Laporan Startup 2018: Indonesia Siap Menyambut Unicorn Baru

Dengan setidaknya 9 startup yang memiliki nilai valuasi centaur, diharapkan tahun ini Indonesia bisa menambah startup unicorn baru, khususnya di sektor fintech.

Marketing – Mengawali tahun 2019, DailySocial melalui DS Research kembali menyajikan laporan tentang perkembangan industri startup di Indonesia sepanjang tahun 2018. Sebagai pembaruan laporan tahun 2017, “Startup Report 2018” menyajikan informasi terkurasi tentang data dan analisis industri startup di tanah air.

Fokus laporan ini antara lain dinamika industri, tren startup baru yang muncul di tahun 2018, tren pendanaan, permasalahan yang (masih) dihadapi, dan prediksi tentang sektor yang bakal populer dan memberikan potensi karena belum banyak dirambah penggiat startup Indonesia.

“Laporan ini ditujukan kepada para pemerhati, pemain, dan regulator untuk memahami lebih dalam tentang kondisi dan potensi Indonesia terkait inovasi teknologi,” ujar Amir Karimuddin, Head of Editorial and Research DailySocial.id.

Pembahasan lain dalam laporan ini adalah mengenai startup unicorn yang ada saat ini dan calon unicorn (centaur startup memiliki valuasi di atas $100 juta). Tidak ada perubahan tentang jumlah unicorn, tapi dengan setidaknya 9 startup yang memiliki nilai valuasi centaur, diharapkan tahun ini Indonesia bisa menambah startup unicorn baru, khususnya di sektor fintech.

Sepanjang tahun 2018, investasi untuk startup unicorn telah mengecilkan jumlah dana untuk startup lain. Menurut Startup Report 2018, 54 pengumuman pendanaan untuk startup non-unicorn pada 2018 dengan nilai yang diungkapkan mencapai total sekitar $3 miliar, sedangkan untuk empat unicorn diperkirakan mencapai sekitar $2,5 miliar. Secara nominal, meskipun jumlah transaksinya lebih kecil, pendanaan tahun 2018 hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Startup Report 2018 juga memperhatikan para pendatang baru. Tahun ini DS Research meliput 142 startup baru dengan SaaS (Software-as-a-Service) menjadi kategori populer dengan 16 startup baru, diikuti Fintech (13 startup baru), Edtech (12 startup baru), OTA / Travel (11 startup baru), on-demand service (10 startup baru), dan marketplace (10 startup baru).

IPO juga mulai menjadi exit strategy yang menarik bagi startup di Indonesia. Meskipun jumlahnya masih kalah dibanding transaksi M&A, jumlahnya naik dua kali lipat dibanding tahun 2017.

“Semakin matangnya industri berbasis teknologi di Indonesia diharapkan terus mendorong perekonomian, khususnya yang berbasis digital, dan inklusi keuangan ke segala lapisan masyarakat, ” terang Amir.

Startup Report 2018 dapat diakses dengan terlebih dahulu menjadi member di DailySocial.id dan diunduh gratis di https://dailysocial.id/report/post/startup-report-2018

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.