Lynn Ramli Optimis Kinerja BAF Bakal Membaik di 2021

BAF proyeksikan tumbuh di 2021 melalui simplifikasi struktur perusahaan dan diversifikasi bisnis

Marketing.co.id – Berita Marketing | Dampak pelemahan ekonomi akibat pandemi COVID-19 turut dirasakan semua pihak, tidak terkecuali industri pembiayaan di Indonesia. Terbatasnya aktivitas masyarakat akibat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di berbagai wilayah di Indonesia turut mendorong penurunan daya beli masyarakat yang secara tidak langsung memengaruhi kinerja perusahan pembiayaan PT Bussan Auto Finance (BAF).

Sepanjang 2020, BAF telah melakukan berbagai langkah strategis guna menjaga likuiditas dan kualitas aset, di antaranya dengan memberikan program restukturisasi kredit kepada lebih dari 300.000 konsumen terdampak COVID-19. Selain itu, berbagai inovasi dan terobosan pun telah dilakukan untuk perbaikan proses akuisisi konsumen selama tahun 2020.

Baca Juga: Pertumbuhan Industri Fintech Pembiayaan Bakal Cerah di 2021

Seiring dengan program vaksinasi COVID-19 yang telah mulai didistribusikan kepada masyarakat, stabilitas ekonomi diharapkan dapat berangsur pulih, sehingga dapat memberikan stimulus terhadap kebangkitan transaksi perekonomian masyarakat Indonesia khususnya di industri perusahaan pembiayaan. Lynn Ramli, Presiden Direktur BAF, menyatakan optimis kinerja BAF akan membaik di tahun ini.

“Tahun 2021 akan menjadi tahun recovery untuk BAF dan industri pembiayaan, terutama di sektor otomotif. Kami optimis kenaikan pembiayaan yang diharapkan dapat dicapai di tahun 2021, walaupun cukup challenging. Berbagai langkah strategis mulai kami lakukan sejak awal tahun ini guna mendorong recovery bisnis BAF yang sempat turun saat pandemi, salah satunya dengan simplifikasi struktur perusahaan untuk fokus pada kegiatan akuisisi, operasional dan juga diversifikasi portofolio bisnis,”ungkap Lynn.

Simplifikasi struktur perusahaan telah dilakukan dengan menerapkan konsep Regional Center dan Area Office yang membawahi beberapa kantor jaringan BAF. Dengan adanya perubahan stuktur ini diharapkan BAF dapat menjadi lebih dekat dengan konsumen dan mitra usaha, serta dapat melayani stakeholder dengan lebih cepat, serta lebih fokus.

Baca Juga: Peluang Industri Keuangan Syariah di Era Milenial

Selama pandemi berlangsung, BAF menyadari bahwa diversifikasi portofolio bisnis menjadi strategi pertahanan utama yang harus dilakukan dalam menjaga kelangsungan bisnis. Oleh karena itu, BAF telah menetapkan langkah strategis dan beragam inovasi untuk mencapai target di tahun 2021.

Selain itu, BAF akan membuka ±50 titik baru Griya BAF Dana Syariah di seluruh Indonesia. Diharapkan, pembukaan titik baru di lokasi strategis ini mampu mendorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan Dana Syariah untuk pangsa pasar yang dituju.

Perluasan area pelayanan juga akan dilakukan untuk produk pembiayaan mobil baru, motor bekas, dan mesin pertanian. Untuk menunjang perbaikan proses akuisisi konsumen yang lebih cepat dan lebih kompetitif, BAF akan menerapkan fully digitalization pada pembiayaan elektronik, gadget dan furnitur salah satunya dengan meningkatkan kerja sama dengan e-commerce dan penerapan E-KYC (Electronic-Know Your Customer) dan E-Signature pada aplikasi BAF Mobile, serta memaksimalkan penggunaan omni channel BAF.

Baca Juga: Potensi Yang Belum Tergali dari Industri Fintech Indonesia

“Kami berharap strategi dan aktivitas yang telah dan akan dilakukan mampu merespon tantangan pasar untuk senantiasa dapat menjaga keberlangsungan bisnis BAF selama masa pandemi,” pungkas Lynn.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.