Apakah Kelas Online Menjadi New Normal?

Marketing.co.id – Pemerintah Indonesia telah merencanakan aturan dalam mempersiapkan fase kehidupan baru atau new normal. Sebanyak 4 provinsi dan 25 kabupaten dan kota bersiap untuk melakukan aktivitas dengan protokol kesehatan.

Selain itu, Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan untuk membuat protokol kesehatan bagi sektor pendidikan. Namun sejumlah pihak menyatakan menolak jika anak masuk sekolah dalam waktu dekat.

Menurut survei Komisioner KPAI, Retno Listyarti, 71% responden menyatakan tidak setuju terhadap rencana pembukaan ini. Survei tersebut tidak didapatkan dari orangtua murid saja, namun juga guru dan pekerja tenaga kesehatan.

Ketua PB PGRI, Dudung Nurullah Koswara, mengatakan “Daripada membuka sekolah di masa pandemi Covid-19, pemerintah sebaiknya membuat pola belajar baru yang lebih efektif. Pola belajar mandiri yang memudahkan anak didik, guru dan orang tua terlibat.

Keinginan untuk menjadikan sarana pembelajaran secara online sebagai sebuah solusi juga disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam pidato Hari Pendidikan Nasional. Menurut Nadiem Anwar Makarim, “Untuk pertama kalinya, guru-guru melakukan secara daring atau online, menggunakan tools atau perangkat baru, dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun.”

Sebagai startup yang bergerak di bidang edukasi, Cakap mencatat adanya kenaikan angka pengguna hingga Lebih dari 5 kali lipat selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Dibandingkan tahun sebelumnya di kuartal yang sama, terdapat kenaikan 3200% trafik.

Tomy Yunus, CEO Cakap, mengatakan “Kami telah membuktikan bahwa masyarakat tetap dapat produktif, walaupun beraktivitas di rumah. Kenaikan kunjungan dan angka pengunduh pada aplikasi kami menunjukan bahwa berbagai program inisiatif yang sudah dilakukan oleh tim kami diminati masyarakat. Saya harap, aplikasi Cakap dapat terus menerus memberikan manfaat untuk masyarakat sebagai alternatif dalam beraktivitas yang positif.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.