Memasarkan Brand Melalui Game

Marketing.co.id – Saat ini perilaku dan gaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia makin digitalize. Menurut riset statistik dari Social Bakers, Indonesia adalah negara ke-5 pengakses media sosial terbanyak di dunia. Sementara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut total pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 63 juta orang.

Mengingat banyaknya orang Indonesia yang melek internet, media digital tentunya berpotensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran brand, produk, ataupun perusahaan. Salah satunya adalah penggunaan digital game sebagai bagian dari marketing campaign.

Paradigma game yang dulu dimainkan hanya untuk mengisi waktu luang atau sekadar hobi, kini mulai bergeser menjadi game sebagai sarana untuk menjalin engagement atau keterlibatan antara merek dengan konsumen.

Lantas, bagaimana bisa game menjadi bagian dari sarana pemasaran? Pada dasarnya bermain game adalah aktivitas yang menyenangkan. Beberapa menyebut game dengan istilah lean forward entertainment.

Berbeda dari televisi yang dikenal sebagai lean back entertainment—dimana penonton bisa melakukan atau memikirkan hal lain ketika mereka menonton iklan, seorang pemain game akan mencurahkan 100% perhatiannya kepada game yang sedang ia mainkan. Seratus persen perhatian tersebut membuat informasi mengenai produk atau brand akan lebih mudah tersampaikan.

Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh brand yang menyisipkan logo brand dan informasi produknya sepanjang alur permainan. Beberapa game bahkan dilengkapi dengan fitur aktivasi produk; untuk membuka level dalam suatu game, pemain harus membeli produk yang diiklankan.

Perbedaan lain antara berpromosi melalui game dan media tradisional pada umumnya adalah sifat yang lebih soft-sell. Melalui game, penjual mencoba menyampaikan fitur-fitur produk dan informasi yang berkaitan dengan produk tanpa harus menjelaskan panjang lebar secara verbal, dan calon pembeli pun akan langsung menerima informasi tersebut tanpa ada paksaan.

Seperti kutipan dari pakar periklanan David Ogilvy, “Advertising reflects the mores of society, but it does not influence them”. Engagement melalui game merupakan implementasi bagaimana iklan merefleksikan produk ke kehidupan konsumen.

Tidak semata berusaha keras memengaruhi konsumen dalam kehidupannya, melainkan melibatkan audiens sebagai konsumen untuk langsung berinteraksi dengan brand.

Lebih lanjut, cara berpromosi melalui game juga bermacam-macam, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh brand. Jenis-jenis tersebut bisa dirangkum seperti di bawah ini:

In-game advertisement ; 

Berbeda dengan advergame, in-game advertising tidak secara langsung mempromosikan brand di sepanjang alur permainan. Kalau pernah main game-game sepakbola seperti Pro Evolution Soccer atau Winning Eleven, Anda pasti sudah familier dengan berbagai macam logo brand di banner sepanjang pinggir lapangan bola.

Logo brand tersebut adalah in-game advertisement. Definisi umumnya, in-game advertisement adalah iklan penempatan produk di suatu game.

Penempatan logo produk atau game tersebut tidak hanya terdapat di banner pinggir lapangan sepak bola, tapi juga muncul pada loading screen game atau pada item tertentu yang diperoleh oleh karakter pemain di tengah alur permainan.

Product placement

Dalam product placement, brand tetap muncul ke dalam game sebagai produk yang dapat digunakan oleh suatu karakter di dalam game. Sebagai contoh brand mobil yang dikendarai di dalam game atau brand minuman yang diminum di dalam game ketika karakter yang berada di dalam game haus.

Product placement ini akan sesuai untuk game yang memiliki kesesuaian tema dengan campaign brand tersebut dan produknya cocok untuk dimasukkan ke dalam game-nya.

Visually adapted content/rebranded games

Dalam hal ini brand mengadaptasi game yang sudah ada, kemudian memperbarui game tersebut sebagai game yang bertujuan mempromosikan merek, istilah lainnya adalah rebrand.

Ini bisa menjadi alternatif untuk merek yang ingin membuat advergame, tetapi menginginkan biaya pengembangan yang lebih rendah dan diadaptasi dari game yang sudah terbukti populer.

Advergame

Pernah dapat invitation dari teman di Facebook untuk bermain game yang dikeluarkan oleh suatu brand—seperti misalnya notifikasi untuk bermain game Cerebrovit Academy di Facebook? Ya, game tersebut dirilis oleh Kalbe sebagai bagian dari marketing campaign Cerebrovit X-Cel.

Secara umum, advergame merupakan game yang bertujuan mempromosikan atau mengiklankan suatu brand, produk, atau perusahaan. Dalam advergame, pemain akan sering melihat logo brand atau logo perusahaan di sepanjang permainan.

Alur permainan dalam advergame juga lebih banyak memberikan informasi mengenai produk yang diiklankan, mendorong pemain untuk mengingat produk dan bertransaksi produk.

Annisa Desiani
(Agate Studio)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.