Marketing Baru Bersama Jokowi

Handi_IrawanSebagai Presiden RI ke-7 per Oktober 2014, Jokowi akan membawa banyak perubahan bagi perkembangan marketing di Indonesia. Maklum, inilah sosok presiden yang paham mengenai marketing dan telah menggunakan strategi marketing yang piawai untuk menuju kursi Presiden RI. Sederet strategi dan gebrakan marketing sudah sangat terlihat sejak awal, terutama saat Jokowi maju sebagai calon Gubernur DKI.

Jokowi memahami pentingnya melakukan diferensiasi. Wajah dan penampilannya yang terlihat dekat dengan rakyat, dia gunakan sebagai bagian diferensiasi yang sangat kuat. Sebuah diferensiasi yang otentik dan sangat tidak mungkin dapat ditiru oleh mayoritas pejabat di Indonesia. Sekali lagi, saya garis bawahi, ini adalah contoh diferensiasi yang sangat kuat dan unik! Selain itu, ini juga diferensiasi yang relevan. Ketika rakyat merasa bahwa banyak pejabat yang tidak mendengar suara rakyat, Jokowi tampil sebagai pemimpin yang mendengar dan melayani masyarakat.

Selain soal strategi positioning yang sungguh tepat, Jokowi pun memahami segmentasi masyarakat. Bonus demografi di Indonesia menghasilkan populasi kelompok muda dan keluarga muda yang besar. Mereka juga menjadi kelompok yang semakin influensial. Untuk merebut mereka, maka pilihan baju bercorak kotak-kotak akan memberikan kesan yang dinamis dan sangat tepat memenuhi keinginan segmen ini. Belum pernah ada presiden di Indonesia yang mampu membuat motif baju menjadi sebuah alat komunikasi yang ampuh. Hanya Jokowi yang sanggup melakukannya dan berhasil.

Marketing ala Jokowi akan menjadi pembicaraan yang tidak akan ada habisnya di dekade mendatang. Sebuah studi kasus yang sangat berharga dan selalu akan menjadi contoh bagi para marketer di Indonesia yang ingin membangun merek yang kuat. Apabila nantinya sudah menjadi presiden, tentunya, ada sesuatu yang lebih penting daripada sekadar melihat Jokowi sebagai marketer. Jokowi bersama dengan Jusuf Kalla akan banyak menentukan perjalanan bangsa ini sekaligus pertumbuhan ekonomi negara Indonesia.

Oleh karena itu, saya—dan saya yakin juga Anda, mulai tertarik untuk melihat perkembangan bisnis dan marketing apabila Jokowi sudah dilantik menjadi presiden. Para ekonom dan pelaku usaha tentunya tertarik untuk mendapat jawaban atas pertanyaan seperti, industri apakah yang akan semakin meningkat? Bagaimana tingkat pertumbuhannya? Bagi marketer, pertanyaan lain yang lebih menarik adalah, strategi marketing manakah yang akan mengalami kemajuan pesat dibandingkan dengan periode sebelumnya? Cara komunikasi dan media manakah yang akan efektif untuk membangun merek dan meningkatkan penjualan?

Memprediksi hal-hal seperti ini tentunya bukanlah hal yang mudah. Tapi, mari kita coba hubungkan dengan visi dan misi Jokowi yang sudah kita dengar sebelumnya selama debat capres. Kita juga perlu melihat lebih dalam pandangan dan perspektif yang selama ini sering Jokowi sampaikan kepada masyarakat Indonesia.

Perspektif Makro

Jokowi akan memberikan prioritas yang besar untuk pembangunan infrastruktur. Tidak mengherankan, saat ada tanda-tanda bahwa Jokowi akan memenangkan Pilpres, saham-saham infrastruktur seperti kontraktor dan industri semen bergerak naik lebih cepat dibandingkan industri lainnya seperti manufaktur atau mining. Para pelaku bisnis optimistis bahwa Jokowi—seperti yang kita baca dan dengar dari visi dan misinya—akan memberikan prioritas untuk membangun infrastruktur. Semuanya ini untuk mempermudah akses pasar sehingga distribusi menjadi lebih efisien dan produktif. Jokowi ingin agar hasil-hasil pertanian dan UKM lebih mudah mencapai pasar dan diakses oleh para pembeli dengan cara yang efisien.

Hal makro lainnya yang sangat akan terjadi adalah pemerataan. Daerah Jakarta sebagai sentral ekonomi akan semakin melemah. Jumlah uang beredar dan uang yang disimpan di perbankan di Jakarta juga semakin menurun persentasenya. Daerah-daerah akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Bagi para marketer, ini kesempatan besar untuk semakin mengembangkan bisnis di daerah-daerah. Ini juga kesempatan besar bagi para pengusaha UKM di daerah untuk mengembangkan usahanya. Pasar di daerah akan semakin cepat berkembang dan menyerap hasil produksi daerah.

Kalau hari ini Jabotabek bisa menyerap 30% pasar untuk consumer goods, lima tahun mendatang sangat mungkin angkanya tinggal sekitar 25%. Kalau hari ini, 90 dari sekitar 350 pusat belanja modern ada di Jakarta, di masa mendatang akan banyak pusat perbelanjaan modern di daerah-daerah dan persentase yang ada di Jabotabek akan cukup menurun.

Selain perspektif makro seperti itu, berbagai perspektif mikro juga menjadi perhatian yang menarik untuk diprediksi. Apa saja yang menarik bagi marketer untuk dicermati?

Industri Digital dan Kreatif

Marketing Baru Bersama JokowiJokowi adalah presiden yang sangat memahami industri digital. Perjalanannya menuju kursi presiden tidak bisa dipisahkan oleh adanya media digital. Jokowi maju menjadi Gubernur DKI dan Presiden RI pada saat yang tepat. Ketika media digital dan media sosial semakin perkasa, maka besarnya bujet berkampanye menjadi tidak relevan. Media ini lebih membutuhkan partisipasi dan bergerak secara horizontal dalam proses komunikasinya. Relawan Jokowi yang sangat loyal adalah contoh yang sempurna untuk sebuah model memasarkan produk yang sukses.

Kalau suara yang memilih dipisahkan hanya mereka yang aktif dalam media sosial, maka kemenangan Jokowi akan menjadi telak. Walau tidak banyak didukung oleh media televisi, komunikasi soal Jokowi dan karakternya menyebar secara viral di media sosial dan teknologi digital lainnya. Dengan semua pengalaman pribadinya terkait teknologi digital ini, sangatlah mudah dipahami bila di bawah pemerintahan Jokowi nantinya digitalisasi akan lebih cepat berkembang. Bujet komunikasi dengan menggunakan media digital ini akhirnya akan semakin cepat berkembang. Saya optimistis, di tahun 2018, marketer di Indonesia paling tidak akan mengeluarkan minimal 20% bujet promosi dan komunikasinya di media digital.

Kita akan melihat penetrasi internet yang semakin besar. Selain penetrasinya, kecepatan internet juga akan semakin baik. Dengan konsumen digital yang sudah semakin siap, maka industri e-commerce akan menikmati booming di masa pemerintahan Jokowi.

Secara umum, industri kreatif akan menjadi fokus dari Jokowi untuk dikembangkan. Dengan semakin adanya perlindungan hak cipta dan juga berbagai insentif untuk memajukan industri ini, rasanya tidak berlebihan bila kita berharap bahwa industri akan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan berbagai sektor ekonomi konvensional lainnya. Anak-anak muda di Indonesia yang melihat sosok Jokowi yang pro generasi muda akan menjadi pemicu penting pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.

Aspirasi Pelayanan dan Edukasi

Gaya kepemimpinan Jokowi bisa semakin memberi aspirasi yang lebih tinggi bagi perusahaan-perusahaan untuk mengubah kualitas pelayanan mereka. Presiden adalah teladan yang sangat besar bagi dunia usaha dan juga pelanggan. Melihat sosok Jokowi, saya akan banyak berharap bahwa semakin banyak pemimpin yang juga terinspirasi dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Perusahaan akan lebih banyak fokus untuk menjadikan kualitas pelayanan sebagai senjata untuk bersaing.

Aspirasi ini akan semakin terdorong karena di bawah pemerintahan Jokowi nantinya, pelayanan publik menjadi prioritas. Peningkatan kualitas pelayanan publik ini nantinya juga akan mendorong sektor swasta untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Di satu sisi, pelanggan juga akan semakin mengerti hak-haknya untuk mendapatkan pelayanan yang baik. Harapan terhadap pelayanan yang tinggi ini akan mengubah industri yang bergerak di bidang pelayanan untuk berkompetisi. Saya berharap, kualitas pelayanan di Indonesia kelak dapat sejajar dengan kualitas pelayanan seperti di negara Jepang.

Saya memiliki pengalaman secara pribadi melihat perhatian Jokowi dalam bidang ini. Di tahun 2013, Jokowi memberikan dukungan yang besar terhadap perayaan Hari Pelanggan Nasional yang saya gagas. Sangat terlihat bagaimana harapannya ke depan, agar aparat pemerintah daerah dan swasta memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat. Perpaduan antara keteladanan Jokowi dan perhatiannya terhadap kualitas pelayanan akan menggerakkan sektor layanan menjadi lebih baik.

Dengan optimisme dari para pelaku bisnis dan peningkatan investasi di berbagai sektor, marketer bisa berharap melihat banyak peluang di bawah pemerintahan Jokowi. Hanya saja, semua peluang bisnis dan strategi marketing yang tepat akhirnya hanya bersahabat dengan para marketer yang memang memiliki mindset yang lebih siap.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.