Liburan Lancar, Bisnis Tak Terlantar

liburan tenangLibur panjang di akhir pekan merupakan sesuatu yang patut dimanfaatkan untuk bersantai setelah kerja keras mengurusi bisnis.

Kendati demikian, pada kenyataannya para pebisnis tidak dapat memanfaatkan waktu libur dengan baik. Banyak dari mereka yang merasa tidak tenang jika harus meninggalkan bisnisnya. Meski ini hanya libur selama tiga hari misalnya, tapi penting untuk mempersiapkan diri. Ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi Anda jika akan mengambil cuti panjang.

Brian Scudamore, CEO dari perusahaan waralaba 1-800-Got-Junk bercerita kepada Entrepreneur tentang pengalaman liburannya. Ketika itu Scudamore mengambil cuti selama 5 minggu, dan saat kembali, bisnisnya terancam bangkrut.

Lantas, bagaimana cara agar bisnis kita tetap aman? Jadi saat berlibur, kita bisa pergi dengan tenang.

  1. Jangan menyerahkan kekuasaan penuh pada satu orang

Ketika itu, Scudamore menyerahkan tanggung jawab penuh kepada COO-nya yang baru bekerja 10 bulan. Bukannya bertanggung jawab menjaga kepercayaan Scudamore, si COO malah mengambil keuntungan pribadi atas dirinya. Bahkan karyawan lain juga ikut terpengaruh untuk melawan Scudamore.

Dari situ ia belajar, bahwa tidak baik menyerahkan kekuasaan penuh pada satu orang, apalagi jika loyalitasnya di perusahaan belum terbukti. Akan lebih baik jika menyerahkannya pada tim yang sudah terbukti solid dan kompak.

“Akan lebih baik jika Anda meninggalkan sebuah bisnis kepada tim yang sudah dipercaya, ketimbang harus menyerahkan secara penuh kepada satu orang,” papar pria yang sudah menjadi CEO 1-800-Got-Junk selama 20 tahun.

  1. Beri arahan sebelum berlibur

Sebelum liburan, ada baiknya Anda memberi rincian mengenai apa-apa saja yang akan diakukan mereka. Anda juga bisa menunjuk satu orang untuk menjadi penanggung jawab di masing-masing divisi.

CEO HeadBlade, Todd Green, menggunakan sistem ini untuk menjaga bisnisnya agar tetap terstruktur meski ditinggal cuti. Sebelum pergi, Greene membentuk rantai komando dalam perusahaannya. Seperti siapa penanggungjawabnya, wakilnya, apa yang harus dikerjakan dalam waktu tersebut, dan sebagainya.

  1. Tetap memantau

Jika Anda tidak bisa benar-benar meninggalkan bisnis saat berlibur karena takut terjadi kekacauan, Anda bisa tetap memantau bisnis di waktu-waktu tertentu. Misalnya menyisihkan sedikit waktu di pagi hari setelah bangun tidur, atau malamnya sebelum tidur.

“(Saat liburan) Saya menggunakan pelacak di Google Drive dan saya meminta tim untuk memperbaruinya setiap hari, ” ucap Elaine Heney, CEO dari Tipperary.

Tak berbeda jauh dengan Heney, Sabina Gault , CEO Konnect PR di Los Angeles bahkan meminta para karyawan untuk tak segan-segan menghubungi dirinya ketika mendapat masalah yang krusial. Meski liburan Anda akan sedikit terganggu, setidaknya Anda bisa memastikan bisnis Anda baik-baik saja.

Liburan tenang bukan cuma tentang bagaimana Anda melupakan bisnis dan menikmati hidup. Tapi bagaimana Anda bisa refreshing sejenak, tanpa khawatir akan terjadi kekacauan di perusahaan.

 

Sumber: Entrepreneur

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.