Layanan Ini Paling Banyak Dikembangkan oleh Perbankan

Marketing.co.id – Artikel Financial Services | Sejarah perkembangan perbankan Indonesia mengalami pasang surut. Namun dalam dekade terakhir ini, perkembangannya mengalami kemajuan pesat. Hal tersebut karena didorong oleh kemajuan teknologi yang belakangan berkembang pesat, juga semakin mudahnya masyarakat Indonesia dalam mengakses perbankan.

digital banking

Mulai meleknya orang akan teknologi menjadikan gaya konsumsi masyarakat juga bergeser. Salah satunya terkait penggunaan layanan perbankan. Seiring bergesernya perilaku konsumen, layanan perbankan sekarang pun ikut berevolusi mengikuti kebutuhan dan perilaku mereka. Seperti era digital sekarang ini, bank pun harus melakukan transformasi berbasis teknologi informasi, baik dalam aktivitas marketing maupun dalam mengembangkan pelayanan nasabah. Tak heran jika sekarang ini menurut catatan Otoritas Jasa Keluangan (OJK), sudah ada 80 bank yang mencoba melakukan pelayanan digital banking untuk para nasabahnya. Tren ini seiring dengan semakin banyak bank yang telah menjadikan strategi digital sebagai corporate strategy.

Kartu ATM bisa dibilang generasi pertama e-banking yang bersifat massal. Hampir bisa dipastikan setiap nasabah menyelipkan uang plastik ini di dompet mereka. Namun sebagai medium e-banking, ATM punya kelemahan. Kartu ATM sudah bersifat anytime, tapi belum sepenuhnya anywhere, karena untuk bertransaksi nasabah harus mendatangi mesin ATM. Untuk menutupi kelemahan ini, kemudian bank mengembangkan layanan internet banking dan mobile banking.

Dibandingkan layanan ebanking lainnya, perkembangan mobile banking (m-banking) terbilang paling cepat. Perkembangan ini hadir karena layanan mbanking mampu menjawab kebutuhan masyarakat modern yang sangat mengedepankan kecepatan mobilitas. Dengan satu sentuhan, mbanking menciptakan kemudahan layanan perbankan yang terbilang cukup kompleks. Hal inilah yang menjadikan layanan mobile banking menempati urutan teratas dalam strategi digital para pelaku perbankan. Di urutan kedua adalah internet banking; dan ketiga ATM (PwC Survey, 2018).

Memasuki era hyperconnected ini, bank harus berlomba mencari cara untuk mengadopsi dan mengintegrasikan segala perkembangan teknologi yang diperlukan ke dalam strategi channel mereka dalam aktivitas menghubungi atau tetap terhubung dengan konsumen. Bank juga harus mengimbangi kebiasaan atau gaya hidup konsumen dalam bertransaksi, berbelanja, dan lainnya.

Jadi, tidak masuk akal jika bank-bank masih menunda investasi untuk keperluan mengadopsi teknologi yang nantinya menjadi fondasi utama dalam aktivitas perbankan dan finansial, plus sangat penting untuk keperluan menjaga engagement dan revenue di masa depan.

Bangkitnya Teknologi Mobile

Sekarang ini kita sedang melewati era bangkitnya teknologi mobile, yakni bergabungnya teknologi media sosial dengan teknologi mobile. Teknologi mobile sendiri semakin bergairah karena kencangnya penetrasi smartphone/gadget dan bermunculannya teknologi media sosial.

Era konsumen mobile dimulai ketika hampir semua orang memiliki smartphone dalam genggaman dan hampir setiap orang punya akun dan terhubung dalam jaringan media sosial. Perusahaan-perusahaan raksasa era digital seperti Apple, Google, Facebook, dan lain-lain berlomba mengeluarkan smartphone, tablet, gadget, sampai aplikasi maupun platform yang semakin memperkuat jaringan mobile.

Baca juga: Jika Ingin Sukses Memasarkan Jasa, Lakukan Dua Hal Ini

Internet yang dulu masih harus diakses lewat komputer, laptop, dan masih tergantung tempat; kini bisa diakses hanya di dalam genggaman di mana pun kita berada. Walaupun bank masih memperdebatkan bagaimana ROI bisa didapatkan jika mereka harus beradaptasi ke teknologi mobile agar bisa melayani nasabah secara maksimal; para nasabahlah yang tanpa banyak tanya, otomatis sudah mengadopsi semua teknologi tesebut.

Bank-bank yang ada di Indonesia saat ini cenderung menginvestasikan dananya untuk pengembangan teknologi. Mereka sudah mengurangi investasi di ATM, sekarang lebih banyak investasi di aplikasi. Bank sudah melihat bahwa hal ini mesti dilakukan. Bank-bank pun memprioritaskan aplikasi perbankan berbasis mobile, yakni 86% dalam pengembangan.

Anang Ghozali

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.