Kuncie, Platform Belajar Bisnis dan Pengembangan Skill

CEO Kuncie Mario Nicolas aplikasi edukasi kuncie

Dalam waktu dekat Kuncie akan meluncurkan kelas-kelas baru seperti NFT dan seputar Metaverse yang saat ini sedang booming

Marketing.co.id – Berita Digital | Lebih dari 1,7 juta sarjana baru lahir di Indonesia setiap tahunnya. Sayangnya, tak semua sarjana dibekali dengan skill kerja yang mumpuni sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan munculnya barisan sarjana menganggur yang tak dapat masuk dunia kerja.

Akibatnya, angka pengangguran terus meningkat. Kondisi ini semakin parah dikarenakan efek pandemi Covid-19. Tahun 2021, angka pengangguran di Indonesia tercatat lebih dari 8 juta sarjana, angka tersebut meningkat 26,3% dibanding tahun 2020.

Kesenjangan keterampilan (skill gap) antara skill yang dibutuhkan perusahaan dengan skill yang dimiliki sarjana baru menjadi suatu masalah yang akhirnya melahirkan banyak perusahaan rintisan edutech. Salah satunya adalah aplikasi edukasi Kuncie yang diluncurkan Telkomsel tahun 2021.

Kuncie merupakan platform belajar bisnis dan mentoring pengembangan keterampilan kerja talenta-talenta di Indonesia dengan belajar langsung dari para expert di didangnya.  Melalui aplikasi Kuncie, talenta di Indonesia dapat mempelajari keterampilan-keterampilan baru maupun meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki dari para praktisi yang sudah terbukti sukses di bidangnya.

Menggandeng lebih dari 100 praktisi dan pakar dari segala bidang sebagai mentor, aplikasi Kuncie memiliki kelas untuk meningkatkan berbagai skill mulai dari career development, kursus keterampilan khusus, personal development, bisnis online hingga digital marketing dan manajemen keuangan.

Kelas-kelas di sini sangat cocok untuk para profesional, pebisnis, mahasiswa maupun pemula untuk meningkatkan keahlian dan bisnis melalui berbagai topik kelas yang bisa dikases secara online.

CEO Kuncie Mario Nicolas

CEO Kuncie Mario Nicolas kepada Marketingcoid menjelaskan bahwa saat ini aplikasi edukasi Kuncie telah diunduh lebih  dari 1 juta di Android dan memiliki 2 juta pengguna yang sudah terdaftar dengan lebih dari 1000 video pembelajaran. Target utama aplikasi Kuncie adalah para profesional seperti pekerja kantoran maupun freelancer di industri desain, di mana akhir tahun lalu Kuncie mengakuisisi Pixel Ninja, platform yang fokus pada konten desain.

“Kami mempersiapkan skill-skill yang dibutuhkan untuk masuk ke dunia kerja. Jadi, mereka yang cocok dengan kami adalah para mahasiswa, dan first jobber. Materi yang paling banyak diminati saat ini adalah Excel dan Powerpoint. Di luar itu, kami memiliki materi profesional menulis buku dengan mentor paling diminati Dewi Dee Lestari,” ujarnya.

Keunggulan dari aplikasi yang telah mendapat penghargaan Google Play Award 2021 ini adalah sesi mentoring dari para expert yang disesuaikan dengan permintaan, serta dapat terhubungnya pengguna secara personal dengan para mentor di seluruh platform untuk kebutuhan diskusi yang lebih intens.

Kerja sama dengan SBM Institute Teknologi Bandung luncurkan program Mini MBA 

Saat ini Kunci memiliki  program Mini MBA, kelas mini online pertama di Indonesia. Program Mini MBA merupakan online fast track untuk mempelajari lebih dalam tentang manajemen bisnis dan berfokus pada pengembangan bisnis. Bekerja sama dengan SBM ITB, ini merupakan cara paling tepat, cepat, dan hemat untuk belajar materi mendalam tentang administrasi bisnis yang dapat membantu mencapai skill tujuan karir serta meningkatkan skill profesional.

Mario mengklaim bahwa saat ini Kuncie merupakan satu-satunya edutech yang memiliki partnership dengan universitas top di Indonesia. Dibanderol Rp18 juta, program Mini MBA tahap pertama telah habis terjual dan saat ini tengah dibuka tahap kedua dan penjualannya dimulai minggu ini. “Kelasnya dimuali pertengahan September, hanya dalam waktu 11 minggu Anda akan mendapatkan pembelajaran setara MBA,” ujarnya.

Apakah belajar secara online akan menurun pasca pandemi?

Menurut Mario, saat ini trennya tetap digital tetapi ada interaksinya. Jadi, nggak hanya pasif duduk nonton materi, tapi ada materi dan kemudian mencatatnya. “Mereka ingin interaksi dengan para mentor. Ini tren yang kita lihat sekarang. Untuk fisik, justru orang mulai sadar saat pandemi kemarin, ternyata belajar secara online juga bisa. Jadi, jalan tengahnya adalah seperti kelas yang kita buka bersama ITB, mereka yang ingin ambil kelas ini yang tadinya harus ke Bandung sekarang bisa dilakukan full online dan interaksinya sama persis karena kita memfasilitasinya,” katanya.

Bagaimana merekrut pengguna, aplikasi kunci kan berbayar?

Meski memiliki kelas gratis, nyatanya semua materi yang ada di aplikasi Kuncie itu berbayar. Mario mengatakan, Kuncie memang dari awal menargetkan mereka yang ingin belajar secara profesional. Memang, Kuncie memiliki kelas gratis namun biasanya hanya satu pertemuan saja. Jika tertarik, mereka bisa lanjut untuk membayar kelas tersebut. Harga yang ditawarkan Kuncie mulai dari yang Rp100 ribuan hingga puluhan juta dengan waktu 4 sampai 11 minggu.

Menurut Mario, orang tak lagi melihat kelas berbayar itu sebagai pembelian namun sebagai investasi. Kelas-kelas yang ada di Kuncie pun lakunya di kalangan profesional. Contohnya kelas Powerpoint, Excel dan Data Science ketika mereka belajar, besoknya mereka bisa langsung aplikasikan di tempat kerja dan mereka bisa buktikan hasilnya kepada rekan kerja dan atasanya.

Contoh lainnya adalah kelas 3D desain yang saat ini lagi diminati pekerja di bidang advertising. Sekarang banyak anak digital agency yang belajar. Setelah menyelesaikan kelasnya mereka langsung minta naik gaji karena memiliki skill baru yang dibutuhkan perusahaan. Jadi, mereka melihatnya benar-benar sebagai investasi. Tujuan Kuncie adalah meningkatkan kemampuan dan mereka harus benar-benar belajar. Saat ini Kuncie sudah memiliki lebih dari 100 mentor dan akan terus bertambah.

Ke depannya Mario ingin menjangkau lebih banyak profesional, bukan hanya dari kalangan teknologi dan kreatif tapi juga mereka dari industri yang lebih tradisional. Untuk itu, Kuncie berencana memperbanyak kelas-kelas untuk para eksekutif dan memperdalam materi-materinya mengikuti perkembangan pasar.

“Dalam waktu dekat kami akan meluncurkan kelas-kelas baru yang fokus kurikulumnya untuk para desainer, data science, NFT dan seputar Metaverse yang saat ini sedang booming,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.