Kota Malang Singkirkan Yogyakarta Sebagai Kota Pendidikan

Kota Malang saat ini sudah menggeser Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan nomor wahid di Indonesia. Hal ini disampaikan Mochamad Anton yang ditemui usai perhelatan “Indonesia Attractiveness Award 2016”, di Hotel Mulia, Senayan, beberapa waktu lalu.

Pria yang akrab dipanggil Abah Anton ini menuturkan, Kota Malang yang hanya terdiri dari 5 kecamatan memiliki lebih dari 50 kampus, dengan populasi mahasiswa mencapai 300 ribu jiwa. “Sekarang ini secara nasional kota pendidikan nomor satu Malang, dulu Yogyakarta,” tandas Anton.

Walikota Malang Mochamad Anton (Kanan)
Walikota Malang Mochamad Anton (Kanan)

Selain memposisikan diri sebagai Kota Pendidikan, Malang juga tengah memperkuat diri sebagai Kota Pariwisata. Salah satu strateginya dengan membangun desa-desa wisata tematik. Saat ini, Malang sudah membangun dua desa tematik, yakni Desa Warna-Warni dan Desa 3D (Tiga Dimensi). Anton mengklaim kedua desa tersebut bukan saja sudah dikenal para turis domestik, namun juga kesohor di kalangan turis mancanegara.

“Kita ingin memunculkan kampung-kampung berkarakter dan tematik, tujuannya untuk mengikat investor dan turis-turis untuk datang ke Kota Malang,” imbuhnya. Untuk menambah daya tarik kedua desa wisata tersebut, Pemkota Malang akan membangun jembatan kaca yang menghubungkan kedua desa.

Seperti kota-kota lain yang perekonomiannya tengah menggeliat, Malang juga menghadapi masalah kemacetan dan urbanisasi. Luas Kota Malang hanya 110, 06km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 1,2 juta.

Untuk mengatasi kemacetan, Pemkot Malang akan membangun monorel sepanjang 7 km. Sumber dananya murni berasal dari investasi asing. Investornya berasal dari Tiongkok dengan skema investasi BOT (Built, Operate, Transfer). “ini salah satu investasi yang besar sekali,” katanya tanpa menyebut angka pastinya.

Sementara untuk merangcang konsep pembangunan kota berkelanjutan, Pemkot Malang menggandeng para akademisi dan anak-anak muda kreatif di Kota Malang. Mereka oleh Pemkot Malang diberi wadah “Malang Creative Fusion” untuk merancang pembangunan kota berkelanjutan.

Dalam ajang “Attractiveness Award 2016” yang digelar Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group, Pemkot Malang menyabet tiga perhargaan, yaitu Kota Terbaik Layanan Publik, Kota Terbaik Tingkat Platinum, dan Kota Potensial Kategori Pariwisata”

Desa Warna-Warni di Malang (foto Youtube)
Desa Warna-Warni di Malang (foto Youtube)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.