gas rumah kaca dihasilkan dari proses produksi dan transportasi makanan. Kita dapat mengurangi angka tersebut dengan meminimalisir proses transportasi makanan. Itulah yang kami lakukan di UMG Idealab. Startup Fistx berkonsentrasi pada budidaya udang dan ikan di kota-kota sehingga dapat mengurangi carbon footprint dan memotong ongkos transportasi. UKM tentunya juga dapat memperbesar skala usahanya dan mendapatkan profitnya dari sini,” ujar Kiwi dalam menanggapi perubahan iklim yang terjadi beberapa tahun ke belakang. 

Sementara itu, ia juga menjelaskan tentang startup Lectro yang memproduksi baterai untuk rumah, pabrik, dan power plant di mana akan mengurangi carbon footprint dalam produksi listrik.

Hal berikutnya yang menjadi perhatian Kiwi adalah mengurangi ketidakmerataan. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus menggenjot pemerataan di berbagai daerah, Kiwi memiliki langkah tersendiri untuk hal ini. 

“UMG Idealab turut mendukung pemerintah untuk menangani persoalan ketidakmerataan di berbagai bidang, seperti edukasi, akses kesehatan, logistik, dan akses untuk mendapat pekerjaan. Kami memberikan kontribusi nyata melalui platform fintech untuk perkembangan bisnis, edutech, healthtech, hingga logistic tech yang diharapkan dapat semakin menekan gap of inequality di Tanah Air,” ujarnya. Hal ini ditunjukkan dengan melakukan pendanaan pada platform startup Skilloka, Bukku, Course.com, Prosehat, Perawatku.id, RentConnected, dan BeeExpress.

Lebih lanjut, Kiwi menjelaskan tentang komitmen UMG Idealab untuk kemajuan UKM. Menurutnya, UMG Idealab sejauh ini sudah menyediakan platform untuk kemajuan UKM, di antaranya pada aspek human resources, Enterprise Resource Planning (ERP), point of sales, AI, robotic, fintech untuk UKM, legal, hingga jasa pengiriman melalui startup Starchain, Botika, Bahasakita, Widya Indonesia, Legalku, dan Aruna. Berbagai startup ini dinilai dapat menjadi angin segar bagi para pelaku UKM untuk berkembang.

Sebagai penunjang utama untuk mengatasi ketiga hal yang menjadi konsentrasi utama UMG Idealab tersebut pada jangka panjang, Kiwi Aliwarga menyadari betul bahwa dibutuhkan SDM yang berkualitas dan berkarakter. 

“Menurut hemat saya, bangsa ini tidak kekurangan SDM pintar, namun SDM yang berkualitas dan berkarakter. Yang terpenting adalah pendidikan dasar 0 – 12 tahun di mana peran guru dan orang tua sangat penting untuk pembentukan karakter, kemudian pendidikan lanjutan yang harus dibuat dengan blueprint yang jelas untuk menuju ke sana. Saat ini, menurut saya pendidikan di Indonesia belum mempunyai sistem yang memadai. Pendidikan awal ini memerlukan guru-guru dan orang tua yang andal dalam mengatasi dan mengarahkan anak-anak,” jabarnya.

Berkat kontribusinya dalam bidang teknologi, UMG Idealab berhasil mendapat berbagai penghargaan sepanjang tahun 2019, antara lain PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) menjadi runner-up pertama dalam ajang kompetisi startup Intellectual Property Innovation & Entrepreneurship Contest (IPIEC) Global 2019, nominasi Investor of The Year 2019 versi ASEAN Rice Bowl Start-up Awards, terpilihnya Frogs dan Prosehat menjadi wakil Indonesia di ajang ASEAN Rice Bowl Start-up Awards, serta  Universitas Indonesia (UI) Award di bidang Penelitian dan Pengembangan AI.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.