Lima Tahapan Pengambilan Keputusan

www.marketing.co.id – Salah satu keahlian yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin efektif adalah mengambil keputusan. Hal tersebut terkesan sederhana, tetapi sampai hari ini masih banyak pemimpin di bidang apa pun masih memiliki kendala dalam melakukannya. Kasus yang menimpa Mandala Airlines beberapa waktu lalu bisa kita jadikan pelajaran bersama kali ini.

Seperti kita ketahui, mulai Kamis 13 Januari 2011, PT Mandala Airlines berhenti beroperasi akibat masalah keuangan yang memicu masalah di internal perusahaan. Untuk itu, perusahaan penerbangan swasta ini mengembalikan lima unit pesawat Airbus yang disewa, dan separuh pilotnya dialihkan ke maskapai penerbangan Tiger yang masih merupakan anak usaha Indigo Partners, pemilik 49% saham Mandala.

Penghentian sementara ini sesuai dengan masa waktu pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Dirjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan RI Herry Bakti, menjelaskan, Mandala mengalami gagal bayar (default) terkait pembayaran sewa lima unit pesawat Airbus A320 dan A319 yang mereka gunakan. Kegagalan ini mengakibatkan munculnya sengketa di internal Mandala. Namun, berbeda dengan Diono, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, mengatakan bahwa secara prinsip Mandala takkan beroperasi kembali.

Mandala dikenal sebagai salah satu maskapai penerbangan lokal bertarif murah. Perusahaan swasta nasional yang melayani 17 rute penerbangan ini berdiri pada tahun 1969 dan telah melayani Indonesia dalam bidang jasa transportasi udara selama lebih dari 40 tahun. Pada tahun 2006, Mandala diakuisisi oleh Cardig International dan Indigo Partners.

Sungguh ironis memang, di kala industri penerbangan mengalami pertumbuhan yang mengesankan baik di dalam maupun di luar negeri, Mandala justru dililit permasalahan finansial yang kali ini berujung pada penghentian operasional maskapai. Konon, kegagalan tersebut disebabkan oleh proses pengambilan keputusan yang salah ketika di tahun 2007 Mandala memesan 30 pesawat Airbus A320 dan A319 baru senilai US$ 2,3 miliar kepada Indigo sebagai pihak pemilik pesawat, dan menghentikan penggunaan semua pesawat jenis Boeing.

Tujuannya untuk menjadikan maskapai penerbangan ini sebagai salah satu yang terbaik karena memiliki standar keselamatan penerbangan internasional. Mandala bahkan telah menjalani audit guna mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audits (IOSA) dari International Air Transport Association (IATA), serta menjalin kerja sama dengan Singapore Airlines Engineering Company untuk perawatan pesawat. Alih-alih menghasilkan pendapatan yang berlipat, penumpang justru semakin berkurang dan berimbas langsung pada tersendatnya arus kas masuk, yang mengakibatkan gagal bayar atas pesawat-pesawat yang sudah kadung dipesan.

Agar Anda juga tidak salah dalam mengambil keputusan-keputusan penting, melalui artikel kali ini saya akan membagikan sebuah metode sederhana yang disebut dengan “ADADA Model”. Kata ADADA diambil dari singkatan aims, data, alternatives, decision, dan action.

Aims atau objektif atau juga tujuan akhir, maksudnya, pada tahap pertama pembuatan keputusan justru harus dilihat tujuan akhir yang hendak dicapai. Pada tahap awal ini juga penting bagi Anda untuk mengkaji beberapa hal. Antara lain, alasan perlunya mengambil keputusan; seberapa penting dan genting kondisinya; pengalaman-pengalaman masa lalu yang mungkin adalah hal serupa yang pernah dihadapi dan bisa menjadi pembelajaran penting.

Data merupakan potongan-potongan informasi. Tahap kedua adalah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya hingga menjadi informasi yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Data yang baik haruslah berupa fakta dan relevan dengan permasalahan yang sedang Anda hadapi. Sebagian besar orang hanya menyukai informasi yang bersifat positif, sehingga sering kali mereka cenderung terfokus pada data-data yang mendukung suasana hatinya saja. Dan hal ini cukup membahayakan karena kerap kali data yang penting menjadi terlewatkan hanya karena tidak disukai. Hal ini biasanya mengakibatkan dampak yang fatal di kemudian hari.

Alternatives merupakan pilihan-pilihan yang kita miliki. Tahap ketiga merupakan tahapan ketika Anda mulai melihat, mencari, atau menemukan alternatif setelah tahap pengumpulan informasi sudah selesai, atau cukup untuk melihat permasalahan secara utuh.

Decision atau keputusan, tahap keempat, pengambilan keputusan dilakukan setelah semua alternatif yang ada telah terkuak. Bagian ini merupakan tahap yang paling krusial. Anda tidak saja harus mempertimbangkan dampak-dampak jangka pendek yang mungkin terjadi, tetapi juga dampak jangka panjang yang mungkin dihasilkan dari keputusan Anda saat ini. Anda bisa juga menggunakan scoring pada setiap alternatif yang ada dengan poin-poin tertentu, sehingga akan jauh lebih objektif bagi Anda untuk melihat pilihan yang paling relevan dan dianggap bisa menjawab permasalahan yang ada.

Action atau tindakan, merupakan tahap kelima dalam proses ini. Tahap tindakan ini juga yang sering dilupakan oleh banyak pemimpin. Tugas mereka terkesan selesai ketika keputusan telah diambil. Akan tetapi, jika keputusan tidak mampu dilaksanakan, apakah bisa menyelesaikan permasalahan yang ada? Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk bukan saja follow-up (menindaklanjuti), tetapi juga follow through (mengawal hingga tuntas).

Anda harus segera menentukan langkah-langkah awal untuk merealisasikan keputusan tersebut. Entah keputusan dimaksudkan untuk dilaksanakan oleh Anda sendiri ataupun oleh orang lain—dalam hal ini mungkin saja anak buah Anda—tetap saja tanggung jawab untuk merealisasikan segala keputusan ada di pundak Anda. Sebagai pemimpin boleh saja mendelegasikan tugas ataupun pekerjaan ke bawahan, tetapi Anda tidak bisa mendelegasikan tanggung jawab tersebut.

Tahap terakhir ini juga berbicara bagaimana risiko di lapangan bisa diminimalisasi jika setelah keputusan dibuat terjadi penolakan ataupun ketidaksesuaian. Termasuk juga bagaimana pemimpin memonitor hal-hal efektif yang merupakan buah dari keputusannya tersebut.

Semoga setelah mengetahui kelima tahap pengambilan keputusan ini, semakin banyak keputusan efektif lagi efisien dapat Anda buat di masa yang akan datang. Selamat mencoba, karena hasil akhir yang berkualitas, dimulai dengan implementasi yang berkualitas (QI). Semoga bermanfaat. (Kevin Wu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.