Memanfaatkan FIFA World Cup 2022 untuk Meningkatkan Kinerja Marketing di Q4

Kinerja periklanan seperti apakah yang diharapkan oleh marketer selama FIFA World Cup?

Marketing.co.id – Berita Marketing | Marketer sudah sejak lama memanfaatkan momentum Olimpiade untuk mengembangkan campaign iklan, dengan drama olahraga, antusiasme, cerita yang menarik, dan pembahasan yang menarik untuk audien global. Pengiklan menjangkau fans yang tertarik melalui berbagai kanal, termasuk live streaming video di perangkat mobile, yang dengan cepat menjadi populer dengan meningkatnya popularitas streaming olah raga Over The Top (OTT).

Menurut data Adjust, musim panas lalu, tepatnya satu minggu sebelum Olimpiade Tokyo dimulai, jumlah instalasi aplikasi streaming mulai meningkat di seluruh dunia. Pada 18 Juli menjadi salah satu hari terbaik di mana jumlah instalasi meningkat sebesar 84% dibandingkan dengan rata-rata tahun 2021. Pada 25 Juli, beberapa hari setelah Olimpiade dimulai, jumlah instalasi meningkat sebesar 58%.

Karena Olimpiade baru akan diselenggarakan kembali dua tahun lagi – Olimpiade Musim Panas Paris dimulai pada 26 Juli 2024 – marketer perlu memanfaatkan peluang yang disediakan oleh pertandingan olah raga internasional FIFA World Cup di November dan Desember 2022. Menurut The Bleacher Report ini adalah pertandingan olah raga global terbesar.

Bahkan, agensi media Magna memprediksi bahwa pertandingan olah raga internasional, seperti Piala Dunia, akan berkontribusi secara signifikan terhadap proyek bahwa pendapatan iklan global akan meningkat 9,2% di tahun tersebut, khususnya mengingat momentumnya — tepat sebelum musim belanja libur dimulai — dan meningkatnya popularitas sepak bola di AS.

Menurut riset yang dilakukan Ampere Analysis pada Q4 2021, sepak bola yang disukai oleh 49% responden, menjadi olah raga ke-5 yang paling disukai fans olah raga AS setelah football (70%), bola basket (61%), bisbol (57%), dan Olimpiade (50%). Karena Piala Dunia 2026 akan diadakan di AS, Kanada, dan Meksiko, maka Piala Dunia tahun ini menjadi kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan ketertarikan terhadap olah raga yang pasti akan berkembang di tahun-tahun mendatang, seperti saat AS terakhir kali mengadakan FIFA World Cup di tahun 1994.

Lalu, kinerja periklanan seperti apakah yang diharapkan oleh marketer selama FIFA World Cup?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kami menganalisis kinerja marketing untuk klien game selama Euro 2020 (dimainkan pada Juni dan Juli 2021). Euro adalah versi pan-European dari Piala Dunia untuk menentukan tim nasional terbaik di Eropa dan klien kami ingin mendapatkan lebih banyak pengguna aplikasi yang mendaftar dan melakukan First-Time Deposit (FTD) melalui aplikasi.

Campaign iklan, yang dimulai pada 7 Juni 2021, empat hari sebelum pertandingan pertama Euro 2020, dijalankan di media sosial dan melalui ad network. Dengan anggaran sebesar 56%, social media marketing yang dilakukan berfokus pada Snapchat, Facebook, dan Instagram. Sisa anggaran (sebesar 44%) digunakan untuk ad network melalui programmatic exchange.

Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan bahwa app registration meningkat pada hari-hari di mana tim nasional dari negara-negara utama yang ditargetkan dalam campaign bertanding. Dua hari dengan app registration paling tinggi dan 6 dari 10 hari tersebut adalah hari di mana tim nasional bertanding. Capaian terbaik untuk First-Time Deposit juga mirip, walaupun proses sejak pengguna mendaftar hingga melakukan deposit akan memakan waktu. Ini adalah pelajaran penting bagi iklan marketer selama FIFA World Cup.

Mengingat keragaman etnis di AS, marketing campaign dapat disesuaikan untuk 32 tim nasional yang bertanding di Piala Dunia. Khususnya untuk brand luar negeri, seperti bir Jerman, Belanda atau Denmark, atau brand pasta yang menghubungkan kegiatan marketing mereka dengan pertandingan Italia.

Kesimpulan kedua dari campaign adalah kesuksesan unit iklan playable ads. Playable ad menghasilkan tingkat click-to-install yang lebih baik daripada unit iklan lain yang digunakan dan dapat meningkatkan Biaya Per Akuisisi (CPA) untuk campaign.

Terlepas dari kekhawatiran mengenai perubahan privasi Apple di tahun 2021, khususnya Meta dan Snapchat, CPA di iOS sekitar sepertiga lebih rendah daripada Android.

Di kelompok social network, Snapchat adalah platform dengan kinerja terbaik. CPA Snapchat sekitar setengah dari CPA Meta. Saat membandingkan Cost for First-Time Deposit, kinerja Snapchat meningkat dengan biaya sepertiga dari biaya Meta. Hasil ini menunjukkan bahwa analisis untuk aspek-aspek lain, selain akuisisi pengguna, perlu dilakukan untuk membandingkan metrik bisnis sesungguhnya seperti FTD.

Terlepas dari kinerja kuat Snapchat, channel dengan kinerja terbaik untuk campaign ini adalah ad network. CPA yang diraih oleh ad network sekitar sepertiga dari Snapchat dan sepersembilan dari Meta. Walaupun ad network memiliki tingkat konversi yang lebih rendah sejak registrasi hingga First-Time Deposit dibandingkan dengan Snapchat atau Meta, biaya akuisisi secara umum jauh lebih rendah untuk ad network sehingga mereka masih menjadi channel dengan kinerja terbaik.

FIFA World Cup akan diadakan empat bulan lagi (kickoff pada 21 November 2022) dan inilah saatnya bagi marketer untuk memanfaatkan acara ini. Walaupun banyak marketer akan berfokus pada campaign belanja liburan di Q4, momen Piala Dunia akan menyediakan peluang-peluang baru untuk menghubungkan brand dengan pertandingan olah raga terbesar di dunia. Mengingat bahwa Piala Dunia 2026 akan diadakan di Amerika Utara, Piala Dunia 2022 menjadi peluang untuk sejak dini turut serta dalam tren marketing yang tentunya akan berkembang selama empat tahun mendatang.

Artikel ini dikirim oleh Daniel Avshalom, Zoomd dan Ozan Can Şişman, General Manager, MENA – Adjust

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.