Laboratorium yang Menggarap Pasar Anak

MARKETING.co.id – Potensi pasar anak di Indonesia memang menggiurkan. Setiap tahun tingkat pertumbuhan penduduk di negeri ini mencapai 2,6 juta jiwa dengan tingkat pendapatan per kapita yang cenderung naik. Pada tahun 2010, pendapatan per kapita Indonesia sudah menembus US$ 3.000 dan di akhir tahun 2011 diperkirakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mencapai US$ 3.500–US$ 3.600.

Tak heran bila para pemilik merek dari berbagai bidang melirik pasar anak sebagai pasar baru yang legit. Prodia, laboratorium klinik yang memiliki lebih dari 100 cabang ini sekarang telah membuka laboratorium khusus untuk anak pertama di Indonesia, bernama Prodia ChildLab.

Kehadiran Prodia ChildLab ini memiliki misi memberikan layanan laboratorium pediatrik yang berkualitas. Tagline yang diusung No Pain, No Worry, No Miss. Selain itu,   Prodia ChildLab ingin meningkatkan kesehatan anak melalui kerja sama dengan para dokter spesialis anak.

“Hasil pemeriksaan laboratorium pada anak-anak membutuhkan penanganan dan penilaian yang berbeda dengan pasien dewasa. Karena anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa, dengan organ-organ tubuh yang masih mengalami perkembangan dan pola penyakit yang berbeda dari setiap periode usia. Maka, anak-anak membutuhkan perlakuan khusus, termasuk dalam hal penanganan di laboratorium,” kata Dewi Muliaty, Presiden Direktur PT Prodia Widyahusada.

Ia menuturkan, layanan ini bukan yang pertama di dunia. Di Indonesia, laboratorium anak biasanya terdapat di dalam rumah sakit anak atau rumah sakit ibu dan anak. Namun, untuk laboratorium independen, Prodia ChildLab merupakan yang pertama di Indonesia.

Prodia ChildLab memberikan cakupan layanan yang didedikasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan pasien anak sejak usia neonatus (0–4 minggu) sampai dengan usia remaja (18 tahun). Selain itu, di sini pun tersedia pemeriksaan laboratorium untuk berbagai kebutuhan skrining (pemeriksaan kesehatan) maupun diagnosis penyakit anak.

Klinik ini juga dilengkapi fasilitas dan sarana penelitian untuk para klinisi baik yang sedang dalam pendidikan, spesialisasi kedokteran anak, maupun riset di bidang laboratorium anak lainnya. Hal ini untuk mendukung penyusunan pedoman tentang strategi penggunaan pemeriksaan laboratorium anak yang tepat, termasuk layanan konsultasi untuk pemeriksaan laboratorium.

Sebagai diferensiasi dari laboratorium anak lainnya, produk dan layanan Prodia ChildLab mengembangkan layanan khusus pada pengambilan darah anak. Di antaranya, pengambilan darah yang berfokus pada kenyamanan anak. Pengambilan darah dilakukan oleh petugas yang dilatih khusus untuk melakukan pendekatan secara psikologis kepada anak, menggunakan teknik dan posisi pengambilan darah yang disesuaikan dengan usia anak, dan juga teknik pengalihan perhatian untuk mengurangi rasa sakit, serta lingkungan pengambilan darah yang nyaman.

Selain itu, Prodia ChildLab menggunakan alat dan teknik khusus pada saat pengambilan sampel darah anak. Demikian juga untuk pemeriksaan laboratorium anak, digunakan metode dan teknik khusus. ”Di mana interpretasi hasil berdasarkan nilai rujukan/nilai normal khusus anak,” imbuh Dewi.

Dalam memberikan experience yang lebih untuk anak-anak sebelum pengambilan darah, petugas Prodia ChildLab akan terlebih dahulu berkomunikasi dengan anak-anak tentang pengalaman mereka sebelumnya. Selama masa menunggu pengambilan darah, Prodia ChildLab menyediakan arena bermain bagi anak-anak agar mereka dapat melakukan aktivitas-aktivitas motorik maupun sensorik yang menyenangkan, seperti menggambar, permainan puzzle edukatif, dan mainan lainnya yang disesuaikan dengan usia anak. Hal ini membuat mereka lebih nyaman dan rileks serta tidak takut saat dilakukan pengambilan darah. Di ruangan pengambilan darah pun tersedia film anak-anak untuk mengalihkan perhatian mereka.

”Setelah pengambilan darah kami akan memberikan reward bagi anak-anak atas ’keberhasilan dan kerja sama’ mereka selama proses pengambilan darah. Bagi anak usia sekolah, bila mereka berhasil mengatasi ketakutan dan tidak menangis, kami selalu mendorong mereka untuk menceritakan pengalaman ini kepada orangtua, guru, dan teman-teman di sekolah,” tambahnya.

Prodia ChildLab mengusung ikon khusus, yaitu ”MOLLY” yang merupakan gambaran ”molekul pintar” yang sangat erat kaitannya dengan laboratorium kesehatan. Bentuk ikon ini terdapat pada logo sebagai pengganti huruf ”O” pada PRODIA, dan merupakan visualisasi partikel molekul yang erat hubungannya dengan dunia laboratorium. Tampilannya, menarik khas anak, dengan senyuman riang yang melambangkan keceriaan anak yang sehat dan cerdas, serta mempunyai dua kaki dan dua tangan yang merentang bebas, melambangkan anak yang sehat terbebas dari penyakit. ”Semua ini sesuai dengan tagline Prodia ChildLab, yaitu Healthy and Smart, mendukung anak-anak menjadi lebih sehat dan cerdas untuk generasi mendatang,” tandas Dewi.

Sebagai pionir penyedia laboratorium anak yang independen, besar kemungkinan langkah Prodia akan dibuntuti oleh kompetitor. Untuk menghadapi hal itu, Dewi mengatakan, pihaknya akan lebih proaktif. Caranya dengan mengembangkan sistem pelayanan laboratorium anak dalam bentuk Child Corner di Laboratorium Prodia di kota-kota lainnya. Kemudian, aktif mengedukasi laboratorium kepada anak-anak sejak usia sekolah melalui sosialisasi di sekolah-sekolah. Saat ini, Prodia ChildLab baru ada di Jalan Keramat Raya nomor 53, Jakarta Pusat, dan ke depan, rencananya bakal ditambah seiring meningkatnya kebutuhan di daerah lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.