Membangun dan Mengelola Brand Equity (UPDATED)

Marketing.co.id – Berita Marketing | Brand equity (ekuitas merek) memiliki peran penting dalam keberlangsungan bisnis suatu perusahaan. Pasalnya, ekuitas merek yang tinggi dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan dan nilai perusahaan di mata pelanggan.

Sederhananya dengan ekuitas merek yang positif, pelanggan rela membayar harga tinggi untuk produk-produk dari merek yang mereka kenal dan kagumi, meskipun mereka tahu pesaing bisa memberikan harga yang lebih murah.

Menurut pakar brand dunia, Prof. Kevin Lane Keller, supaya ekuitas merek semakin kuat, perusahaan harus memastikan merek berjalan di arah yang benar, tetap inovatif dan relevan serta mengelolanya secara kontinu.

Mengelola merek secara efektif membutuhkan pandangan keputusan pemasaran jangka panjang. Aksi pemasaran apapun yang dilakukan oleh perusahaan berpotensi mengubah pengetahuan konsumen soal merek yang akan menimbulkan efek langsung terhadap kesuksesan aktivitas pemasaran di masa depan.

Baca juga: Pelajaran Menarik dari Top Brand

Keller mengemukakan ekuitas merek didorong setidaknya oleh tiga hal, yakni elemen merek, program dan aktivitas marketing, dan brand association.

Elemen merek

Elemen merek bisa meningkatkan brand awareness atau memfasilitasi informasi asosiasi merek yang kuat, disukai, dan unik. Penggunaan elemen merek haruslah dilakukan dengan tepat, sehingga memberikan dampak terbaik dalam pembentukan ekuitas merek.

Adapun yang menjadi elemen dari merek adalah nama, logo, slogan, simbol, packaging, dan karakter-karakter dari merek. Ketika memilih suatu elemen merek, menurut Keller, perusahaan harus melihat faktor kemudahan untuk diingat, menarik, memiliki arti, kompetitif,  dapat dipercaya,  kaya secara visual maupun verbal (meaningful).

Tak kalah penting elemen merek harus fleksibel dan mampu diperbaharui, bersifat legal dan dapat dilindungi, serta dapat disesuaikan  dengan berbagai macam produk tambahan dan tempat berbeda tanpa terhalang oleh kultur secara geografis.

Baca juga: Top Brand Index : Survei Merek Terpanjang di Dunia

Program dan aktivitas marketing

Marketer tidak boleh hanya terpaku pada satu cara ketika mengomunikasikan merek. Jika menggunakan program komunikasi modern, seorang marketer haruslah pintar-pintar mengombinasikan komunikasi melalui media massa traditional, pengalaman langsung, serta media online dan mobile.

Salah satu aktivitas marketing yang mempermudah dan mempercepat merek dikenali dapat dilakukan melalui integrasi marketing dengan kriteria cakupan, biaya, efek langsung, dan efek tak langsung. Namun, sebelum melakukan program marketing, marketer harus menentukan terlebih dahulu nilai tawar produk.

Jika sudah tahu nilai yang ingin ditawarkan, para marketer harus mengomunikasinya dengan target pasar. “Jika Anda menawarkan value, pastikan mengomunikasikan value tersebut agar konsumen paham,” saran Keller.

Asosiasi merek

Brand association (asosiasi) merek merupakan segala kesan yang muncul dan terkait dalam ingatan konsumen mengenai suatu merek.  Asosiasi merek mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut, produk, geografis, harga, pesaing, selebriti dan lain-lainnya.

Suatu merek yang telah mapan sudah pasti akan memiliki posisi yang lebih menonjol ketimbang pesaing, bila didukung oleh asosiasi yang kuat. Asosiasi merek yang saling berhubungan akan membentuk suatu rangkaian yang disebut brand image.

Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat brand image yang dimiliki merek tersebut. Memiliki brand image yang baik di mata konsumen sangatlah penting karena dapat menjadi nilai tambah dalam pengambilan keputusan pemilihan merek. (Updated by Abi)

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.