Laba Bersih Bank BTPN Tumbuh 16% 2022

Marketing.co.id – Berita Financial | PT Bank BTPN Tbk mencetak performa solid sepanjang 2022 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 16%, seiring upaya berbagai pihak menjaga resiliensi ekonomi akibat dampak berkepanjangan pascapandemi COVID-19. Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh menjadi Rp3,10 triliun pada 2022, dari Rp2,67 triliun setahun sebelumnya.

Bank BTPN

Direktur Utama Henoch Munandar menjelaskan, masih dalam suasana perayaan ulang tahun yang ke-65, Bank BTPN melaporkan pertumbuhan laba bersih yang memuaskan tahun 2022 di tengah ancaman resesi global dan masa transisi dari pandemi menuju endemi.

“Pencapaian ini menjadi kebanggaan bagi kami dalam menyambut optimisme perekonomian 2023. Kenaikan laba bersih ini terutama didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4% menjadi Rp13,69 triliun, sementara biaya kredit turun 13% menjadi Rp1,84 triliun,” ujar dia.

Pertumbuhan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 5% menjadi Rp11,68 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3% menjadi Rp2,01 triliun tahun lalu. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10% dan 13%.

Namun, beban bunga mengalami peningkatan sebesar 17% menjadi Rp4,22 triliun sepanjang 2022, terutama dalam komponen beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate.

Selain itu, Bank BTPN juga membukukan peningkatan aset sebesar 9% menjadi Rp209,17 triliun per akhir 2022, naik dari Rp191,92 triliun akhir tahun 2021.

Direktur Keuangan Hanna Tantani menjelaskan, bahwa pencapaian ini merupakan bukti kuatnya fundamental Bank BTPN. Seluruh pencapaian ini merupakan hasil dari kinerja solid dari insan Bank BTPN dalam memberikan layanan terbaik bagi setiap nasabah dan mendampingi nasabah di berbagai kondisi.

“Total kredit yang disalurkan Bank BTPN mengalami peningkatan sebesar 8% ke posisi Rp146,12 triliun per akhir Desember 2022, dari Rp135,60 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Hanna.

Lebih lanjut, Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross non- performing loan (NPL) yang berada di level 1,43% akhir 2022, turun dibandingkan dengan 1,68% pada periode yang sama tahun lalu dan lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan yang tercatat sebesar 2,44% pada akhir Desember 2022.

Bank BTPN mengoptimalkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) melalui penyesuaian kebutuhan pendanaan kredit dan juga kebutuhan likuiditas Bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 5% menjadi Rp114,87 triliun pada akhir 2022. Pertumbuhan DPK disumbang oleh saldo CASA yang meningkat sebesar 6% menjadi Rp40,16 triliun dan time deposit yang naik 4% menjadi Rp74,70 triliun pada akhir tahun lalu. Rasio CASA pun sedikit meningkat dari 34,6% menjadi 35,0%.

Bank BTPN juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 229,3% dan net stable funding ratio (NSFR) 133,7% pada posisi 31 Desember 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 27,3%.

Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di tanah air dan memahami menguatkan tren transformasi digital yang akan terus berlanjut di 2023, Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya. Jenius mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20% menjadi 4,4 juta akhir 2022, dari 3,7 juta satu tahun sebelumnya.

Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga tumbuh 52% menjadi Rp23,7 triliun, dan total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) tercatat di level Rp1 triliun, tiga kali dari posisi setahun sebelumnya.

Sejalan dengan visi untuk mengubah hidup nasabahnya menjadi lebih baik dan meraih tujuan keuangannya, Bank BTPN telah melaksanakan 6.383 kegiatan daring dan luring melalui program Daya dengan jumlah penerima manfaat mencapai hampir 2,28 juta sepanjang 2022.

Direktur Kepatuhan Dini Herdini menambahkan, “Di Bank BTPN, pemberdayaan menjadi unique value proposition kami dan hal ini kami manifestasikan melalui program pemberdayaan berkelanjutan, yakni Daya dari Bank BTPN, yang juga merupakan bentuk komitmen kami dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.