3 Caketum HIPMI Adu Gagasan di Debat Penentuan

Marketing – Rangkaian kegiatan road to Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVI berupa Kuliah Umum, Debat Terbuka serta Uji Kelayakan dan Kepatutan untuk memilih Ketua Umum HIPMI 2019 – 2022,  telah memasuki fase akhir.

caketum hipmi

Hal tersebut ditandai dengan dipertemukannya kembali ketiga calon ketua umum (caketum) dalam Debat Final yang dilaksanakan secara live pada Minggu, (08/09) di Studio 1 Menara Kompas, Jakarta.

Acara debat dibagi menjadi dua sesi. Diawali dengan presentasi visi dan program kerja yang berkaitan dengan tema debat “Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0” selama 2 menit dan diakhiri dengan tanya jawab panelis selama masing-masing 15 menit.

Dalam pidato pembukaan acara debat, Bahlil Lahadalia, Ketua Umum HIPMI 2015 – 2018 mengatakan, HIPMI lahir dengan cita-cita mulia mensejaterahkan kemerdekaan, mensejaterahkan rakyat dan menjadi pemain ekonomi Indonesia serta sekaligus menjadi tuan di negeri sendiri.

Cita-cita mulia tersebut dituangkan dalam pasal 7 anggaran dasar HIPMI tentang tujuan bagaimana menciptakan anak muda yang memiliki kapasitas entrepreneurship dan bagaimana HIPMI sebagai mitra strategis pemerintah, berjuang untuk menumbuh kembangkan suasana ekonomi yang berpihak pada penguatan pengusaha nasional.   Jadi dalam konteks tersebut, tidak lain dan tidak mungkin kalau HIPMI kemudian dipimpin oleh orang yang tidak memiliki kompetensi.

“Debat ini adalah sebagai bentuk wujud komitmen moralitas dan wujud komitmen intelektualitas sebagai kader untuk membawa HIPMI ke depan ke arah yang lebih baik.  Dan, ketiga calon yang hadir hari ini adalah calon-calon terbaik yang memiliki kompetensi dan leadership dalam ekonomi nasional,” ujarnya.

Salah satu permasalahan yang terdapat dalam bidang ekonomi sekarang adalah adalah lambatnya pertumbuhan ekonomi secara global dan hal ini akan terus berlanjut hingga 2020 mendatang, dimana Indonesiapun akan terkena dampak, sedangkan dalam 3 tahun terakhir revolusi 4.0 terus berkembang.

Permasalahan lain di dunia usaha adalah perusahaan di Indonesia jarang mengadakan pelatihan-pelatihan untuk karyawannya, karena  apabila dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia (1:11) dan Vietnam (1:19), jumlah tenaga kerja  trampil Indonesia masih sangat sedikit yaitu 1 berbanding 763 (1:763), artinya setiap 763 terampil di indonesia hanya ada 1 orang asing.

Acara malam debat pamungkas tersebut ditutup Erwin Aksa, Mantan Ketua HIPMI Periode 2008 – 2011.  Dalam pidato penutupnya Erwin mengatakan, di setiap zaman pasti selalu ada hasil yang baik di setiap kepengurusan karena HIPMI memiliki kader yang luar biasa dengan talenta yang dimiliki, kemampuan untuk membawa anak muda menjadi pelaku usaha yang ikut membangun ekonomi bangsa.

“Saya yakin ke depannya akan lebih banyak tantangan, dan saya berharap Ketua Umum yang akan datang dapat membawa HIPMI jauh lebih baik lagi serta merangkul dan menggandeng kader – kader yang lain,” ungkap Erwin.

Puncak Munas HIPMI XVI akan berlangsung di Jakarta pada 16 – 18 September mendatang. Menurut rencana akan dibuka langsung Presiden Joko Widodo dan dihadiri lebih dari 2,000 pengusaha muda dari Seluruh Indonesia.  Siapakah yang kira-kira akan terpilih? kita tunggu saja hasil forum para anggota baik nasional maupun daerah yang akan hadir di Munas minggu depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.