Manfaatkan PLTS Atap Bisa Menghemat Hingga 15% Tagihan Listrik Bulanan

Marketing.co.id – Berita Teknologi | SUN Energy bersama dengan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) membuka kerjasama dan diskusi tentang potensi pemanfaatan energi surya untuk mensukseskan Program Pesantren Hijau yang dicanangkan oleh Lembaga Perubahan Iklim PBNU, juga bekerjasama dengan Radesa Institute. Dengan menggunakan PLTS atap, pesantren bisa menghemat sebesar 10% – 15% tagihan listrik bulanan.

PLTS

Andhika Prastawa, Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) mengatakan, bahwa prospek pengembangan energi surya sangat besar sekali. Dari potensi energi surya 207.8 GW, sekarang baru dimanfaatkan kurang dari 200 Mwp. Ini menunjukan kesenjangan yang sangat besar, yang di satu sisi adalah tantangan tetapi di sisi lain merupakan peluang untuk berbagai pihak untuk untuk berpartisipasi untuk memanfaatkan energi surya.

“Dibanding dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia masih tertinggal dalam pemanfaatan matahari menjadi energi surya. Oleh karena itu perlu adanya upaya dan dorongan pemerintah dan pihak-pihak dalam memanfaatkan energi surya, salah satunya adalah NU melalui pesantren-pesantren dan sekolah yang dimiliki oleh NU,” ujar dia.

Baca juga: SUN Energy Berkomitmen Meningkatkan Penggunaan Energi Terbarukan

Selain itu, dia menambahkan, penerapan energi surya di pesantren dengan menggunakan PLTS dapat mempercepat pencapaian target pemerintah untuk menciptakan 23% energi baru terbarukan di tahun 2025. Pemasangan PLTS atap juga sangat mudah, murah, tidak memerlukan area yang luas dan bisa dipasang di di grup-grup kecil atau bangunan-bangunan yang tersebar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Syaikhul Islam, Anggota Komisi VII DPR, bahwa PLTS adalah solusi paling efektif untuk memenuhi target 23% bauran energi, dan harus dikembangkan secara massif karena kemudahan, anugerah matahari yang sangat besar dan tidak memerlukan investasi yang mahal, bisa dipasang dimanapun tanpa melihat geografis, termasuk pemasangan PLTS di pesantren.

“Pemanfaatan PLTS di pesantren sangat mendesak. Pesantren bisa menjadi agen perubahan yang bisa mendorong masyarakat agar memanfaatan energi surya. Kemudian, alangkah lebih baik lagi apabila di masa mendatang, pesantren-pesantren menjadi badan usaha yang bisa menghasilkan listrik untuk dijual ke PLN, tak hanya memanfaatkan energi surya untuk mencukupi kebutuhan listrik pesantren saja,” tegas Syaikhul.

Hijroatul Maghfiroh dari Lembaga Perubahan Iklim PBNU mengatakan, NU sangat concern terhadap masalah lingkungan karena lingkungan sangat berpengaruh kepada perubahan iklim. Hari jadi yang ke-95 bisa menjadi momentum bagi persantren-pesantren binaan PBNU untuk menggalakkan Kembali program Pesantren Hijau.

Baca juga: Wujudkan Penggunaan Energi Bersih, SUN Energy Jalin Kemitraan Strategis

“Kami telah cukup aktif untuk menerapkan program pengelolaan sampah dan pemanfaatan sumber air. Namun, belum sempat mengembangkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). Maka itu, ini sungguh bermanfaat bagi Lembaga Perubahan Iklim PBNU dan berharap nantinya dapat benar-benar diterapkan dan menjadi media belajar yang baik bagi para santri,” tegas.

Pada kesempatan yang sama, I Made Aditya Suryawidya, Head of Business Solution SUN Energy, mengatakan bahwa sekarang ini semakin banyak kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mempermudah pemanfaatan energi surya meski masih ada tantangan dalam implementasi PLTS.

“Beberapa tantangan yang dihadapi pihak yang dalam pemasangan PLTS adalah seperti investasi, teknis pemasangan dan lainnya. Untuk itu, SUN Energy hadir dalam menciptakan energi surya. SUN Energy menyediakan investasi sebesar 0% bagi pesantren yang akan memasang PLTS atap, “ tegas I Made Aditya Suryawidya. Menariknya, dia melanjutkan, SUN Energy menerapkan skema pembayaran dan penyewaan PLTS. Pelanggan hanya membayar produksi listrik oleh PLTS berdasarkan pemakaian berapa Kwh yang diproduksi PLTS atap.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.