Lotte Grup Gandeng Salim Grup Operasikan E-commerce

Lotte Group
Tommy Singgih, Director MasterCard Indonesia (kiri) dan Donny S Handoko, Commercial Director Lotte Mart Indonesia (kanan)

Tren e-commerce tengah menggeliat. Bukan hanya peritel kecil yang mengadopsi model bisnis e-commerce. Peritel besar juga tergiur memanfaatkan e-commerce. Setelah Matahari dengan Mataharimall.com, Lotte Mart tengah bersiap-siap memasuki gelanggang e-commerce.

Donny S Handoko, Commercial Director Lotte Mart Indonesia, mengatakan Lotte Grup sudah menekan nota kesepahaman (memorandum of understanding) dengan Salim Grup untuk mengoperasikan e-commerce. Dia menegaskan, ke depan Lotte Group akan fokus menggarap e-commerce. Donny belum bersedia mengungkapkan secara detil, apa nama dan kapan e-commerce tersebut akan diluncurkan.

Untuk mengakomodir konsumen di ranah online, Lotte Grup selama ini bekerja sama dengan HappyFresh dan Go Mart. “Pelanggan bisa membeli secara online produk yang ada di Lotte Mart dan pengiriman dilakukan oleh HappyFresh dan Go Mart,” jelas Donny yang ditemui di sela-sela jumpa pers perayaan HUT ke-18 Lotte Mart, di Gandaria City, Jakarta (8/4).

Donny mengatakan, Lotte Grup mengoperasikan 40 gerai di seluruh Indonesia. Ada tiga konsep gerai yang dikembangkan Lotte Grup, yaitu wholesale, Hypermarket, dan Supermarket. Tahun ini Lotte Grup akan membuka setidaknya 2 Hypermarket, masing-masing berlokasi di Jakarta dan Surabaya.

“Tahun lalu kita tumbuh sekitar 9 persen untuk Hypermarket, tapi secara gup kita tumbuh signifikan, sekitar 14 persen,” tandasnya.

Sementara itu, Tommy Singgih, Director MasterCard Indonesia mengatakan, transaksi tunai di Indonesia masih tinggi. Dia menuturkan transaksi tunai berbiaya mahal dan tidak efisien, apalagi untuk negara kepulauan seperti Indonesia.

“Melakukan pembayaran tunai mahal, karena konsumen harus ambil uang di ATM, merchant harus terima uang tunai, lalu harus masukan uang lagi ke bank. Harus melewati 4 sampai 5 tahap. Kalau pakai uang elektronik langsung gesek, prosesnya lebih efisien dan aman,” katanya.

Kehadiran MasterCard membantu pemerintah yang sedang menggalakkan transaksi non tunai. Untuk menggalakkan transaksi tunai, MasterCard masuk ketiga segmen, yaitu ritel dan e-commerce. Satu segmen lagi yang sedang diincar Master Card Haji dan Umrah.

“Haji tahun lalu cost living masih menggunakan mata uang Real. Biayanya mahal, uang dikirim dari Arab dan distribusikan ke jamaah. Kita harapkan bisa menggunakan kartu Haji dan Umrah,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.