Lucy in The Sky Resmi Melantai di Bursa Saham

Marketing.co.id –  Berita Marketing I PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. – pemilik dan pengelola Lucy in The Sky, resmi melantai di bursa saham pada 5 Mei 2021 lalu. Melalui Initial Public Offering (IPO), perseroan berhasil menghimpun dana publik sebesar Rp33,7 miliar atau senilai 337.500.000 lembar saham. Setelah mendapatkan dana tersebut, perseroan telah melanjutkan rencana ekspansi untuk pengembangan bisnis.

Lucy in the Sky

Ratna Sari, Corporate Secretary Lucy in The Sky mengungkapkan pengembangan perusahaan sudah berjalan sebelum mendapatkan dana dari publik. Bahkan, rencana melakukan ekspansi bisnis sebenarnya sudah berjalan sejak satu bulan sebelum perusahaan melantai di bursa saham.

“Sesuai rencana perusahaan untuk melakukan pengembangan, setelah mendapatkan dana dari publik, pada kuartal II/2021 perseroan telah merealisasikan strategi pengembangan, di antaranya merenovasi gerai Lucy in The Sky yang berlokasi di SCBD Jakarta yang ditargetkan dapat selesai pada Juni 2021,” ujar dia.

Selain itu, dia menambahkan, rencana pembukaan gerai di Senayan Park sudah masuk tahap finalisasi kontrak, dan gerai ditargetkan akan dibuka pada bulan September 2021. Kemudian, pembukaan gerai di PIK (Pantai Indah Kapuk), yang sudah masuk dalam proses negosiasi dalam kontrak sewa.

“Kami optimis dapat memenuhi target penjualan di tahun ini dengan memproyeksikan pengembangan gerai kami. Kami pastikan seluruh rencana dapat terealisasi sesuai target perusahaan. Kami juga yakin sektor F&B (Food & Beverage) akan terus tumbuh seiring pertumbuhan perkonomian Indonesia di tahun 2021,” tegas Ratna.

Seperti diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 berada pada kisaran 4,1% hingga 5,1%. Menurut Bank Indonesia, perekonomian Indonesia saat ini berada dalam tren perbaikan.

Sedangkan berdasarkan data industri F&B diprediksi akan mengalami pertumbuhan positif di tahun 2021. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memproyeksi industri F&B dapat tumbuh 5%  hingga 7% di tahun 2021.

Tentunya, tren perbaikan perekonomian Indonesia akan berdampak positif bagi para pelaku usaha di berbagai sektor, tak terkecuali sektor F&B. Momentum perbaikan ekonomi ini harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk melakukan pengembangan usahanya, dengan melakukan adaptasi yang sesuai dengan kondisi setelah pandemi.

“Seperti Lucy in The Sky, sebelum adanya pandemi covid-19, Lucy sudah menghadirkan restoran dengan konsep outdoor, ini merupakan pertama di Indonesia. Untuk itu, rencana pengembangan ekspansi bisnis perusahaan tetap mengadopsi konsep yang sudah dimiliki sebelumnya dengan ditambahkan perubahan dalam peningkatan protokol kesehatan,” tutup Ratna.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.